#Chap9

0 0 0
                                    

*sepulang sekolah

Gue jalan di gerbang bersama mona dan niatnya sore itu gue sama dia mau ke pantai, ya mau ngapain lagi selain melihat senja.

"Hai mona" ucap seorang laki laki menghampiri gue dan mona

"Iyah vin" ucap Mona

Ternyata laki laki itu adalah alvin, kalo ada Alvin pasti ada Raka, tetapi hari ini beda, Raka tidak terlihat bersama Alvin

"Vin lo ngapain kesini" ucap gue

"Gue pengen ajak Mona pulang bareng" ucap Alvin

"Maaf ya vin tapi hari ini gue janji mau pergi sama sila" ucap Mona

"Tuhh denger kan" ucap gue

"Emang mau kemana" ucap Alvin penasaran

"Kita mau ke pan...." Ucap Mona terpotong

"Ihhh mau tau aja lo, udah sana pergi dari sini, gue takut lo dikeroyok" ucap gue

"Mon besok pulang sama gue mau ga" ucap Alvin

"Gimana ya, sil" ucap Mona menatap gue

"Kenapa lo natap gue, yaa kalo mau pulang bareng dia ga apa apa, gue pulang sendiri" ucap gue

Mona menatap gue karena setiap hari nya dia selalu pulang bareng gue, mungkin dia ga enak hati kalo harus ninggalin gue sendiri, padahal gue sendiri ga jadi masalah.

Sebenernya gue pengen banget nanyain Raka ke Alvin, tapi gue takut nanti Raka jadi ke Gr an.

"Iyah gue mau ko" ucap Mona

"Okee kalo gitu gue pulang sekarang ya, sampai ketemu besok" ucap Alvin

Saat itu gue sama Mona melanjutkan perjalanan menuju pantai, pantai adalah tempat pertama gue bertemu dengan raka

Sesampainya dipantai gue melihat banyak anak berseragam sekolah disana selain gue sama Mona, tapi yang gue lihat itu adalah seragam sekolah raka.

Mereka semua menghampiri gue sama Mona

"Ehh Upik abu" ucap seorang wanita yang pernah gue lihat di tongkrongan Raka

Dia adalah monica yang pada saat itu melihat gue dengan wajah sinis

"Lo bilang apa" ucap gue

"UPIK ABU" ucap Monica ditelinga gue

"Kurang ngajar ya lo" ucap gue melambungkan tangan untuk menghajar Monica, tapi seketika di stop dengan tangan Mona

"Udah sil, ga usah di ladenin" ucap Mona

"Kenapa lo, takut?" Ucap Monica menantang

Bukan hanya Monica disana, tetapi ada banyak siswi lain nya yang berasal dari sekolah mereka

"Ehhh gue peringatin ya sama lo, jangan pernah deketin raka, dia itu cowo gue" ucap Monica

"Cowo lo, lo kali yang ngarep sama dia" ucap gue membalas perkataan Monica

"Ehh jaga ya omongan lo" ucap Monica semakin kesal

"Ehh kalo ga mau di hajar sama kita, turutin aja apa yang dibilang Monica" ucap teman Monica

"Pegangin dia" ucap Monica

Gue dan mona seketika di pegangin oleh teman teman Monica, gue udah mencoba melepas nya tapi susah karena mereka banyakan.

"Lepasin gue" ucap gue

"Ehhh gue tuh ga suka sama sekolah lo, sekolah Upik abu dan terutama sama lo yang selalu ngedeketin Raka" ucap Monica sambil menjenggut rambut gue dengan amat sangat kencang

Itu membuat gue kesakitan, dan gue melihat Mona tidak bisa berbuat apa apa karena mereka juga menjaga mona

"Ehhh denger ya, gue ga takut sama lo" ucap gue

"Ohhh jadi ga takut, hajar dia" ucap Monica menaikan satu alisnya

Seketika gue di keroyok dengan mereka semua dan mona hanya berteriak melihat keadaan gue

Sekolah mereka memang dikenal suka mencari keributan, tidak berlaku untuk siswa saja, para siswi mereka pun banyak yang menyukai aksi itu

Hingga gue babak belur habis karena di pukulin mereka semua, setelah itu mereka pergi

"Silaaaaaa" teriak Mona menghampiri gue

"Siilll maafin gue, gue ga bisa nolong lo" ucap Mona

"Gue ga apa apa ko Mon" ucap gue yang masih bisa sedikit bicara

"Gue bantu lo pulang yaa" ucap Mona

"I.... Iyah Mon" ucap gue

Mona menggandeng tangan gue untuk memegang pundaknya, dia mengantar gue pulang

Setelah sampai rumah, gue ga melihat ibu gue disana, seperti dia lagi pergi

"Mon, jangan sampai Fathir tau soal ini ya" ucap gue

"Tapi sil" ucap Mona

"Mon gue ga mau Raka yang jadi korban" ucap gue

"I.. Iyah gue ga akan bilang" ucap Mona

"Makasih ya mon" ucap gue

"Biar gue obatin ya" ucap Mona mengambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompres luka gue

Jangan lupa vote:)

AsilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang