Cast : Lee Hyun & Jang Seyoon
Genre : Sad Love, Angst
Desc : Sepasang kekasih yang berpisah karena kesalahan 1 pihak.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seoul, 23 Oktober 2020
11.20 PMLee Hyun kembali menghela nafasnya. Entah sudah keberapa kalinya hari ini pria dewasa itu menghela nafas lelah. Berdiri di balkon kamarnya sesekali menyesap kopi yang mulai dingin. Sepi. Kosong. Itu yang pria itu rasakan.
Setelah secangkir kopinya habis, Lee Hyun kembali ke dalam kamar apartemennya dan berjalan menuju dapur untuk membersihkan cangkir kopi yang digunakannya.
Setelah itu, dia melangkah lagi menuju sofa ruang tamu lalu menghidupkan tv guna membunuh kebosanan yang melandanya. Tv menyala tapi yang menonton tidak fokus. Pandangannya ke tv tapi pikirannya melayang.
Pria dewasa itu akhirnya mematikan kembali tv nya berjalan kekamarnya menyambar jaket, dompet, dan kunci mobil. Keluar apartemen setelah mengunci pintu apartemen dan mengendarai mobil menuju jalanan besar di Kota Seoul.
Siang ini jalanan lumayan padat. Lee Hyun mengendarai mobilnya pergi entah kemana. Tanpa ada tujuan yang jelas. Mobilnya terus melaju dengan kecepatan sedang. Banyak yang dipikirkan Lee Hyun selama berkendara.
Mobilnya berhenti tepat di pinggir taman yang sedikit jauh dari kota. Tanpa sadar dirinya mengendarai mobil kearah taman. Suasana taman yang rindang, banyak pepohonan tinggi, terdapat lapangan yang luas cocok untuk bermain, ada beberapa bangku taman panjang, dan tempat yang sedikit jauh dari kota membuat taman ini cocok untuk sekedar melepaskan penat di ibu kota yang padat dan panas.
Lee Hyun melangkah menuju salah satu bangku taman yang berada sedikit tertutup karena tempatnya yang memojok. Beberapa langkah lagi kakinya akan sampai pada bangku tersebut, pria itu berhenti karena melihat sosok yang sangat familiar.
Jang Seyoon, wanita berumur 28 tahun yang juga telah menjadi mantan kekasihnya itu tengah duduk menghadap ke lapangan luas. Lee Hyun tidak berani mendekat. Pria dewasa berumur 30 tahun itu takut melangkah maju dan mengusik wanita tersebut.
Lama dia berdiam diri melihat wanita itu sampai wanita itu bergerak, berdiri untuk pergi dari tempat duduknya. Tubuh mereka berhadapan, tatapan mereka bertemu, dan keduanya mematung.
"Hyun ssi?" Panggil Seyoon dengan suara yang lembut. Masih sama seperti waktu itu pikir Hyun.
"Halo." Sapa Lee Hyun canggung. Jang Seyoon kembali pada duduknya dan memanggil Lee Hyun untuk bergabung bersamanya.
"Kemarilah. Kamu seperti patung jika berdiri terus disana." Lee Hyun tahu, ada sedikit candaan yang terselip di kata-kata wanita itu. Lee Hyun tersenyum tipis menanggapi dan menuruti permintaan wanita tersebut.
"Bagaimana kabar mu Hyun? Lama tidak berjumpa." Seyoon mengatakan itu tanpa memandang Hyun. "Baik. Bagaimana denganmu?" Hyun pun membalas tanpa melihat orangnya.
Pertanyaan Lee Hyun di abaikan. Lalu mereka berdua diam. Membisu dalam keheningan. Hanya terdengar suara daun yang bergesekan karena tertiup angin dan suara orang-orang yang bermain di lapangan depan mereka.
"Maafkan aku Hyun." Seyoon memecahkan keheningan itu duluan. Wanita itu menatap Lee Hyun sendu. Lee Hyun pun menatapnya balik.
"Kamu tidak salah Seyoon. Kejadian itu sudah terjadi dan sudah berlalu." Jawab Hyun kemudian memandang kearah lapangan lagi. Suara desahan nafas terdengar oleh indra pendengaran Lee Hyun. Pria itu tahu, bahwa wanita disebelahnya sedang merasakan perasaan bersalah yang amat sangat menyiksa.
"Andai aku tidak mengikuti omongan orang itu, kita sudah bahagia sekarang." Kata Seyoon sukses membuat Lee Hyun bungkam. Dia diam karena tahu Seyoon masih belum menyelesaikan perkataannya.
"Aku menyesal Hyun, seandainya 4 tahun yang lalu aku mempercayaimu, kita tidak akan berakhir seperti ini." Seyoon tertawa miris. Lee Hyun menatap wanita itu dalam diam.
"Aku yakin kamu sekarang sudah bahagia Hyun. Maaf telah menuduhmu macam-macam 4 tahun yang lalu. Maaf telah tidak mempercayaimu. Maaf aku tidak menepati janjiku untuk setia dengan mu. Lee Hyun, tetaplah jadi pribadi yang baik, bijaksana, dan tulus. Aku harap, kamu dapat pengganti ku yang lebih baik." Ucapan terakhir Seyoon dengan menatap Hyun. Tatapan sendu bercampur rasa bersalah dan sedih. Lee Hyun tahu Seyoon benar-benar menyesal.
Lee Hyun tersenyum hangat. Tangan kirinya menepuk bahu kanan Seyoon. Lalu berkata "Seyoon ah, aku tahu dirimu bukanlah wanita yang gampang percaya pada orang lain apa lagi yang menyangkut tentang diriku. Aku tahu, ada alasan lain yang membuatmu mengakhiri semuanya. Jadi itu bukan salahmu sepenuhnya. Tidak usah merasa bersalah, memang kitanya saja yang tidak berjodoh. Jangan salahkan dirimu. Aku juga salah karena tidak hati-hati pada saat itu." Hyun menjeda ucapannya.
"Terima kasih telah menjadi bagian dari ceritaku walaupun hanya dimasa lalu. Aku senang mengenal dan menjadi bagian cerita dihidupmu. Jangan bersedih, aku saja sudah hampir lupa dengan kejadian itu. Haha." Seyoon tersenyum mendengar kata-kata Lee Hyun. Pria itu memang tahu bagaimana membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.
"Ah, kalau begitu, aku pergi dulu Hyun. Suami ku sudah menunggu di kedai dekat sini. Maaf tidak bisa mengobrol lebih lama lagi." Kata Seyoon final. Wanita itu berdiri dan menatap Hyun dengan tatapan semangatnya.
"Hyun ah, sampai bertemu lagi nanti. See you and good bye." Seyoon melambaikan tangannya saat sudah menjauh dari tempat duduk yang masih menyisakan Lee Hyun. Pria tersebut ikut melambai dan berkata sangat pelan bahkan terdengar seperti bisikan.
"See you and good bye Jang Seyoon." Lalu Lee Hyun kembali dengan pikirannya sendiri. Duduk termenung di bangku taman itu sambil menatap kearah lapangan. Sesekali menghela nafas. Tak lama kemudian, dia berjalan kearah mobilnya terparkir dan pergi mencari makan siang.
~END~
Yuhuuuuuu, aku bawa oneshoot lagi nih..
Semoga kalian suka ya..See you next story🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Bighit Story
Fiksi PenggemarKumpulan cerita one shoot yang absurd dan ga jelas, kadang kadang ceritanya nyambung kadang kadang juga ga nyambung. Semoga yang baca pada betah ya... (^~^)