KEENAM

43 20 9
                                    

“Hampir saja ketahuan, sedikit saja aku terlambat bersembunyi alamatlah aku bakalan ketahuan Tasya” Hari ini aku membuntuti kemana Tasya pergi. Kali ini aku tidak seceroboh hari pertama. Aku sudah menghafal tiap sudut lokasi di sini. Aku tau ini seperti peneroran,tapi demi siswiku aku akan berjuang semampu ku. Aku sudah memanggilnya tadi untuk mengklarifikasi mengenai ketidakhadiran Thalia. Tapi sayangnya dia tidak mau bercerita padaku. Bahkan dia menggangapku sebagai orang asing. Dan sekarang aku sudah berhasil mendapatkan sedikit demi sedikit info tentang Tasya.
Saat ini aku sedang membuntutinya kemana ia pergi. Ku lihat ia mengunjungi sebuah toko harian. Kuamati ia dari kejauhan. Karena lokasiku yang terlalu jauh darinya, sehingga aku tak dapat mendengar pembicaraan Tasya dengan seorang laki-laki di toko itu. Entah apa yang mereka bicarakan. Tapi yang kutahu setelah ia berbicara dengan laki-laki itu,Tasya langsung masuk kembali ke dalam toko harian tersebut. Aku tidak tau apa yang sedang ia lakukan di dalam toko itu. Jika aku mendekat, aku yakin ia akan melihatku nantinya. Jadi kuputuskan untuk menunggunya sampai ia selesai dengan urusannya di dalam sana.

“Apa ya yang dikerjakan Tasya di sana? Aku jadi makin penasaran dengan kehidupan siswiku yang satu ini. Baiklah sabar Iis, kamu harus sabar” Tanyaku dalam hati.

Sudah satu jam lebih aku menunggu Tasya di sini, tapi dia belum juga keluar dari toko itu. Dari pada aku bosan menunggu, aku pun memutuskan untuk mencoba menghubungi Thalia. Aku juga harus mengetahui keadaannya. Semalam ia menelponku karena ia  berhalangan hadir disebabkan sakit. Jadi aku harus tau juga bagaimana perkembangan Thalia sekarang.

(Mencoba menelpon Thalia)

“Assalamualaikum Thalia”

“Waalaikumsalam Bu Iis. Ada apa ya bu?” Tanya Thalia.

“Bagaimana keadaanmu nak, apa kamu baik-baik saja?” Tanyaku pada Thalia.

“Baik Bu, saya sudah mendingan” Jawab Thalia.

“Syukur kalau begitu. Apa besok kamu sudah bisa hadir nak?” Tanyaku lagi pada Thalia.

“Sudah Bu,tumben Ibu bertanya seperti ini. Ada apa ya Bu?” Thalia bertanya balik padaku.

“Ada hal yang ingin Ibu tanyakan padamu nak, besok akan Ibu ceritakan” Jawabku.

“Ooo...oke Bu” Jawab Thalia.

“Ya sudah, jaga kesehatanmu. Ibu tutup ya. Assalamualaikum”

Aku pun mengakhiri teleponku dengan Thalia dan kembali dengan tujuanku. Tapi aneh sih, dari tadi tidak ada tanda-tanda Tasya keluar dari toko itu. Padahal hari sudah menujukkan pukul 18.15, Dan ini sudah memasuki waktu magrib.

“Dari pada nunggu gajelas gini,mending aku ke sana aja coba tanya sama pemuda itu yang tadi bicara sama Tasya”  Aku pun menghampiri si pemuda yang berbicara dengan Tasya tadi. Akan tetapi, aku tetap berhati-hati bisa saja Tasya ada di sekitar sini.

“Hey nak” Teriakku pada pemuda itu. Ia menoleh ke arahku heran.

“Saya bu?” Tanyanya padaku.

“Iya, nak” Jawabku pada pemuda itu.

“Kenapa ya bu, ada perlu apa ibu dengan saya?” Tanya pemuda itu padaku.

“Kamu kenal sama anak perempuan yang ngobrol sama kamu tadi siang?” Tanyaku pada pemuda itu.

“Yang mana ya bu? Saya lupa, heheh” Jawabnya dengan malu.

“Yang pake baju seragam tadi nak,ingatkan?” Jawabku lagi.

“Oooo... Si Tasya, kenal saya bu. Dia kan kerja di sini. Emang kenapa ya bu?” Tanyanya balik kepadaku.

“Kira-kira dia kemana ya?” Tanyaku pada pemuda itu.

“Yah... Dia udah pergi bu, sekitar 15 menit yang lalu lah. Ada perlu apa ibu sama dia?” Kata pemuda itu.

“Hmmm.. Gini aja, kamu tau alamat dia?” Tanyaku tanpa menjawab pertantaan pemuda itu.

“Rumah dia di belakang sini bu, deket kok bu. Tinggal masuk ke gang itu (sambil menunjuk gang yang dimaksud) terus Ibu lurus aja terus, nanti ketemu simpang 3 belok ke kanan. Habis itu lurus aja terus mentok di ujung rumah kayu udah reyot. Nah itu rumahnya bu” Jelas pemuda itu padaku.

“Terima kasih ya, kalo gitu saya permisi dulu” Kataku sambil pamit.

Aku senang, akhirnya aku mendapatkan alamat rumahnya Tasya. Akan ku cari waktu yang pas untuk berkunjung. Sepertinya aku harus pulang, kalau tidak suamiku bisa kebingungan mencariku. Aku yakin dia pasti kecarianku sekarang.

***

Jangan lupa vote ya gaess💜💜💜
Lope you all😍😍


TASYA THALIA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang