BLOOD MOON | VOL II [JENLISA E-BOOK]

04. PERMAINAN BOLA LEMPAR

Permainannya sedikit di modifikasi oleh Seung Han. Tim yang akan mendapatkan bola harus menjaga bola dan mengoper nya ke anggota sebelum mencapai garis finish. Sementara yang tidak mendapatkan bola harus berusaha merebut bola itu dan membawanya ke garis finish. Permainan itu terlihat sulit karena harus mengoper bola sejauh seratus meter. Dan posisi tim dibagi menjadi tiga titik, sehingga arena bermain akan berbentuk seperti segitiga. Arin akan berdiri di garis finish untuk menentukan pemenangnya.

Tim telah dibagi secara acak. Alisa berada di tim Seung Han dan Soo Yeong. Sedangkan Jennie berada di tim Kang Seol dan Rose. Sementara dua tim lainnya menunggu, Alisa dan Kang Seol kini sudah saling berhadapan. Arin berdiri di tengah-tengah mereka sambil memegang bola di tangannya. Ia menatap wajah Alisa dan Kang Seol secara bergantian, dan pada waktu yang sama Arin bisa merasakan permainan itu seperti kompetisi bagi mereka.

Arin mulai menghitung mundur, sehingga membuat tatapan Alisa dan Kang Seol saling beradu. Setelah hitungan terakhir, Arin langsung melambungkan bola itu ke atas. Yang sontak saja membuat tubuh Alisa dan Kang Seol melompat secara bersamaan untuk memperebutkan bola itu. Anggota yang lain menyaksikan persaingan kecil itu dengan serius, kemudian diakhiri dengan sorakan gembira dari Seung Han dan Soo Yeong dari jauh. Pasalnya, Alisa telah berhasil mendapatkan bola itu.

Arin menyuruh semuanya mengambil posisi. Alisa memberikan bola itu kepada Seung Han yang berada di posisi pertama. Di depannya, ada Kang Seol yang akan menghalangi Seung Han. Sementara itu di belakangnya, Jennie sudah bersiap untuk merebut bola dari tangan Alisa.

Arin mengangkat satu tangannya, memberikan isyarat agar segera memulai permainannya. Seung Han memeluk bola itu kemudian berlari ke arah depan. Bersamaan dengan itu, Kang Seol pun berlari ke arahnya.

Seung Han masih memegang bolanya, ia melakukan beberapa teknik dalam permainan bola basket untuk mengelabui Kang Seol, dan menampilkan seringai ketika Kang Seol kesulitan membaca pergerakannya.

Seung Han mengarahkan bola ke atas dan membuat Kang Seol refleks melompat. Namun sayang, itu hanya sebuah trik licik darinya. Bola tidak jadi dilempar oleh Seung Han, ia berhasil melewati tubuh Kang Seol.

"Alisa! Tangkap!"

Alisa berlari ke depan bersamaan dengan Jennie ketika Seung Han melemparkan bola itu dengan seluruh kekuatannya. Sampai-sampai membuat Arin merinding melihat kecepatan bola tersebut. Itu kenapa dia tidak bisa ikut dalam permainan ini.

Jennie terus berlari, mencoba menyaingi Alisa. Disertai tekat yang besar, Jennie ingin membuktikan kepada Alisa bahwa dia bisa mengandalkan dirinya sendiri. Sebagai bukti, bahwa ia tidak perlu lagi dikhawatirkan. Jennie berusaha membuktikan bahwa dirinya telah berhasil sepenuhnya mengontrol kekuatan di dalamnya tubuhnya.

Lemparan bola itu melaju ke arah Jennie. Alisa sendiri cukup terkejut saat melihat Jennie berlari lebih cepat darinya. Saat bola hampir mendekat, Jennie dengan sengaja mendorong Alisa menggunakan tangannya sehingga membuat Alisa terpental dan terseret sejauh tujuh meter dari keberadaannya. Aksi itu membuat semua orang sontak terkejut dan terdiam mematung beberapa saat ketika Jennie telah berhasil mendapatkan bola itu.

"Sial, kenapa main kasar." Seung Han protes

Alisa yang bangkit dari jatuhnya kini segera memberikan Jennie tatapan kompetitif. Sekilat kemerahan melintas di balik pupil matanya yang tajam. Alisa merasa marah atas apa yang Jennie lakukan kepadanya. Nalurinya merasa terancam. Namun, membuat Jennie justru menyukainya, ia semakin tertantang.

Dikarenakan bola sudah berpindah tangan, dan tidak ada peraturan rinci tentang perubahan posisi, kini tim Alisa bergerak menyebar mengikuti tim Jennie yang sudah keluar dari posisi. Permainan pun berubah menjadi acak dan tak beraturan. Dorong mendorong tidak menjadi sebuah pelanggaran dan serta membuat Arin tidak mampu untuk menghentikan mmereka.