PJM🍁 love you (2)

135 15 1
                                    


Park jimin

"Hiks...hiks...eomma...hiks..."aku menekuk badanku menenggelamkan dikedua lututku.kini tangisku tak bisa kubendung lagi aku menangis sekencang-kencangnya berharap itu mungkin akan sedikit melegakan hatiku.tapi nyatanya tidak justru itu semakin membuat dadaku sesak.

"Y/N..!!"

Jungkook memelukku,menarik tubuhku untuk masuk kedalam dekapannya.tangannku bergetar mendadak nafasku memburu.ap-apa ini mengapa aku seperti ketakutan?

"Pergi...Hiks...aku mohon pergilah...hiks..."

Jungkook menggeleng air matanya jatuh melihat pemandanganku yang sangat kacau ini.bibi yang sobek,lutut yang terluka dan rambut yang berantakan serta bau yang tak sedap keluar dari tubuhku.aku menangis kujatuhkan pandangannku pad lantai nan dingin ini.

"Hiks...!!eomma...y y/n...hiks...in-ingin mati saja.."

Jungkook menguncang kedua bahuku,mengatakan bahwa aku harus berhenti melukai diriku sendiri.memangnya apa yang kau tahu jeon jungkook?kau tidak tahu seberapa menderitanya dan takutnya aku saat aku menghadapi mereka.

"Kita keruang kesehatan ya,aku akan mengobati lukamu.kau mau kan?"

Aku masih terdiam,sedangkan jungkook sudah membawa tubuhku berjalan keruang kesehatan.banyak pasang mata yang menatap kami sebagian mereka menatap kami dengan jijik oh ralat,tepatnya aku yang mereka tatap bukan jungkook.

Kupejamkan mataku sebentar,hingga kurasakan jungkook membawaku ke brangkar.

"Jungkook-ah,aku takut"ucapku tanpa berpaling kearahnya.

Aku takut saat membayangkan wajah eomma yang akan menangis melihatku seperti ini.aku yang selalu berpura-pura pulang dalam keadan ceria kini harus pulang dalam keadaan hancur bahwa faktanya aku adalah korban bully disini.

"Jangan takut,kau ingat.aku akan selalu bersamamu."ucap jungkook sambil tersenyum

"Eomma pasti akan menangis bila melinatku seperti ini"

"Sedari kecil kami hidup tanpa ayah,hanya eomma yang kami miliki.wanita tua itu selalu memberikan apapun yang terbaik buat kami.tersenyum walau dibaliknya senyumnya penuh rasa yang teramat letih.aku Hiks...hanya takut jungkook-ah..."

Jungkook kembali memelukku,dagunya kini menyentuh surai milikku.mengelus bahuku seakan memberiku semangat untuk menjalani hidup kejam ini.

"Jangan menangis,kau tau ini lebih sakit dibanding susu pisang yang hyung ambil dariku"ucap jungkook

Aku sedikit tertawa.

"Jungkook-ah,kau tidak masuk?sebentar lagi pelajaran akan dimulai"

Jungkook perlahan menjauh mengambil salah satu kursi dan menempatkannya tepat didepanku.diraihnya obat merah dan juga kapas.aku sedikit meringis akibat rasa ngilu yang ditimulkan oleh obat merah itu.

"Membolos satu pelajaran tidak apa-apakan?aku hanya ingin menemanimu disini"

Hari semakin sore jungkook datang dan membawa baju ganti untukku.awalnya aku bertanya dari mana ia mendapatkam seragam ini dan jungkook mengatakan ia mempunyai banyak dilokernya.aku sedikit tercengang tapi ya sudahlah semua orang pasti tahu jungkook itu apa.

"Hari ini ayo pulang bersama?"ucap jungkook ditengah-tengah koridor sekolah yang sudah sepi ini.aku ingin menolak pasalnya hari ini aku harus segera bekerja.tapi jungkook segera meraih tangannya erat.

"Tidak ada penolakkan nona"

"Jungkook-ah..!!"

Tidak,itu bukan suaraku tapi itu suara jimin.aku berjalan mundur saat jimin berjalan kearah kami tak lupa juga dengan teman-temanya.tanpa kusadari lagi tubuhku menggemetar nafasku memburu.aku ketakukan,jungkook yang yang melihatku seperti itu segera menarikku kebelakang tubuh besarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMAGINE BTS (SAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang