Rumah sakit🏥

5 0 0
                                    

Selamat membaca...
Jangan lupa vote & coment...

Skip Sekolah

Qisti dengan gaya nya seperti orang korea, yang dikarenakan tubuh nya mungil, kulit putih ditambah wajahnya yang cantik, bak artis korea, masuk kedalam perkarangan sekolah.

Semua para cowok mata keranjang memandangi Qisti, seperti orang yang lagi nafsu tinggi. Pesona Qisti memang sangat memesona semua lelaki.

Ting...ting...ting...

Bel masuk berbunyi, semua siswa masuk kedalam kelas masing-masing. Termasuk Qisti dan Axsel masuk bergandengan tangan, sehingga membuat seluruh siswa didalam kelas itu terkejut.

"Qiss!!!" sahut Everline.

"Iyaa" jawab Qisti.

"Kok bisa gandengan sama Axsel ?"tanya Everline.

"Iya,kok bisa sih ?" seru Bunga.

"Emang ngak boleh, Axsel kan pacar qw" balas Qisti santai tak berdosa.

"Apa ? Pacaran? Axsel ?" Everline terkejut, terheran, kok bisa Qisti pacaran sama Axsel. Padahal Axsel baru masuk disekolah ini.

"Kok bisa ?" Cicit teman nya Rezki.

"Iya bisa lh, mana ada seorang Qisti, ngak dapat apa yang dia mau"sahut Bunga kepada teman Rezki.

"It's true" gumam Everline.

"iya kenapa ?, ngak boleh qw pacaran sama Qisti. Boleh ngak boleh, ngak ada yang bisa ngelarang qw pacaran sama Qisti" sahut Axsel yang berdiri dibelakang Qisti.

"Axsel?" jawab Qisti.

"Cieeee... Yang sudah jadian nihh, PJ nya jangan lupa" Kata Everline.

"PJ apaan sih" balas Qisti.

"Traktir kita di kantin"seru Bunga.

"Iya-iya"gumam Qisti.

****


Hari demi hari Qisti jalanin seperti biasa, tapi tidak dengan hari ini. Karena sikap Axsel yang berubah entah karena apa, Qisti heran kenapa Axsel berubah, apa Qisti punya salah.

Axsel tidak sekali pun mengabari Qisti, Axsel pun tidak masuk sekolah, udah 1 minggu Axsel tidak sekolah. Akhirnya Qisti memutuskan untuk pergi kerumah Axsel. Dan dirumah Axsel pun tidak ada Siapapun kecuali Asisten rumah tangga nya.

Ting....tong...

Qisti menekan bel rumah Axsel, tetapi yang membuka pintunya bukan yang diharap kan Qisti, malah Asisten rumah tangga Axsel yaitu, bibi Inah.

"Iya non, mau cari siapa?" sahut bi Inah.

"Ini siapa nya Axsel yah?"balas Qisti heran.

"Saya bi Inah, asisten rumah tangga disini"ujar bi Inah.

"Oh ya bi, Axsel nya ada?"cicit Qisti.

"Ngak ada non"kata bi Inah.

"Loh kok ngak ada,Axsel udah seminggu ngak sekolah bi, Axsel kemana ?"tanya Qisti panik,karena Axsel sekarang tak tau dimana.

"Non, den Axsel udah seminggu ini dirumah sakit" balas bi Inah, sambil mempersilahkan Qisti masuk. Sedangkan Qisti terkejut mendengar semua itu.

"Haaaa.... Sakit bii? Sakit apaan ?kok saya ngak tau ? rumah sakit mana bi?" Qisti yang mulai menurunkan air matanya yang tidak bisa di tahan Qisti lagi.

"Non, satu-satu atuhh... Bibi ngak tau mau jawab yang mana" bi Inah yang memengang kening nhay karena pusing,pertanyaan mana yang akan mau dijawab duluan.

"Dan den Axsel menyuruh bibi agar tidak memberi tau Non, karena den Axsel tidak ingin non Qisti cemas dan khawatir sama den Axsel. Dan den Axsel ngomong seperti tadi sebelum den Axsel tidak sadar kan diri ketika dirumah sakit"bibi Inah memberi tau semuanya kepada Qisti"Den Axsel kecelakaan non, den Axsel menabrak pohon,karena den Axsel ngantuk dan den Axsel bawa mobil nya di atas rata-rata pengendara biasa nya non"sahut bi Inah, yang membuat Qisti menurunkan air mata nya lebih deras.

Hikss...hikss...

"Bii... Axsel dirawat rumah sakit mana?" cicit Qisti yang mengeluarkan air mata nya.

"Dirumah sakit permata intan non" balas bi Inah.

"Oo.. Makasih bi. Aku pergi dulu" Qisti berlari menuju taxsi yang tadi menunggu nya.

Qisti menangis tak karuan didalam taxsi, sehingga sopir taxsi itu bingung mau kemana. Karena Qisti cuman menangis dan menangis, pikiran Qisti cuman Axsel, gimana keadaan Axsel sekarang ini, apa dia ngak memikirkan bahwa Qisti sangat mencemaskan Axsel.

"Non, mau kemana?" kata pak sopir.

"Rumah sakit permata intan pak"cicit Qisti yang terus menangis.

****

Qisti berlari masuk kerumah sakit, tanpa mempedulikan orang yang Qisti tabrak.

"Sus, pasien atas nama Axsel Dinov ruang berapa ya?" sahut Qisti.

"Pasien atas nama Axsel Dinov diruang 124 dek"balas suster itu.

Qisti berlari menuju ruangan 124, dimana Axsel dirawat. Ketika sampai diruangan 124, Qisti melihat ada seorang laki-laki, seseorang perempuan, dan satu gadis kecil yang digendong oleh perempuan itu.

Dimana laki-laki itu adalah ayah Axsel, perempuan itu ibu Axsel dan gadis kecil yang digendong itu adik Axsel. Qisti menghampiri keluarga Axsel. Dan keluarga Axsel menatap Qisti heran.

"Halo om, tante"ujar Qisti.

"Iyaa, kamu siapa?"tanya ibu nya Axsel.

"Aku Qisti Berlin tan, pacar nya Axsel"cicit Qisti,yang tak mampu melihat mata ibunya Axsel.

"Ooo... Kamu yang namanya Qisti, Axsel sering bicara tentang kamu kepada saya"sahut ibu Axsel.

"Kamu mau jenguk Axsel ya?" seru ayah Axsel.

"Iya om, boleh saya masuk?" balas Qisti.

"Tentu boleh"jawab Ayahnya Axsel.

"Makasih om, tante"Qisti langsung masuk kedalam kamar Axsel.

Sabar yahh...
Vote dulu...
Baru lanjutin ceritanya...😂

@marcahesy_ani

Someone Loved✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang