02. LEDAKAN MISTERIUS

1.4K 254 30
                                    

Sejak perang antar manusia dan vampir berakhir, orang-orang tak lagi menyebut hutan terlarang menyeramkan. Bahkan sudah tak ada lagi yang menyulam cerita seram sejak vampir dan manusia hidup di lingkungan terpisah. Ada institusi khusus yang terbentuk lima tahun yang lalu. Mereka disebut LPBV (Lembaga Perlindungan Bangsa Vampir). Tugas mereka adalah menyuarakan hak-hak bagi kaum vampir yang menginginkan kesetaraan yang layak untuk mereka dapatkan.

Sebuah kota terbangun tiga tahun yang lalu, kota itu disebut sebagai Won Han City. Tidak ada manusia yang tinggal di sana, dan begitupun dengan Hannam, tidak ada lagi vampir yang hidup di sana (sejauh yang terlihat).

Manusia mungkin masih menganggap vampir buas dan berbahaya, meskipun sedikit di antara nya tidak. Para vampir kini sudah mendapatkan kelayakan dalam fasilitas dan teknologi, serta kedudukan di bidang tertentu. Namun, tentu saja hal itu masih tak disenangi oleh beberapa pihak. Itu akan terus menjadi bahan perdebatan di meja politik, sampai detik ini. Namun untung nya, vampir memiliki peraturan dalam dunia mereka sendiri. Dan pada dasarnya, mereka tidak menginginkan pangkat apapun selain hanya memiliki kehidupan yang baik dan tenang.

Pemimpin mereka (Di Won Han) telah memutuskan untuk menolak modernitas agar tidak ada dampak atau penyebab perang itu akan terulang lagi. Sehingga vampir akan hidup dengan cara nenek moyang mereka. Namun hingga sekarang, bangsa itu masih eksis dalam dunia fashion dan entertainment.

Mr Simon adalah satu-satunya orang yang diberi kepercayaan untuk mengontrol Won Han dan hutan terlarang yang jauh terlihat lebih sejuk dan tentram sejauh ini. Bukan hanya karena dia merawatnya akan tetapi hutan itu juga dilindungi oleh satu-satunya penyihir yang keberadaannya masih belum terkuak hingga sekarang. Mr Simon seringkali menyuruh Gong Jun berjaga di hutan terlarang, yang memilih menetap di sana daripada Won Han.

Gong Jun memiliki sebuah rumah kayu di atas bukit yang menghadap ke arah kota. Suatu malam ketika Mr Simon berkunjung seperti biasa, suara itu berasal dari tengah hutan dan berhasil mengejutkan mereka. Itu seperti bom yang mengingatkan mereka tentang perang dan ledakan itu pun terdengar lebih dari satu kali.

Mr Simon menjadi tidak yakin setelah Mr Smith memberi anggapan bahwa letupan itu berasal dari ranjau yang tersisa dan sudah sangat lama tidak tersentuh.

"Mungkin seekor binatang, aku rasa begitu." Ucap Mr Smith yang sedang mengendarai mobilnya dengan stabil di sisi hutan. Sedangkan Mr Simon duduk di bangku penumpang, memikirkan kemungkinan kecil itu.

Alisa yang duduk tenang di bangku belakang tampak melamun. Sejak meninggalkan kampus, pandangan Alisa terus pergi ke arah luar.

"Kalau cuma ranjau, bagaimana mungkin suara letupannya bisa terdengar lebih dari satu kali?"

Mr Simon masih tampak kebingungan dan sulit menerima perkiraan yang di keluarkan oleh Mr Smith. Menurutnya, itu jelas meragukan.

"Aku tidak yakin apakah itu sejenis ranjau. Ada berbagai jenis bom yang digunakan oleh mereka saat perang, dan suaranya bahkan tidak mirip dengan ranjau." Mr Simon melanjutkan

"Bagaimana jika ternyata itu hanya pemburu?" Kata Mr Smith, memberikan kemungkinan yang lebih tidak masuk akal lagi.

"Tidak. Suara tembakan jelas tidak sebesar itu, Smith. Aku yakin sedikit dari penduduk kota juga mendengarnya. Terdengar seperti bintang jatuh, meteor, tapi tidak ada guncangan sama sekali." Mr Simon menyangkal

Lalu Mr Smith diam, memilih fokus mengendarai mobilnya menuju kota Won Han. Ia pun menjadi bingung atas apa yang Mr Simon ceritakan padanya.

Alisa di belakang masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Mungkin saja dia sedang memikirkan Jennie yang terlihat semakin agresif beberapa hari ini. Perkembangan sel darahnya mungkin bertambah semakin aktif, sehingga Alisa khawatir Jennie akan melakukan hal-hal fatal yang bisa berdampak pada keselamatannya di luar sana.

BLOOD MOON | VOL II [JENLISA E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang