03. INGATAN

957 224 55
                                    

DING.. DONG..

Jill mendengarkan suara bel dari dalam kamarnya. Namun dia tetap berkutat pada kesibukannya. Ia mengambil selembar kertas map yang masih kosong dan membentang nya di atas meja. Di tangan kanannya, Jill sudah memegang sebuah pena. Kemudian dia menggambarkan titik-titik di beberapa sudut dan sisi pada map itu. Setelahnya, dia menarik garis dan menghubungkan setiap titik yang ia gambar satu persatu. Hasilnya, menggambarkan sebuah rute jalan.

"Sempurna."

Sementara itu di luar, Mrs Smith lekas membukakan pintu untuk tamu mereka. Yaitu dua orang pria, dimana salah satunya mengenakan seragam lengkap berwarna hitam. Pria yang mengenakan jaket berwarna hijau lumut di samping nya langsung memperkenalkan diri untuk menjawab kebingungan Mrs Smith di hadapan mereka.

"Saya detektif Kang, kami bagian dari lembaga LPBV."

"LPBV??"

"Yang kami dengar, kalian satu-satunya manusia yang menempati perumahan ini. Karena kedekatan Mr Smith dan Mr Choi, bukan?"

"Benar." jawab Mrs Smith, cepat.

"Apa Mr Smith ada di dalam? Kami ingin bicara dengan nya sebentar."

"Tentu," Mrs Smith langsung membukakan pintu dengan lebar, dan membiarkan kedua pria itu memasuki kediaman mereka.

Setibanya di ruang tamu, pria berseragam hitam yang tak lain adalah Kwang Su Yong itu menyadari sebuah gambar yang tidak asing. Saat mendaratkan bokongnya di atas sofa, tatapannya tidak bisa beralih dari foto keluarga Smith dan Willers kecil mereka yang cukup besar. Tak hanya satu, tetapi Mr Smith sengaja memajang dua foto berdampingan untuk memperlihatkan pertumbuhan anak-anaknya. Setelah cukup lama melihat foto Alisa saat masih kecil, Kwang Su Yong beralih menatap foto Alisa yang telah tumbuh menjadi gadis dewasa.

Tiba-tiba, perhatian Kwang Su Yong beralih ketika Mr Smith datang menghampiri mereka. Detektif Kang menangkup tangannya di atas kedua kakinya, sambil melihat Mr Smith yang bersandar cukup santai.

"Jadi, istriku bilang kalian dari lembaga LPBV? Selama lima tahun, sejak lembaga itu dibuat, belum pernah ada yang datang ke sini. Ada apa?" Mr Smith langsung meminta penjelasan

"Kami mendapatkan informasi tentang kedekatan Anda dan Mr Simon. Dan kami ingin meminta bantuan Anda untuk mengantarkan kami kepadanya, karena dia tidak bisa dihubungi."

Mrs Smith diam-diam menguping dari balik dinding. Ia takut bahwa kedatangan mereka ada hubungannya dengan permasalahan Jennie. Namun semoga saja tidak seperti itu, batinnya.

"Tidak bisa dihubungi? Beberapa saat yang lalu, kami baru saja bertemu. Kalau boleh tahu, ada kepentingan apa?" Mr Smith bertanya sopan.

Dari balik wajah yang cukup tenang itu, Mr Smith pun menyimpan firasat yang sama seperti istrinya.

"Kami memiliki laporan tentang hutan terlarang. Terjadi sebuah ledakan besar tadi malam. Karena itu kami harus menemui Mr Simon untuk membawa kami ke tempat kejadian."

Mendengar hal itu, lantas membuat Mr Smith merasa lega.

"Oh, tentang ledakan itu." Mr Smith menjadi sedikit bersemangat. "Dia sudah menceritakannya padaku. Tidak menyangka kasusnya akan seserius ini. Baiklah, dengan senang hati, akan ku bawa kalian menemuinya."

Kedua pria itu lantas senyum, merasa terbantu. Saat Mr Smith bangkit, kedua pria itu pun mengikutinya. Namun sekali lagi, tatapan Kwang Su Yong mengarah pada gambar Alisa pada dinding di hadapan mereka. Dan beberapa saat sebelum mereka meninggalkan ruangan itu, Kwang Su Yong berhasil dikejutkan lagi oleh kedatangan Alisa saat gadis itu sedang berjalan menuruni anak tangga

BLOOD MOON | VOL II [JENLISA E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang