Kita semua berjalan cepat karena Rafa juga jalan cepet banget. Selama jalan, Rafa masih tetap menggandeng tanganku dia tidak melepaskannya sesekali.
Jangan dilepas aku mohon.
"eh berhenti bentar kek capek gue" Recky berhenti dan kita semua pun berhenti
"lo udah bilang belum sama orang tua lo?" Rafa menyanyakan pertanyaan bagus
"eh jawab lo kenapa senyam senyum!" Rafa mengulang perkataannya.
"Fa...betah ya gandeng tanganku" Aku memandangi Rafa terus menerus dan sepertinya kali ini aku berhasil membuat seorang Rafa salting sendiri.
"oh sorry gu-gu e tadi pengen bikin Lidya cemburu aja sorry" Rafa melepaskan tangannya
"ehem!" Recky dan rena saling bersautan meledek
"udah selesai pegangannya? Sekarang mana orang tua lo Ra?" Bima lagi lagi memecah suasana
"sabarr aku belum bilang" Sambil mengeluarkan HP dan menghubungi mama
"aelah lama ngga nih, laper.....Ra gue nebeng makan dirumah lo ya" Rena merengek sambil memegang perutnya
"iya, tenang aja, mamaku fast respon bentar lagi sampai"
Kita menunggu di dekat post satpam sekolah. Yang lain asik dengan obrolan mereka sedangkan aku dan Rafa asik main HP lah. Sikap Rafa sudah mulai berubah, kadang bikin terbang dan kadang bikin jatuh dan rasanya itu sakit sesakit sakitnya.
Nara : Nda, kamu udah dirumah?
Adik : udah barusan sampe, oh iya kak, mama udah berangkat jemput, ayah baru pulang nanti malam
Nara : oke. Kakak ada surprise, yaitu bawa orang special ke rumah
Adik : kalau orang itu kak Reyhan aku ngga mau keluar kamar
Nara : bukan lah, kita itu temen
Adik : aelah temen tapi tiap malem telponan
Adik : serius siapa?! Ngga jawab kita musuhan
Nara : nanti tau sendiri
Adik : atau jangan jangan kak Ema atau Laila itu?
Nara : COWOK !
Adik : ku tunggu
"Orang spesialnya siapa Ra?" Rena tiba-tiba mengejutkanku
"lah kepo niii"
"gue tau, Rafa kan" Rena tertawa dengan lagak yang meledek
"ssstt jangan keras keras, jangan beber, jangan bikin aku marah sama kamu"
"santae aeee chillll gampang, asal nanti lo kasih gue makan di rumah lo"
"iya Rena"
Kita berdua asik tertawa dan yang lain sepertinya juga hanyut dalam pembicaraan mereka masing masing. Sepuluh menit kita menunggu dan akhirnya mama datang.
tin... tin...
"itu mama aku, ayok"
"mah, aku sama temen temen mama jangan ngomong yang aneh aneh ya ma –" Aku berbicara secara bisik bisik supaya yang lain tidak kedengaran
"mama tau, tadi Nanda udah bilang ada orang spesialnya, dan mama menebak orang itu yang special kan yang pakai jaket hitam kan?"
"Lah mama kok tau"
"feeling mama selalu benar"
"hallo tante, kita boleh kan nebeng sama tante" Rafa sikapnya benar benar beda
KAMU SEDANG MEMBACA
N A R A (hiat)
RomansaCerita anak SMA yang baru mengenal cinta, dan cerita yang memberikan sesuatu bahwa cantik itu bukan body yang seksi dan kulit yang putih tapi cantik adalah gimana sikap kita terhadap orang lain, seberapa peduli da perhatianya kamu ke dia.