"Lo pesen aja kalo mau" ucap gue
"Hmmm" ucap sila
"Mau mesen apa" ucap gue
"Kan tadi lo bilang kalo gue mau mesen, pesen sendiri" ucap sila
"Ohh Iyah" ucap gue
Sila itu orang nya cuek tapi dia lucu, dia wanita apa adanya.
"Mbaa" ucap sila meneriaki salah satu waiters
"Iyah mba ada yang bisa saya bantu" ucap waiters itu
"Hmmm saya mau liat menu nya" ucap silah
"Nih mba silahkan" ucap waiters
"Tadi katanya ga mau" ucap gue
"Gue hauus" ucap sila
"Pesan dua gelas, siapa tau nanti Lo laper jadi ada cadangan minuman diperut lo" ucap gue
"Hee, mbaa jangan dengerin dia" ucap sila
"Kalian lucu ya, dari tadi saya perhatikan berantem terus, tapi biasanya kalo pacaran kaya begini awet sampai tua" ucap mba waiters
Sila langsung menatap gue dan menaikan satu alisnya, gue cuma tersenyum ke arah mba waiters itu.
Waiters pun pergi menyiapkan pesanan sila.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiri gue sama sila
"Sila" ucap dia
"Fathir" ucap sila
Fathir adalah teman satu sekolah sila, yang suka tauran dengan sekolah gue.
Dia yang suka melarang sila untuk pergi dengan gue.
"Lo sama dia lagi" ucap Fathir
"Emang kenapa" ucap sila langsung terbangun dari duduknya
"Gua kan pernah bilang kalo dia..." Ucap Fathir terpotong oleh sila
"Kalo dia musuh sekolah kita, gue tau ko "ucap sila tegas
"Ikut gue pulang" ucap Fathir
"Gue ga mau" ucap sila
"Lo denger sendiri kan sila ngomong apa" gue
"Ehh lo ga usah deketin sila lagi ya" ucap Fathir menunjuk jarinya ke gue
"Udah sana" sila sambil mendorong Fathir
"Sil" Fathir meninggikan nada suaranya
"Gue bilang pergi atau gue yang pergi" ucap sila
"Oke" ucap Fathir menatap ke arah gue
Fathir kesal melihat sila yang telah mengusir nya, sebelum Fathir pergi, dia menepak meja dengan kencang
"Maafin Fathir ya" ucap sila
"Ga apa apa ko" ucap gue
"Gue takut Fathir ngincar lo" ucap sila
"Gua ga takut ko, kan ada Lo" ucap gue
Seketika sila menatap gue dengan senyuman yang sangat manis, yang membuat jantung gua dag dig dug ga karuan.
"Mbaa nih minum nya, silahkan" ucap waiters
"Makasih ya mba" ucap sila
*Asila Rafaela
"Kenapa Raka ngomong gitu ya, jantung gue jadi berdetak kencang banget, apa jangan jangan.... Ahh ga mungkin" batin sila
"Ohh Iyah malem ini ada film bagus sil" ucap Raka
"Iyah terus" ucap gue
"Berhubung ini belum terlalu malam, gimana kalo kita nonton dulu" ucap Raka
"Sebenernya gue ga suka nonton" ucap gue
"Kenapa" ucap Raka
"Ya ga apa apa sih, ga suka aja" ucap gue
Raka sepertinya selalu cari cara untuk jalan berdua sama gue, dia ngajak gue nonton, yaa sebenernya gue ga suka sih tapi entah kenapa kalo sama dia ga bisa nolak.
"Ya udah hayuu nonton" ucap gue
Saat itu gue sama Raka jalan menuju ruangan bioskop, dia memilih menonton film horor.
Saat di dalam bioskop, ada satu adegan yang bikin gue shock sampai gue harus memeluk pundak raka.
Seketika Raka menatap gue yang lagi memeluk pundaknya, dan Raka memegang rambut gue sambil mengusap nya
"Ternyata lo penakut ya" ucap Raka berbisik di telinga gue
"Gue bukan nya takut, gue kaget" ucap gue berbisik balik kepadanya
Entah kenapa saat Raka mengusap rambut gue, gue merasakan kenyamanan
Hingga akhirnya film itu selesai dan gue segera menuju arah pulang, Raka mengantarkan gue dengan selamat
"Sil gue pamit pulang ya" ucap Raka
"Iyah makasih ya" ucap gue
"Sama-sama, ya udah sana masuk" ucap Raka
"Lo pulang duluan aja, yang penting gue kan udah sampai" ucap gue
"Iyah lo masuk dulu" ucap Raka
"Ya udah lo muterin motornya dulu" ucap gue
"Gue ga pulang nih kalo lo belum masuk " ucap Raka
"Idihh lebay banget lo jadi cowo, ya udah gue masuk ya dan Lo hati hati" ucap gue
"Iyah sayang" ucap Raka
"Apa" ucap gue terkejut
"Maksud gue iya sila" ucap Raka
"Udah lah gue masuk" ucap gue segera pergi ke dalam rumah
Jelas jelas gue dengar dia manggil gue sayang tapi dia ga ngaku
*Keesokan harinya
Di dalam kelas gue melihat Fathir duduk sendiri, gue segera menghampiri dia untuk meminta maaf masalah semalam gue udah ngebentak dia
Gue ga enak hati karena Fathir adalah sahabat gue
"Thir" ucap gue
"Kenapa" ucap Fathir cuek ke arah gue
"Lo masih marah sama gue" ucap gue
"Lo fikir aja sil" ucap Fathir
"Gue.. gue minta maaf, semalam gue ga bermaksud ngebentak lo" ucap gue
"Lo udah keseringan bergaul sama dia, gue jadi males sama Lo" ucap Fathir lalu meninggalkan gue
"Fathir" ucap gue sedikit teriak
"Fathir tuh kenapa sih, cuma karena gue bergaul sama Raka dia sampai marah begini ke gue" batin gue.
Jangan lupa vote:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Asila
RomancePertemuan diantara senja, yang mengukir sebagian kebahagiaan Asila Rafaela dengan Raka Firdhansyah, Baca aja langsung.