"ini gue harus mulai ngerjain darimana cobak? Perasaan gak ada yang salah sama ini laporan"
Kayla melempar laporan yang ia kerjakan ke sisi ranjang, jam sudah menunjukkan pukul 21.15. Sudah dari semenjak selesai makan malam ia bergelut dengan laporan itu.
Kayla bahkan mengerjakan PR nya dari semenjak pulang latihan agar malam ini ia bisa berkonsentrasi mengerjakan laporan, dan ternyata tak ada hasil sama sekali
Kayla mengambil earphone serta mp3 kesayangannya lalu memutar musik yang ada di dalam playlistnya. Tepat ketika lagu mencapai chorus, ponselnya berbunyi
[0816XXX]
Udah selesai?
read[kayla]
Siapa ya?
read[0816XXX]
Ini gua kevin, gimana?
Perlu bantuan?
readGue harus bilang apa...gue tolak aja kali ya, eh tapikan gue emang perlu bantuan dia, gue pura pura aja kali ya? - kayla
[kayla]
Engga deh.. Gue bisa ngerjain sendiri
read[kevin]
Yaudah
read[kayla]
Really? Lo gamau bantuin gue gitu?
read[kevin]
Lo nya juga nolak kan?
read[kayla]
Fine, gue emang butuh bantuan lo
Bantuin gue makanya
read[kevin]
Yaudah, besok lo pulang bareng gue
Kita ngerjain laporannya di cafe yang biasa gue datengin aja.
read[kayla]
Oke
readItu cowok dapet nomor gue darimana cobak? Besok aja deh gue tanyain ke dia,ya kalo dipikir pikir orang nya juga gak sedingin yang gue kira - kayla
##
Matahari mulai menerangi seantero ruangan yang bernuasa baby blue itu, membuat si pemilik kamar membuka mata dan menggeliat malas
ia seperti tak ingin menyapa dunia hari ini, ada gaya tarik yang terus menahannya untuk tetap pada posisinya.
Dengan langkah gontai, dan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, gadis bermata hazel itu memaksa kakinya bergerak untuk mandi dan bersiap siap ke sekolah.
Hari hari nya sebagai seorang siswi berjalan seperti biasa, tak ada yang istimewa hanya saja ada beberapa anak laki laki yang mendekatinya
Baik karena ingin menjadi temannya atau bahkan hanya sekedar ingin berkenalan
Namun kayla bukanlah sosok yang bisa diajak untuk membangun hubungan kekerabatan, dengan kata lain ia memilih untuk mengabaikannya.
Bel sekolah berbunyi, menitahkan seluruh siswa dan siswi di SMA BINTANG agar memasuki kelasnya masing masing
Seperti biasa kayla dengan senyum yang masih terpampang jelas di kedua sudut bibirnya berjalan ke kelas
Langkahnya penuh semangat, ada aura positif yang benar benar menguasainya hari ini
Namun senyum itu tak bertahan lama, tepat ketika ia berada didepan kelasnya ia menabrak si bongkahan es -kevin dan membuatnya menjatuhkan seluruh buku yang dibawanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Memories
Non-FictionKayla tak pernah mengerti apa maksud cinta itu sebenarnya, kadang ada yang menangis, bahagia atau bahkan merutuki dirinya sendiri karena sudah memilih pilihan yang salah Menurutnya jika cinta itu berarti harus saling memiliki, namun pandangannya aka...