"Eh Nara gimana tadi?" Ema memecah keheningan
"gimana apanya?"
"ihhh lolipopnya lah, diterima ngga?"
"selalu diterima karena aku paksa dan aku tinggal di situ, tapi.."
"hah tapi apa?"
"e-e engga yok buruan ke kelas" tanpa aba-aba aku langsung menarik tangan Ema
"eh eh iya iya"
Tiga jam pelajaran berlalu, kini berganti pelajaran olahraga, dan kebetulannya untuk ketua atau pratama-pratami dewan galang juga OSIS disuruh kumpul untuk rapat, tapi untuk anak dewan galang tunggu dipanggil oleh anak OSIS baru bisa keluar untuk izin rapat.
Kelas yang awalnya diam sunyi senyap kini jadi ramai, aku tidak mengerti karena sibuk membereskan meja untuk pergantian jam maple baru. Mengenai rapat aku lupa.
"eh Nara, itu.." Laila yang duduk sebangku denganku menyenggol dengan siku tangannya
"apa sih" Dengan lugunya aku menghadap ke jendela.
"bukan di luar, tapi di depan papan tulis liat!" Ema mengejutkanku juga
"ehh? Rafa kesini buat apa?"
"mau ketemu kamu ahaha!" Ema meledekku
"ngawur banget!"
"eh Ra jangan jangan bener...inget pengumuman tadi ngga yang humas dewan galang sama OSIS suruh kumpul"
"emang ada pengumuman itu"
"Permisi semua saya kesini mau manggil humasnya dewan galang ada?" Suara lantang Rafa mengheningkan semua orang dikelas dan seluruh mata juga jari telunjuk mengarah pada ku.
"eh eh? Aku humasnya" dengan gugup aku mengangkat tangan
"ikut gue!" Ketusnya
"nah kan bener! Semangat ini peluang mumpung Lidya ngga ada" Suara Ema berbisik bisik
Akhirnya aku dan Rafa keluar bersamaan. Ruang organisasi jauh dari kelasku, dan aku mencoba membangkitkan suasana, karena dari tadi tidak ada perbincangan apa-apa
"tadi lolipopnya gimana?"
Tidak ada jawaban sama sekali, akuhirnya aku memutuskan mengganti pertanyaan.
"e-e Rafa emang mau rapat buat apaan sih?"
"entar lo juga tau sendiri" Masih singkat padat dan jelas dia menjawab
Sesampainya di ruang organisasi, ternyata sudah pada kumpul dan hanya kurang aku dan Rafa. Bangku yang tersisa disana hanya dua dan pas untukku dan Rafa.
"e-e kamu mau kan duduk sama aku?"
"lah mau sama siapa lagi gua Tanya"
Rafa langsung duduk begitu saja, aku masih gugup padahal ini kesempatanku.
"lo mau berdiri terus?"
"e-engga"
Memutuskan untuk duduk itu salah satu jalan supaya rapat tetap berjalan.
"Oke semua sudah kumpul sekarang. Jadi tujuan ibu dan bapak sebagai pendamping organisasi kalian, kelas XII kan mumpung masih awal ajaran kita bakal mengadakan refreshing untuk seluruh kelas. Seperti yang kalian tau, ini adalah program sekolah sejak dulu jadi ibu dan bapak harap, kalian bisa membantu kita sebagai humas juga pemimpin organisasi masing masing" Bu Ida menjelaskan semuanya
"Ya seperti yang Bu Ida sudah bilang, dan saya akan menjelaskan tugas kalian" Pak Herman melengkapi
Seketika aku terkejut, ternyata aku sadar kedudukanku bahkan jabatanku sama dengan Rafa. Aku terus berpikir gimana curi hatinya melalui event ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
N A R A (hiat)
RomantiekCerita anak SMA yang baru mengenal cinta, dan cerita yang memberikan sesuatu bahwa cantik itu bukan body yang seksi dan kulit yang putih tapi cantik adalah gimana sikap kita terhadap orang lain, seberapa peduli da perhatianya kamu ke dia.