04

6.2K 47 9
                                    

Happy Reading!

Saat ini Natasha memasuki perkampungan yang tidak ia kenali sama sekali, tempat yang begitu damai. Suara lonceng dari kuil terdengar di tempat ini, Natasha berlari untuk menuju kuil itu, semoga saja disana ada Shikar.

Srekk...

Baju yang dikenakan Natasha sobek karena tersangkut ranting pohon, ia berharap akan ada seseorang yang membantunya, tapi mustahil ia saja tidak kenal dengan orang-orang yang berada di tempat ini.

Natasha melihat tugu bertuliskan kota pelacur, yang ia tahu tempat ini adalah perkumpulan wanita dan pria yang tidak jelas asal-usulnya. Mana mungkin ia memasuki kawasan ini, yang ada ia malah menjadi sasaran pria hidung belang.

Natasha terus melangkah untuk memasuki tempat ini, ia tidak peduli dengan baju yang sobek. Natasha berhenti tepat di sebuah rumah kuno yang besar, semoga saja orang yang ada di dalamnya mau menolongnya.

Begitu ramainya tempat ini, seperti orang yang berhilir mudik untuk pulang ke kampung, ia melihat seorang pria yang masuk ke dalam rumah ini, setelah itu pintu dengan corak bunga itu terbuka begitu saja.

Natasha akhirnya mengikuti sosok pria yang ia tidak ketahui, saat ia telah masuk ke dalam rumah megah ini. Natasha terkejut ini bukan tempat yang mengerikan melainkan surga dunia yang ia dapati. Indah, itulah hatinya mengatakan.

Tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang menghampirinya "salam," ujarnya.

"salam, aku bisa menemui pemilik rumah ini?" tanya Natasha lalu tangan kirinya ia gunakan untuk menutupi bagian baju yang sobek. Tapi percuma lama kelamaan tangannya semakin capek.

"rumah ini tidak ada pemiliknya, bila kau ingin menempati rumah ini, silahkan. Disini kami hanyalah seorang pelacur, jadi tempat ini bebas untuk siapa saja." tuturnya panjang lebar.

"tapi dengan satu syarat."

"apa syaratnya?"

"apa keyakinanmu?"

"hm, keyakinanku sama seperti kalian. Memangnya kenapa?" jawab Natasha berbohong, ia tahu keyakinan yang ia anut tidak seperti Shikar, dari pada ia harus kesana-kemari mencari tempat tinggal lebih baik ia berbohong untuk kebaikannya sendiri.

"disini kami tidak boleh menerima sembarangan orang masuk dengan keyakinan berbeda, maka dari itu kami semua disini harus waspada, agar tidak terjadi perang dengan keyakinan yang lain."

"kau sudah menikah?" lanjutnya lagi.

Natasha mengangguk lalu tersenyum.

"yasudah ayo ikut aku, akan aku tunjukkan kamarmu, kelihatannya kamu sangat lelah."

Natasha pun mengikuti gadis itu, setelah ia mendapatkan tempat tinggal disini. Natasha akan mengubah keyakinannya agar tidak ada perpecahan antara dirinya dan orang sini. Raut wajah Natasha tidak bisa di kondisikan, ia takut ada yang mengetahui keyakinannya. Terus berjalan tak lupa sesekali ia berbicara dengan gadis itu.

"dari tadi kita berbicara, kau tidak mengajak ku berkenalan? Namaku Natasha, kamu?"

"Shanaya."

"nama yang indah, benarkah ini kota pelacur?"

"iya, makanya di sini banyak gadis-gadis cantik. Memangnya kau mau melayani mereka?"

"ah tidak, aku sudah bersuami."

"kalau kau sudah bersuami mana suamimu, aku tidak melihatnya," ujarnya matanya seperti mencari seseorang. Tapi ia tidak melihat orang yang dimaksud.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mesum HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang