Kayla menggaruk lehernya yang tak gatal, astaga malu sekali kayla setelah mengatakan hal itu
"cemburu? A-Apaansi, gue ga cemburu kali"kayla memalingkan wajahnya yang kian memerah
"gaperlu ditutupin kali, kalo cemburu bilang aja, gue seneng kok dengernya"
mendengar ucapan kevin yang seperti itu malah membuat wajah kayla semakin memerah, tak ada pilihan lain selain menghilang dari hadapan kevin, begitu pikir kayla. Namun seperti mengetahui apa yang terbesit di benak kayla, kevin langsung menegaskan ajakannya pada kayla.
"pokoknya ntar malem, kita jalan. Gue ga nerima penolakan, jam 7 gue jemput" kalimat kevin sekaligus mengakhiri perbincangan yang sedari tadi cukup menguji kelemahan jantung kayla.
Kayla kembali ke dalam kelasnya dengan wajah yang masih memerah karena memikirkan hal yang terjadi sebelumnya diantaranya dan kevin tadi, hal itu cukup menguras emosinya.
Anna yang melihat temannya dengan wajah seperti itu langsung menghampirinya dan membombardirnya dengan serangkaian pertanyaan.
"lo kenapa kay, habis ditonjok atau gimana? muka lo merah bener" anna memasang wajah khawatir atau lebih tepatnya 'mengejek'
"menurut lo gua kenapa? ga usah aneh aneh deh an" jawab kayla kesal
"kayaknya sih lo habis digodaiin, atau palingan lo malu-maluin diri lo sendiri" jawab anna enteng
"seriously,?" kayla memasang tampang tak percaya
"ya lagian nih ya, gak ada hal lain di dunia ini yang bisa buat muka lo semerah itu, gue jamin deh" anna memantapkan jawabannya
"terserah lo deh ya, gue gak mau bahas hal begituan. Gak menarik minat banget tau gak!" kayla memalingkan mukanya ke buku catatannya dan menulis serangkaian angka serta huruf yang tadi ditinggalkannya akibat percakapan konyolnya dengan anna.
Hari ini proses pembelajaran berjalan seperti biasanya tak ada yang benar benar menarik perhatian kayla, guru olahraganya, pak elang juga memberi tugas untuk melakukan pelatihan dan laporan mengenai olahraga yang kemungkinan disukai para murid.
Kayla mengecek satu persatu daftar olahraga yang kemungkinan memenuhi keinginannya, namun sepertinya tak ada yang benar-benar menarik perhatiannya.
"anna, lo ngambil olahraga apa?" tanya kayla pada anna yang sudah selesai memilih
"loncat indah kay, lo gimana?" tanya anna kembali
"Gue masih belum tau, bingung nih" kayla memasang wajah memelas pada anna berharap dapat bantuan
"yaelah, ambil aja renang susah amat sih, lagian lo juga ngikutin kelas renang kan, kan bisa tuh nanya nanya ke instruktur renang, mana tau jodoh" ucapan anna spontan membuat muka kayla memerah.
pasti anna gak tau kalo yang jadi instruktur renang gue itu kevin, makanya dia seenaknya ngomong gitu, ya ampun nyesel banget gue nanyain pendapat ini anak -kayla
"muka lo kenapa? kok merah?" tanya anna bingung
"gak, gak kenapa napa, kayaknya gue bakalan ambil yang lain aja deh," kayla mengakhirinya dengan senyum kemudian berlalu.
Jam menunjukkan pukul 16.30 kayla sudah selesai mengikuti kursus renangnya, pemikiran mengenai ajakan kevin untuk dinner serta tugas dari pak elang cukup menghambat otaknya untuk berpikir secara jernih
Ia berjalan dengan langkah gontai menuju ke ruang ganti, setelah selesai membersihkan tubuhnya, ia mengganti pakaian nya dengan kaos ganti yang dibawanya dari rumah. Tak lama setelah itu ia melihat kevin berjalan ke arahnya dengan hanya memakai celana renang dan tentu saja cukup menarik perhatian sekitar terutama gadis gadis.
Kayla memerhatikan area sekitarnya juga melihat ke arah langkah kevin yang kian mendekat, ia tergugup kaku, ini kali pertama kayla melihat kevin bertelanjang dada, karena sebelumnya kevin tidak pernah melepaskan kaosnya
"gue haus, bagi minum" ujar kevin seraya mengambil botol minum yang dipegang oleh kayla
kayla menatapnya tak percaya, pandangan matanya benar benar tak bisa dialihkan dari kevin sedikit pun, namun pada akhirnya dia berhasil menguasai dirinya
"kenapa lo?, tumben diem biasanya gak sekalem ini lo" cibir kevin sembari terus melanjutkan minumnya
"ya lagian lo tiba-tiba dateng nyosor minuman gue, kenapa gue gak speechless coba" ujar kayla setelah berhasil menguasai dirinya
"terus biar gue kasih tau ya, gak jauh dari sini itu ruang ganti cewek dan sekarang semua cewek pada ngeliatin lo mana lo gak pake baju lagi" cibir kayla sembari melemparkan handuknya ke tubuh kevin
Kevin hanya tersenyum simpul mendengarkan ocehan kayla, ia meletakkan botol minum itu di bangku dan mengambil handuk yang dilemparkan kayla ke tubuhnya
"iya iya gue ngerti, jangan marah gitu dong entar cantiknya ilang" goda kevin
" ya terus?" kayla memutar bola matanya kesal
"tungguin gue bentar, gue mau ganti baju kita pulang bareng" kevin menegaskan dan kemudian berlalu pergi meninggalkan kayla yang terdiam tanpa sempat membantah sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Memories
Non-FictionKayla tak pernah mengerti apa maksud cinta itu sebenarnya, kadang ada yang menangis, bahagia atau bahkan merutuki dirinya sendiri karena sudah memilih pilihan yang salah Menurutnya jika cinta itu berarti harus saling memiliki, namun pandangannya aka...