Aku saat ini berada di bangku penonton untuk memberikan dukungan kepada tim basket fakultas Teknik yang bahkan bukan fakultasku. Aku kuliah di jurusan Sastra Inggris. Di sini sudah banyak suporter dari fakultas lain, sedangkan dari Fakultasku, aku rasa tidak terlalu banyak yang menyempatkan dirinya untuk datang mendukung tim sepak bolanya bertanding.
Aku juga tidak menyalahkan mereka, jika Cho Seungyoun bukan teman dekatku mungkin aku juga akan lebih senang menghabiskan hari mingguku di rumah atau berjalan-jalan di mall, setidaknya tidak berada di sini.
Aku melihat Kim Sejeong dan Yoon Chaerin datang bersamaan, mereka berdua tampak sangat cantik. Sejeong terlihat pantas dalam balutan gaun pendek yang berumbai-rumbai dengan motif bunga yang ditambah dengan cardigan warna gading serta rambut yang digerai sempurna yang membuatnya tampak sangat anggun.
Sedangkan Chaekyung dengan gayanya yang casual menggunakan kaos putih polos yang begitu pas dengan tubuhnya kemudian luarannya menggunakan jaket denim dan jeans, juga ditambah dengan sepatu kets andalannya saat jalan-jalan.
Aku melambai kearah mereka berdua, aku senang sekali hari ini dapat melihat gadis-gadis itu. Setidaknya aku tak akan mati karena bosan di sini, di tempat para cowok merebutkan satu bola yang terus mereka tentdang kesana-kemari.
"Aku pikir kamu bakal lupa datang." Celetuk Sejeong tanpa di duga-duga. Bahkan seorang Sejeong pun akan menyangka aku akan lupa dengan janji yang telah aku buat sebelum ini.
Aku hanya tersenyum simpul tanpa mengatakan apapun. Pandangan Chaekyung saat melihatku seperti pandangan aku-senang-melihatmu, dan sepertinya dia juga sudah bertaruh bahwa aku akan lupa untuk datang ke acara pertandingan ini.
"Udah lama di sini?" Tanya Sejeong lagi.
Aku mengangguk sambil melihat jam tangan yang setiap hari melingkar di tangan kiriku dan berkata "Dari empat puluh menit yang lalu. Tapi pertandingannya baru mulai kok." Tambahku cepat-cepat.
Aku masih sedikit kikuk dengan Kim Sejeong yang anggun itu meskipun kami sudah bersama semenjak kelas sepuluh di Jima High, sekarang Sejeong berkuliah di jurusan Farmasi. Kim Sejeong dan Cho Seungyoun sudah bersekolah di Jima Middle school, dan mereka berteman sejak itu. Yoon Chaekyung siswa pindahan dari Daegu saat kami kelas XI, sedangkan aku bersekolah di Jima High mulai kelas sepuluh saat appa dipindah tugaskan ke Seoul dan eomma kemudian memulai usaha toko kuenya.
Sejeong membuka iphonenya dan mengecek beberapa hal. Kim Sejeong adalah seorang model semenjak SMA, sepertinya dia memiliki jadwal yang cukup padat untuk seorang mahasiswa. Oleh karena itu aku yakin persahabatan itu mungkin memang yang terpenting untuknya hingga gadis ini memberikan waktu khusus untuk mendukung Cho Seungyoun di pertandingan ini.
"Hari ini kau punya jadwal?" Tanyaku kepada Sejeong saat dia memasukkan iphonenya kembali kedalam tas, aku berusaha agar terlihat santai di hadapannya.
Kau tahu, dengan tatapan aku-sungguh-mengagumimu yang terus terpancar dari matamu akan membuatmu gugup saat berbicara kepada siapapun, bahkan kepada sahabatmu sendiri.
Sejeong tersenyum dengan manisnya, ah aku benar-benar menyukai senyuman itu meskipun kami berdua adalah wanita. Kim Sejeong memiliki senyuman yang sangat teduh, tidak heran jika dia menjadi model saat ini.
"Tidak apa-apa, aku senang berada di sini." Jawabnya.
Aku tahu Sejeong adalah sosok gadis yang baik, bahkan dia bisa akrab denganku yang pendiam ini atau orang-orang lebih banyak yang menyebutku aneh.
Kadang aku merasa minder saat bersama ketiga temanku ini, Yoon Chaekyung yang supel dan keren, juga seorang einsteinwati, Kim Sejeong model yang cantik dan Smart, dan Cho Seungyoun kapten tim Sepak bola Fakultas Teknik.
YOU ARE READING
Fall to Pieces | Fanfiction
FanfictionTag Line • Aku menghancurkan hatiku menjadi serpihan tepat setelah aku mulai mengenal cinta. Cinta yang dari awal tidak seharusnya aku miliki • "Asal kamu tahu, aku benar-benar menyukaimu, rasa suka itu kadarnya hampir seperti cinta." - Han Seungwoo...