"Kenapa kau begitu kepala batu Soora?"
Sudah tiga kali dalam lima menit, Hyeri mengucapkan kalimat yang sama pada Soora. Soora hanya mengedikkan bahu acuh tak acuh. Hyeri menghela nafas. "Cobalah untuk membuka hati. Aku tahu dia selalu berjuang untukmu. Dia bahkan tak peduli seberapa sering kau mengucapkan kalimat yang lumayan menyakitkan" Lanjut Hyeri. "Dia itu hanya mencari simpati orang - orang. Dia itu licik. Semua kebaikannya hanyalah kedok. Sangat menjijikkan" Jawab Soora lalu ia bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh.
"Hei! Kau mau kemana? Ah dasar anak itu" Ucap Hyeri frustasi lalu berdiri dan menyusul Soora. "Kau jangan berjalan - jalan sendirian dong. Nanti kau bisa tersesat" Ucap Hyeri saat sudah berhasil berada disamping sahabatnya itu. Lalu Hyeri mengapit lengan Soora. Soora menghela nafas jengkel. "Hyeri, aku tau kemana aku melangkah. Aku ini buta bukan bodoh". Tanpa disadari keduanya, ada sosok yang sedari tadi memperhatikan mereka. Di bawah pohon beringin yang teduh, pria itu mengulum senyum. Memperhatikan Soora adalah hal yang selalu dilakukan pria itu. Siapa tahu Soora butuh bantuan kan? Saat Soora dan Hyeri mulai menghilang dari pandangannya, pria itu menghembuskan nafas tenang. Menatap langit yang mulai terlihat oranye karena hari sudah semakin sore.
"Harus dengan cara apa aku bisa mendapatkanmu Lee Soora?" Tanya nya entah pada siapa. Angin berhembus pelan, membuat rambutnya yang selalu rapi sedikit berantakan. Ia melirik arloji yang melingkar ditangan kirinya. Sekarang sudah pukul 3 sore. Pria itu memutuskan untuk berjalan menuju area parkir sekolah. Sekolah telah sepi, karena memang sudah pukul 3 sore. Satu - satunya alasan mengapa ia masih disini karena menunggu Lee Soora selesai mengikuti kelas tambahan untuk murid berkebutuhan khusus. "Hey Jeon! Kenapa kau masih berkeliaran disini?" Suara itu membuat pria itu, atau yang lebih dikenal dengan Jeon Jungkook menghentikan aktifitasnya yang hendak membuka pintu mobilnya. Pria yang menyapa nya mendekat.
"Apakah sudah ada kemajuan?" Lanjut pria itu. Memang sudah bukan rahasia lagi kalau Jungkook menyukai Soora. "Ah, sepertinya aku harus berjuang lebih keras lagi" Jawab Jungkook lalu tertawa pelan. "Kau sedang apa disini?" Tanya Jungkook balik. "Oh, aku sedang menunggu pacarku tentu saja. Dia ada rapat osis" Jawabnya sembari menunjukkan senyum kotak andalannya. "Dasar kau ini. Baiklah aku harus pulang Taehyung" Ucap Jungkook. Taehyung mengangguk paham. "Baiklah hati - hati" Ucap Taehyung lalu berjalan menjauh. Jungkook membuka pintu mobilnya. Ia masuk lalu duduk dikursi kemudi. Menutup pintu, lalu memasang safety belt nya. Setelah itu ia menyalakan mesin mobilnya. Menginjak pedal gas dengan kecepatan standar keluar dari gerbang sekolah.
"Aish, sulit sekali menarik perhatianmu Soora"
-
Halo! Jadi ini first time gue buat fanfiction. Sebenernya, gue sering nulis nulis cerita gitu di word atau memo. Tapi ga pernah gue publish karena ya ga yakin aja gitu huhu :(
Dan ini adalah cerita pertama yang gue post di wattpad. Kalo kalian ngerasa ga asing sama cerita ini, cerita ini terinspirasi dari salah satu webtoon flawless tapi bukan kisah tokoh utama, melainkan kisah tokoh figurannya
Jadi gitu deh, semoga kalian semua suka ya sama cerita ini, luvyu!
KAMU SEDANG MEMBACA
AEOLIAN
Fanfiction"Entahlah, perasaan apa ini. Tiap berada didekatnya hatiku selalu berdersir. Untuk pertama kali nya aku merasa ada hal yang benar benar kuinginkan. Apakah aku jatuh cinta?" -Jeon Jungkook "Dia itu licik dan bermuka dua. Berlagak sok baik, padahal se...