M.P : 24 (END)

1.5K 163 40
                                    

Maaf baru lanjut yah..

Terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, selalu support aku, makasih banget.

Kalo ada yang nanya "ini kok cepet banget yah tamatnya?". Emang kek gitu kok alurnya, bukan karena aku pengen cepet cepet tamatin hehe.

Lagipula banyak cerita yang ke keep, hehew.

Bakal ada Bonus Chapter nya kok

Bakal ada Bonus Chapter nya kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Seungwoo membuka kedua matanya, dan langsung saja cahaya lampu menampar pupil matanya. Alhasil ia menyipitkan dan berusaha melihat keadaan sekitar, ia merasakan sesuatu yang empuk, dan ternyata ia berada diatas kasur.

Kamar ini terlihat asing dimatanya, dia dimana? Apa dia sudah berada dirumah? Atau…

Ahh dia baru ingat, dia ternyata berada dirumah milik Seungyoun di Bogor. Apa ia tertidur? Pingsan? Seketika kepalanya terasa pusing kembali disaat ia mulai mengingat percakapannya dengan Seungyoun beberapa jam yang lalu.

Ia merasa ingin mati saja saat mengetahui Jewelry, pujaan hatinya telah tiada. Ia bahkan tak percaya, apa itu mimpi atau nyata.

Beginikah hasilnya saat ia kembali ke Indonesia? Apa ia benar-benar tak bisa untuk bertem…


CEKLEK


Pandangan Seungwoo teralihkan menatap pintu kamar dibuka oleh seseorang, saat seseorang itu mulai menampakkan dirinya, betapa terkejutnya Seungwoo melihatnya.

Apa ia sedang bermimpi? Berhalusinasi atau dipermainkan oleh Tuhan? Diuji atau apa? Ia benar-benar bingung sekarang, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?


“Kamu udah sadar? Aku panggil yang lain dulu” ucapnya


Baru saja gadis itu ingin keluar, namun tertahan saat mendengar suara berat Seungwoo


“Jewelry?” Seungwoo


Gadis yang disapa Jewelry pun berbalik menatapnya dengan wajah takut? Yah begitulah…


“Kamu beneran Je? Jewelry kan? Aku… aku gak mimpi kan ini?”


Bukannya membalas ucapan Seungwoo, gadis itu hanya tersenyum simpul dan berjalan menghampirinya yang berada diatas kasur.


“Coba deh mas pegang aku, kalo kerasa, berarti kamu gak mimpi”


Dengan sangat pelan, Seungwoo memegang kedua pipi Jewelry yang terasa hangat. Ia tak percaya dengan ini, padahal beberapa jam yang lalu ia baru saja mengetahui sebuah fakta jika Jewelry telah meninggal.


Han Seungwoo : My Package [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang