O1. Cerita Lamaran

3.8K 373 7
                                    

Namanya Mas Jae lengkapnya Jaefri Alatas. Mantan pacar alias suami tsundare kesayangan aku. Setelah total empat tahun pacaran dengan bumbu-bumbu putus-nyambung, entah kesambet apa Mas Jae tiba-tiba melamar aku dengan cara tidak biasa.

Makan malam romantis remang-remang dengan lilin beraroma wangi yang menyala di sekeliling meja, hidangan makanan utama yang mewah dan makanan penutup kue lembut nan manis yang didalamnya tersembunyi cincin cantik adalah imajinasi lamaran romantis aku ketika belum baliq. Salahkan sinetron-sinetron alay yang aku nonton dulu sama mama.

Nyatanya, cowok tinggi jakung berkacamata itu meminta aku menjadi pasangan sehidup matinya di backstage event mantan kampusnya yang dimana aku sebagai panitia dan dia sebagai pengisi acara ngeband sama anak Enam Hari.

Siapa yang nyangka bakal serius? Aku sempat berpikir hari itu aku di prank dan videonya bakal di upload di channel youtubenya dengan judul "DEGDEGAN! Prank lamar pacar, diterima enggak yah?".

"Nikah sama saya yuk?"

Dia ngomong anteng banget. Aku diam sambil menatap dia sebentar terus lanjut makan nasi kotak bagian Mas Jae--- just for your information panitia gak dapat nasi kotak, cuman pengisi acara aja. Padahal kan panitia yang kesana-kemari tanpa kenal lelah jual danusan untuk menuhin target dana. Tapi malah gak dapat konsumsi dan disuruh jajan pula di stand bazar yang harganya gak murah. Oh, kehidupan kampusku yang malang.

Karena gak dapat jawaban dari aku yang asyik gigit paha ayam kecap, dia membuang nafas kasar dan gresak-grusuk mengambil sesuatu dari dalam kantong celana jeansnya. Terlihat kotak kecil warna merah maroon yang biasanya kalau di sinetron-sinetron ketebak isinya pasti cincin.

Tapi aku gak mau mikir macam-macam, jadi langsung aja aku toyor kepalanya pake tangan kiri yang bersih dan bilang; "Gak lucu ahh bercandanya,". Eh, tangan aku malah dipegang, ditaruh dihadapannya. Telapak tanganku dia buka, lalu diletakkan kotak itu.

"Cincinnya pake sendiri yah, malu saya, Sar."

Setelah itu tebak apa yang terjadi?

Dia menenteng tas gitarnya lalu pergi dari backstage. Menyisahkan aku yang diam kaku, kotak maroon ditanganku, nasi kotak yang tinggal setengah, dan rasa mulesku. Bukan karena pengen boker, tapi kayak perasaan; "Seriusan nih aku dilamar?", "Kok gini amat?", yah begitulah.

*

Dua minggu setelah event selesai, Mas Jae dan keluarga datang ke rumah orang tua aku yang di Makassar. Lamaran resmi.

Aku bahkan gak tau perihal lamaran tersebut sampai Bapak aku menelfon memastikan jawaban apakah aku bersediah atau tidak menerima lamaran Mas Jae.

Sedikit bingung aku jawab bersediah yang diikuti ucapan "Alhamdulillah." diseberang telfon. Aduh malu banget, pasti di loudspeaker.

Dan...

Jam sebelas pagi di hari minggu gelap karena gorden kamar kost belum terbuka. Aku baru bangun setelah begadang marathon drama korea. Belum mandi. Masih bau iler. Sudah resmi menjadi calon istri Mas Jae, gitaris & vocalis sejuta pesona dari band 'Enam Hari' + Announcer terhits 99.1 Day-Radio FM Jakarta.

***

20.02.28

Istri Anak Band #JaeDAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang