Saat membuka sosial media, Dev melihat sesuatu yang aneh danagak menyimpang berada di bagian utama berandanya.
Rupanya itu adalah status dari Tasya yang tak lain dan tak bukan adalah adik dari Glandi.
Statusnya terdengar sangat galau. Terkesan seperti putus asa dan sangat menyedihkan.
Tasya
"Pacaran rasa jomblo nyesel banget dah gue
#butuh-teman-curhat"Dev memanglah orang yang sangat care terhadap orang yang dia kenal.
Dia tak tega juga harus melihat Tasya kebingungan seperti itu, apa salahnya jika dia menjadi teman curhat yang baik.
Dev pun mencoba mengirimkan pesan pada Tasya dengan harapan dia bisa menjadi teman curhat yang mendengarnya dengan baik.
"Kenapa? Kok statusnya terdengar galau gitu sih" tanya Dev berharap Tasya terbuka padanya
"Kaka ipar" dengan emotikon nangis yang sangat-sangat banyak.
"Iya kenapa? Kalo Tasya mau, Tasya bisa cerita ke ka Dev, siapa tau kaka bisa bantu"
"Hmm. Gini loh kak. Tau gak aku kan pacaran nih sama satu cowok namanya Alex dan aku sayang banget sama dia kak.
Tapi kaka tau gak apa yang dia lakuin ke aku?. Dia ternyata selingkuh di belakang aku kak.
Dan dia selingkuh sama sahabat aku sendiri. Sumpah itu sakit banget deh kak, pengen marah tapi gak bisa. Gak tau lagi harus curhat ke siapa""Whattt? Kok bisa sih dek. Ya ampun keterlaluan banget tuh cowok. Ceweknya juga tuh yang kegatelan dasar, sahabat macam apa itu. Awas aja kalo ketemu kaka habisin tu orang" seketika amarah Dev memuncak.
"Hmm kaka gimana dong? Sebenarnya dia udah buat kaya gini tuh bukan sekali tapi beberapa kali. Tapi karena aku sayang dan cinta sama dia makanya aku maafin terus"
"Yaelah gak bisa gitu lah dek. Jangan mau diperalat sama cowok. Menurut kaka yang dia lakukan itu sangat-sangat keterlaluan. Terus sekarang kamu mau maafin dia?"
"Iyalah kak kan aku sayang banget sama dia. Dan aku gak mau pisah sama dia"
"Yaelah jangan gitu lah dek. Dengerin kaka yah. Lebih baik dicintai daripada mencintai karena kalau kita yang mencintai maka kita akan merasa sakit hati ketika melihat sifat aslinya. Layaknya Alex yang bisa mempermainkan hati adek dengan gampang. Kamu tau gak orang yang mencibtai kamu dengan tulus itu gak akan pernah menghianati kamu apalagi menggoda sahabatmu sendiri. Itu bukan cinta namanya tapi perjanjian. Coba deh kamu pikir? Kanu udah susah payah jaga hati dan perasaan dia demi hubungan kalian. Tapi apa? Lihat balasannya dia malah pacaran sama sahabat kamu sendiri kan?." Dev menasihati Tasya karena geram melihat kelakuan Alex.
"Tapi kak aku cinta banget sama dia"
"Kamu cinta sama dia tapi belum tentu dia cinta sama kamu, dek jangan jadi bucin yang mau disakiti setiap saat. Nanti kamu yang akan menyesal."
"Iya kak. Makasih udah buat aku sadar. Sekarang aku sadar percuma aku berjuang kalau cuma sendiri. Aku udah gak tahan lagi sama dia mungkin aku akan ikut saran kaka. Aku mau putus aja sama dia kak"
"Iya. Ingat dek Tuhan mengambil yang baik demi yang terbaik. Kamu akan dapat pengganti yang lebih baik dari dia dan mencintai kamu apa adanya. Percaya deh sama kaka"
"Iya kak. Makasih yah. Aku jadi ngerasa kalau aku sedang curhat sama kak Glandi dan bukan kak Dev. Karena kalian punya sifat dan nasihat yang sama. Trimakasih yah kak sudah bisa menjadi kak Glandi kedua buat aku"
Mendengar itu Dev merasa terharu karena sudah mendapatkan lampu hijau dari adiknya Glandi.
Disamping itu Dev merasa bahagia karena dia berhasil menjadi teman curhat yang baik untuk Tasya.
Tentulah hal tersebut menjadi poin penting demi mendapatkan hati keluarga Glandi. Terutama ibunda Glandi yang sangat Dev takuti.
Dan ternyata benar saja. Setelah perbincangan itu Tasya dan Alex kini resmi putus dan saat ditanya ternyata Alex tak begitu sedih saat Tasya meminta putus padanya dan bahkan dia hanya mengirikan tanda jempol dan memposting foto wanita lain memakai caption love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Otak??
Teen FictionBagaikan takdir yang tak dapat diubah, Walaupun menghindar sedemikian rupa. Kisah ini berawal dari kebaikan yang di manfaatkan, yang berakhir dengan penyesalan. Tentu semua orang tak suka dengan yang namanya penghianatan apalagi ingkar janji. Bagai...