MAKAN

46 22 0
                                    

Apel pembukaan acara kelulusan tahun ajaran 2019/2020 akan segera dimulai. 

"shhhhhhhhhhhhhhttt udahan heh itu acaranya mau mulai. Kita ngomong keras banget lagi!" Laila memarahiku dan Ema.

"Iya iya"

Kami semua akhirnya mengikuti apel dengan lancar, namun aku tidak konsen karena entah kenapa aku terus menerus memikirkan Rafa. Acara utama akan dimulai yaitu 'panggung ceria SMA Kan Datang'.


Tanpa basa-basi kita panggilkan langsung, host terbaik kita, NARAA DAN RAFAA!!! Berikan tepuk tangannya.....


"What!!! Oh my gad what is that.... Yaampun honey Rafa satu pasang sama gendutan satu itu!!! AWAS AJA...." Suara Lidya masi kedengaran sampai depan panggung walau dia berada di belakang panggung.

"Lah gila aku sama Rafa??!!" Aku juga sebenarnya terkejut karena sebelumnya oleh bapak ibu guru belum dikasihtau pasangannya. 

Dan kalau aku pun tau bahwa pasangan pembawa acaraku adalah dia, aku juga ogahh... Males ngomong sama dia!

Dia mengambil mic dengan kharismanya dan naik panggung pun seperti biasa saja, walaupun dia tau pasangannya adalah aku. 

"Selamat pagi semuannya!!! Bapak ibu guru dan para wali murid yang kami hormati juga kakak kakak kelas yang kami sayangi. Apa kabar semua?"

Baikkkkkkk....

"Oke.... Bentar bentar, kalau aku sendirian kayaknya kurang lengkap iya nggak sih?"

Ketika Rafa mengatakan hal itu aku langsung grogi dan menjadi tidak pede berada diatas panggung dan sebenarnya males. 

"kita panggil aja pasanganku ya... NARAAAAA"

Aku kaget dan aku masih ngga mau untuk bareng sama dia tapi, yasudahlah karena ini perintah dari guru.

dia menggandeng tanganku untuk naik ke panggung

Dalam hatiku aku benar benar jijik dan sangat ingin melepaskan gandengannya tapi nanti dilihat oleh semua orang...

Betapa pintarnya dia apabila sedang membawakan acara.


**********


Selama acara kita terlihat sangat akrab walau aslinya tidak.

Panggung ceria telah dilaksanakan dan sekarang memasuki sesi terakhir yaitu makan siang. Semua orang yang ada disini langsung pergi untuk mengantri makanan.

"Naraaaaa omaigadddddd!" Laila lagi lagi datang bersama dengan Ema.

"kamu kok bisa akrab banget sihhh Perasaan tadi kamu debat sama dia, eh langsung akrab" Ema menyambung.

"Dalam hati aku tu ogah bangetttttttt seribu banggetttt" 

"Halahhhhhhhhhhh ati-ati entar suka ahahahah" Ema dan Laila tertawa sangat keras sampai kakak kelas yang ada disekitar ikut ketawa.

"Heh kalian  itu yaaaa! Malu dong ketawa kalian tu keras banget hehhhhh"

"Yo soriiiiii" 

Kita bertiga sering seperti ini, kita bertiga udah kayak kakak adik padahal bukan karena kita udah sangat dekat mulai dari SD. Dari SD sampai SMA kita bareng bareng terus tanpa adanya kesengajaan.


"Heh gendut! Berani ya kamu deketin honey aku!!!"

"Heh dateng dateng nyoloooottt aja!"

"Kamu diem aja deh biar Lidya sama Nara aja!" Vanya gang Lidya angkat bicara.

"Kalau aku gendut emang kenapa hah!! Masala buat kamu!!! Aku ngga deketin Rafa! Emang tugas aja buat jadi pembawa acara. Kenapa kamu cemburu?!!!"

Lidya mengangkat tangan seperti akan menamparku. Namun aku tidak merasakan apapun dan aku juga menutup mata. Ternyata ketika aku membuka mata ada seseorang bertubuh tinggi dan gagah berada didepanku. 

"Oh maii gaddd Rafa!!! Kenapa kamu ada disini kamu jadi kena kannnnnn" Lidya sungguh panik

Aku sungguh tidak percaya, ini seperti mimpi, orang yang dijuluki sebagai pangeran es itu melindungi orang lain.

Sepertinya kata kata Lidya tidak dipedulikan oleh Rafa tapi Rafa malah berbalik pada ku.

"Kamu ngga papa Ra???" 

Kata kata itu sungguh meluluhkan hatiku. Aku belum bisa menjawab dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.

haaaa???? Ini kenyataan ato mimpiii woeeeee 

"Raaaaa kamu ngga papa kannnn aku juga kagettt" Disambung dengan Ema juga Laila.

"Kamu kenapa sih!!! Kenapa kamu nampar dia??? Sadar ngga sih kamu, kamu itu lebih buruk daripada dia! Dari fisik dia emang kalah, tapi sorry masalah sopan santun, prestasi, terutama masalah hati... Dia lebih baik daripada kamu!!!" Rafa terlihat sangat marah karena terlihat dari raut wajahnya

"Udah udah mending kamu pergi aja. Vanya ajak Lidya dan satu temanmu pergi dari sini, karena takut masalah tambah besar" Aku mencoba menormalkan keadaan disini.

Dan akhirnya Lidya pergi bersama temannya dengan rasa bersalah kepada Rafa, bukan padaku.

Aku masih kepikiran sikap hangatnya Rafa padaku, ternyata dia tidak seperti yang orang orang katakan.


TO BE CONTINUED


OKE SEMUWAAAA SAMPE PART INI DULU YA :)

gimana kelanjutan si Nara ya???
Kok Rafa ngomong masalah hatii???

hmmmmm

TERUSSSS VOTE YAAAAAA DAN TERUS IKUTiN CERITANYAA

JANGAN LUPA SHARE KE TEMEN, SODARA, PACAR SEKALIAN BIAR PADA NGIKUTIN CERITA INI DAN BISA NGAMBIL HIKMAHNYA NANTI OKEHHHH

DAN COMMENT JUGAKK BIAR CERITANYA LEBIH BAGUS LAGI.

NGGA ADA KALIAN MUNGKIN CERITA INI NGGA BAKAL SERU

MAKASIH SEMUA :)




N A R A (hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang