05. STRANGENEES

834 191 55
                                    

Malam hari, pukul delapan. Sebuah mobil hitam berhenti di halaman rumah Riven Hill nomor tujuh. Seorang pria tampan turun dari mobilnya, dan membukakan pintu untuk istrinya. Yonna Smith kemudian membiarkan suaminya mengeluarkan barang-barang dari bagasi sebelum mereka menghampiri kediaman Smith.

Bel berbunyi dua kali, Jill yang berkutat di depan petanya seharian ini mendongak dan segera melepaskan kacamata minusnya. Lalu dia mendengarkan suara keributan dari luar. Ibunya terdengar antusias menyambut kedatangan Yonna dan menantu tampan yang selalu ia banggakan itu. Bahkan setiap kali, Mrs Smith tidak berhenti menyanjung ketampanannya.

Jill mengabaikan suara ketukan pintu yang berasal dari jari-jari Alisa. Gadis pirang itu menempelkan telinganya di pintu kamar Jill, mencoba mendeteksi suara dari dalam, namun tentu saja keheningan itu tidak memberikannya jawaban apapun.

"Eonni, waktunya makan malam." ujarnya

Tanpa menunggu sahutan atau balasan dari dalam sana, Alisa langsung meninggalkan pintu kamar Jill. Ia segera menghampiri Yonna di ruang tamu dan memeluknya erat.

"Di mana Smith kecil kita, Eomma?"

Alisa melepaskan pelukan mereka. Belum sempat menjawab pertanyaan itu, Yonna dan semua orang beralih menatap kedatangan Jennie.

"Jangan panggil aku begitu lagi, ya Tuhan. Harus berapa kali aku memperingati!"

Yonna hanya membalasnya dengan senyuman, suami serta ibunya tertawa kecil kecuali Alisa. Yonna memeluk singkat tubuh adik bungsu nya itu, sebelum dia mencari-cari keberadaan Jill yang tak terlihat malam ini.

"Jill, dia mungkin sedang sibuk." Alisa yang menyadari kebingungannya langsung memberikan penjelasan.

"Mengapa dia selalu sibuk setiap kali aku datang."

"Sudah lah, biarkan saja. Alisa, kau sudah memanggilnya keluar untuk makan malam?"

"Sudah, eomma."

"Jadi, apa kau bawa sesuatu untukku?" Jennie bertanya dengan posisi kedua tangan yang menyilang di dada.

"Tentu, aku membawakan sesuatu untuk semuanya. Ayo, kita berkumpul di ruang makan."

Jill mendengarkan obrolan dan tertawaan mereka samar-samar. Namun bukannya ikut bergabung, dia justru kembali melanjutkan kesibukannya. Jill mengeluarkan sebuah buku lalu membawanya ke meja belajar. Pada halaman pertama dia membaca daftar isi, melihat dan mencari sesuatu sebelum akhirnya ia menuju ke halaman 277. Jill mengabaikan judul bab, ia langsung mencari sesuatu dan lekas mengambil sebuah highlighter berwarna kuning. Ia menandai sebuah kalimat penting terkait kapan terjadinya Blood Moon, atau Super Blood Moon dan fenomena alam langka itu hanya akan terjadi seratusan tahun sekali tepatnya pada bulan depan.

Setelah selesai memberi tanda, Jill mengambil kalender kecilnya. Ia melingkari tanggal 10 November sebagai tanggal prediksi akan terjadinya fenomena tersebut. Kemudian dia mendengarkan suara panggilan dari Yonna, namun Jill tidak memberikan sahutan atau tanggapan seperti biasanya. Ia memainkan penghapus di tangan kirinya sambil menatap gelas kosong di atas meja dengan pikiran-pikiran misterius yang selama ini ia sembunyikan.

Di ruang tamu, Mr Smith baru saja memasuki kediamannya. Dari kejauhan, Mr Smith dapat mendengarkan riuhnya obrolan dari ruang makan. Ia segera melangkahkan kakinya menuju ruang makan, namun sebelum itu Mr Smith membelokkan langkah kakinya ke arah kamar Jill. Tanpa mengetuk pintu lagi, Mr Smith langsung membuka lebar pintu kamar Jill dan langsung merasakan hawa dingin menguar dari kamar itu.

"Sedang apa?" tegur nya, karena sejak kecil Mr Smith tidak pernah membiarkan anak-anaknya mengurung diri terutama di waktu makan malam, dan wajib berkumpul bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLOOD MOON | VOL II [JENLISA E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang