11

1.2K 167 2
                                    

Sijeuni, selamat malam. Aku lelah tapi aku tidak bisa tidur. Aku tidak sabar bertemu Sijeuni. Kalian jangan khawatir, aku tidak capek kok. Aku bisa tidur di pesawat. Ah iya iya aku capek, kalian tau ya kalau aku bohong.

Sijeuni, besok kita ketemu kan? Mari kita buat awal Maret yang indah. Maret ini kita harus bahagia. Dan untuk sijeuni yang tidak hadir, gwenchanayo. Kita masih bisa bertemu di hari lain.

Sijeuni apa kalian tau? Kalian adalah obat dari segala rasa sakitku. Kalian alasan kenapa aku harus bekerja keras. Maka dari itu Sijeuni, tolong dukung aku. Tanpa kalian, aku hanya akan menjadi Park Jisung yang tidak berharga.

Hari ini sangat menyenangkan. Kalian pasti tau kan kalau tadi aku salah server haha aku pakai adudubong untuk mic. Aku tidak fokus karena ada  Chenle. Aku tidak bisa biasa saja kalau di dekatnya. Manila menjadi tempat penutupan Febuari. Aku bahagia karena selalu dikelilingi kalian.

Aku duduk dengan Chenle. Hari ini dia sangat aktif dan bersemangat. Meskipun Chenle tidak menunjukkan kalau dia lelah, tapi aku tau itu. Aku menyediakan pundak untuknya. Membiarkan kepala besarnya bersandar nyaman di pundak ku. Aku terus menggenggam tangannya menyalurkan semua perasaan yang aku punya.

Saat-saat seperti ini kami saling menyediakan diri. Aku menjadi tempat nya melaburkan rasa sakit. Bersedia menjadi rumah yang menaungi dirinya. Bersedia menjadi rumah yang akan selalu ia tuju ketika pulang. Untuk Chenle, aku bersedia menjadi apapun.

Tapi Chenle tidak membiarkanku sendiri. Katanya hubungan ini ada karena aku dan Chenle. Jadi aku tidak boleh mendominasinya sendiri. Chenle juga harus mendominasiku.

"Jisungie, tubuhku rasanya mau patah semua" keluhnya pelan. Ia merenggangkan ototnya lalu menjatuhkan kepalanya di bahuku. Aku mengusap rambutnya supaya ia tertidur.

"Apa kepalaku berat? Kau juga pasti lelah. Jisungie aku-

Kutahan kepalanya agar tetap di pundakku. Aku memang lelah tapi sedikit terobati karena Chenle dan sijeuni.

"Tidak apa hyung. Tidurlah" bisikku. Chenle mengangguk lalu memejamkan matanya. Tangannya masih ada di genggamanku.

"Selamat tidur" lirihku. Hampir saja aku melayangkan ciuman di keningnya tapi kuurungkan karena Jaemin hyung menatapku. Dasar pengganggu.

Sijeuni, maaf karena hanya menulis sedikit. Setidaknya aku sudah memberitahu kalian kalau aku dan yang lain baik-baik saja. Hyun ku sudah pada tidur. Hanya aku dan Jaemin hyung yang masih terjaga. Sebentar lagi pesawat akan take off. Doakan kami mendarat dengan selamat ya sijeuni.

Selamat malam dan selamat tidur. Setelah ini aku akan langsung tidur. Pai pai Sijeuni










Sijeuni!!! ⏬

Sijeuni!!! ⏬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara dari Jisung (Chenji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang