Sunyi,sesak kini mulai memyapaku.memukul keras dada yang ini, pergi dimana tempat yang tak ada seorangpun tau akan keberadaanmu.ini menyakitkan bagaimana jika seseorang berada di posisiku,aku akan bertanya apa kalian akan kuat?
Bagaimana tidak,jika kau bahkan tak diterima didunia,dan seseorang datang padamu.mengatakan akan disisimu selamanya namun itu hanyalah kata penghias untuk menutupi segala kebohongan dan hanya memanfaatkan mu.
Aku tau aku adalah gadis terbodoh didunia ini,mencintai pria yang bahkan tak mencintaiku tanpa membalas cintamu,sungguh itu sangat menyakitkan.
Hari ini aku hanya ingin menikmati kesunyian dalam diam.hingga kusadari, sebuah benda persegi panjang itu,bergetar diatas nakas dan menampilkan nama seseorang yang selalu membuatku harus memendam rasa sakit ini sendirian.
Kim seokjin
Satu nama yang membuatku selalu memikirkannya.aku berjalan kearah nakas dengan kaki telanjang menapak lantai nan dingin itu.
Kemudian tangan ku meraihnya.sejenak terdiam dan mencoba mengatakan semua akan baik-baik saja jika kau berpura-pura baik."Yeoboseo..ada apa jin-ah"kataku padanya dengan mata fokus terarah kedepan.
"Bisakah kita bertemu?ada yang ku sampaikan padamu?"ucapnya padaku.sepertinya ia sedang berada di keramaian tampak banyak sekali suara disana.
Aku tersenyum.
"Baiklah,katakan dimana dan jam berapa aku menemuimu"
Dia terdiam sejenak,kudengar seseorang memanggil namanya,sepertinya seorang yeoja
"Sore ini,di myeongdong tempat cafe yang sering kita datangi.aku akan menunggumu disana maaf aku harus menutup sambuangannya aku harus pergi"kata seokjin
Sebelum aku menjawab ia sudah menutupnya,aku tersenyum miris.baiklah song y/n kau mungkin harus menyiapkan dirimu.
Tepat sore hari,aku sudah datang di cafe yang sering kami datangi.hari ini aku hanya memilih memakai pakaian yang simple tas gantung menyamping,rambut yang sengaja ku urai dan baju dress berwarna hitam entah mengapa sekarang aku lebih memilih memakai pakaian yang lebih kearah dark.mungkin selaras dengan perasaanku.
Sudah beberapa jam aku menunggu, tapi nyatanya seokjin tak kunjung datang.hujan sedikit demi sedikit mulai lebat membasahi bumi.tepat saat itu sebuah presensi seseorang berlari kearahku dengan rambut yang sedkt basah dan ternyata seokjinlah orangnya.
Ia tampak terburu-terburu dan segera duduk dikursi depan yang sudah disediakan.
Aku terdiam hingga seokjin membuka suaranya.
"Maaf,aku datang terlambat.apa kau lama menunggu?ucapnya padaku dengan wajah berharap agar pertanyaannya dapat dijawab.
Aku tersenyum dan mengelus pipi halus miliknya.
"Tidak,aku bahkan baru saja datang.kukira kau sudah lama menungguku ternyata kau datang terlambat juga"kata ku pada seokjin.
Seokjin terdiam,mengangkat satu tangannya dan meraih tanganku untuk ia jauhkan dari pipinya.
"Jangan begini,banyak orang yang melihatnya."katanya padaku dengan wajah ia palingkan kearah kaca,menatap jalanan yang mulai basah akibat hujan yang begitu lebat.
Sekali lagi aku terlembar begitu jauh kemudian ditarik kembali.apakah ini yang dinamakan sepasang kekasih yang saling mencintai,haha itu sangat lucu bahkan kekasihmu saja tak ingin disentuh olehmu.
"Ada apa?aku ini kekasihmu.bukankah kau dulu senang jika aku mengelus pipi mu seperti yang kulakukan?"
Aku memcoba mengingatnya tentang saat kami masih saling mencintai,bukan,bukan kami. tapi dia saat dia mencintaiku.
aku ingin bertanya apa kau masih mencintaiku?Bahwa satu rahasia yang tak ia ketahui bahwa aku mengetahui apa yang ia lakukan dibelakangku.
"Baiklah,aku hanya tidak ingin berbasa-basi denganmu,sudah cukup aku membohongi perasaanmu,maaf jika aku selalu membuat begitu banyak luka dihatimu,dan maaf jika aku selalu berbohong padamu.aku hanya tidak dapat menahan semuanya,aku hanya ingin mengatakan..."
Seokjin seketika terdiam menatap kedua mataku.
"Ayo akhiri hubungan ini,maaf membohongimu bahwa aku tidak mencintaimu, jujur saja,aku mengatakan itu hanya karena perasaan ibaku terhadapmu.
Aku tertawa dalam hati.ha.iba maksudnya dia mengatakan perasaannya hanya karena persaan ibanya terhadapku?
Aku berteriak didalam hati dengan segala umpatan yang terus ku lemparkan padanya.
Ingin sekali aku menampar pipi brengsek ini dan menyiramnya dengan jus yang kupesan tadi,tapi apa yang kulakukan hanya terdiam mencoba agar tak menangis.
"Aku mohon tolong maafkan aku,kau bisa menamparku atau apapun itu dengan pria brengsek sepertiku ak-"
Aku menghentikan ucapanya dan menggenggam tangannya mencoba untuk tersenyum walau sangat sulit bagi ku untuk tersenyum.
"Mengapa kau melakukan ini padaku?merasa kasihan,iba.seharusnya dari dulu jangan melakukan itu padaku.kau tau,rasanya sangat sulit untuk melupakan cinta pertama mu begitu pun aku.kau mencintainya dan aku mencintaimu.tak apa,salah satu diantara kita harus ada yang tersakiti.aku tidak aka melakukan itu padamu,menamparmu oh,sungguh,aku ini bukan wanita yang seperti itu.aku lebih memilih melihat orang yang kusayangi bahagia jadi jangan meminta maaf terus,aku bosan."kataku pada seokjin.
Kulihat seokjin terdiam lalu.
"Mengapa kau tak marah padaku,aku mempermainkan perasanmu dan kau hanya tersenyum"Kata seokjin
"Tolong jangan memancingku untuk marah padamu,dari dulu aku sudah merasakan akan tidak baiknya hubungan ini.jadi untuk apa marah padamu itu hanya akan membuang waktuku padamu"
Aku langsung saja mengalihkan pandangan ku pada kaca di sebelah kananku untuk menghindari kontak mata dengan seokjin.rasanya,sangat sesak bila terus melihat kedalam mata pria ini.
"Jika tak ada lagi yang ingin kau sampaikan,aku ingin pulang rasanya tubuhku lelah untuk menghadapi ini semua."kualihkan kembali pandangan ku pada seokjin dan bersiap berdiri.
Saat aku hendak pergi,seokjin memegang tangan ku dan menatapku.
"Ku mohon,biarkan aku mengantarmu untuk terakhir kalinya"ucapnya
Aku melepas pelan tangan seokjin yang memegang pergelangan tangan ku.
"Tidak,aku membawa mobil kesini.jadi kau tak perlu mengantarku.tenang saja,aku akan baik-baik saja kok"
Kataku pada seokjin,berusaha menyakinkannya.Seokjin perlahan melepasnya dan aku segera melangkahkan tungkaiku pada pintu keluar cafe itu.di luar sana hujan masih lebat,dan aku memutuskan untuk pergi dari sana hanya untuk menghindar dari seokjin.
Jujur saja aku berbohong pada seokjin.aku tidak membawa mobil dan aku lebih memilih memesan taksi.
Aku berjalan ditengah hujan lebat ini.toh,jikapun aku sakit merekapun tidak ada yang peduli padaku.rasanya sangat dingin aku memeluk tubuhku sendiri.menangis di tengah hujan lebat berteriak tanpa takut ada yang terganggu.kemudia aku terdiam dan mulai menjatuhkan kedua lututku menyentuh tanah basah itu.
Hingga aku merasakan seseorang memelukku begitu erat dan menutupi ku dengan sebuah jaket yang ia gunakan.mataku seketika membulat.
"S-seokjin?"
Aku menatap seokjin,kepala ku pusing.
"Mengapa kau melakukan ini?bagaimana jika kau sakit?siapa yang akan merawatmu?"kata seokjin bertubi-tubi padaku dengan nada sedikit berteriak.
Kepalaku kini mulai bertambah pusing,tubuhku mulai melemas,kemudian aku merasakan seokjin menepuk pelan pipiku berusaha menyadarkanku.
Hingga semuanya menjadi gelap dan setelah itu entah apa yang terjadi selanjutnya.
Baiklah,bagaimana dengan cerita imagine ini,tenang saja masib ada lanjutannya kok :)
Jadi...
Jangan lupa vote dan komen
Yaudah gitu aja sih!by...
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE BTS (SAD)
Teen Fiction"biarkan aku melihat kesedihanmu dan tatap mata ku bahwa ada sebuah ketulusan didalam sana" all member kim namjoon kim seokjin min yonggi jung hoseok park jimin kim taehyung jeon jungkook y/n (your name) by:kagutsa