Kamu & sandaran

71 16 3
                                    

❍ིི۪۪⃕۫۫͜ꦿ֗═──────────

" Emangnya lo siapa? Bisa menghakimi orang kaya gini? " tanya seseorang

Semua orang menatap orang yang melontarkan kata kata tersebut dan menatapnya kaget.

" Re-renjun? " kaget miyeon

" jangan sebut nama gw pake mulut kotor lo itu " ucap renjun datar

Kemudian ia menghampiri nakyung yang menunduk, kemudian memakaikan almamaternya pada nakyung,dan membantunya berdiri. Sontak itu membuat semua orang bertanya tanya apa yang sedang dilakukan renjun.

" Re-renjun? Kamu ngapain ngasih almamater itu ke jalang kecil ini? " tanya miyeon emosi

" Jaga mulut lo,gw gak suka ada orang yang gak sopan sama milik gw" ucap renjun kelewat santai disertai tatapan tajamnya

Kemudian renjun berjalan membawa nakyung menjauhi keumunan itu.
Dengan menahan tangis dan sesak didadanya, nakyung hanya menurut saat renjun membawanya keluar dari kerumunan tadi. Rasanya ia ingin menangis.

Tiba tiba langkah keduanya terhenti, nakyung mendongkakkan kepalanya. Melihat ternyata mereka kini berada di taman belakang sekolah. Sepi, hening, damai.

Tak ada percakapan apapun diantara keduanya. Keduanya pun sibuk dengan fikiran masing masing, nakyung yang lelah dan renjun yang bimbang.

" Maaf " hanya kata itu yang renjun lontar kan dengan datarnya.

Mendengar kata tersebut, nakyung mendongkak, dan melihat renjun yang tengah menatapnya dengan tatapan yang enak tatapan apa itu.

" G-ga papa " ucap nakyung lembut dan mencoba tersenyum

Kemudian, keduanya kembali terdiam bergulat dengan fikiran mereka masing masing.

Nakyung mengeluarkan handphone dan juga headset nya kemudian kembali mendengarkan lagu yang memang membuatnya tenang namun juga kadang membuatnya menangis.

"Lagi dengerin apa? " tanya renjun yang masih dapat didengar oleh nakyung. Tanpa berkata apapun nakyung menyodorkan headsetnya, renjun yang mengerti pun mengambil headset tersebut dan mendengarkan lagu itu bersama.

Aku masih tetap disini
Melewati semua yang terjadi
Aku menunggu
Aku menunggu

Suara dengarkan lah aku
Apa kabarnya Pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya

"ada seseorang yang lo tunggu? " tanya renjun pada nakyung

" Ada" ucap nakyung dengan tatapn kosongnya

" Siapa ?"

" Mama sama papa " ucap nakyung meneteskan air matanya

"orang tua lo kenapa? " tanya renjun penasaran

" Harus banget kah kamu tahu? Aku fikir ngak " ucap nakyung menatap renjun lembut

" Kenapa ngak? Lo bisa cerita apapun ke gw. Gw bisa jadi sandaran buat lo! " ucap renjun yakin

" Kita bukan siapa siapa, bahkan semesta tahu kita berbeda. Hanya ilusi ku jika kamu memang bisa menjadi sandaran untukku " ucap nakyung sambil tersenyum pedih

" Semesta memang tahu, tapi kita lebih tahu. Semesta cuma saksi sementara kita adalah pemeran utamanya disini. Gw bisa jadi apapun buat lo. Peluk gw slalu ada buat pelik lo" ucap renjun menatap manik nakyung

Entah kenapa, hati renjun sangat ingin sekali mengenal dan menjaga sosok gadis rapuh yang sedang mencoba untuk tegar itu. Entah apa yang diarasakan gadis itu renjun tak bisa merasakannya dan akan selamanya seperti itu. Tapi setidaknya renjun akan mencoba yang terbaik agar beban gadis itu berkurang. Itu tekadnya mulai sekarang

Ucapan renjun barusan membuat nakyung tersenyum. Tapi lagi, lagi, dan lagi nakyung kambali merasa takut bahwa ia akan kembali ditinggalkan. Oleh karena itu ia harus slalu siap agar jika nanti ia kembali ditinggalkan ia tidak akan sesakit itu lagi.

" Oke " ucap nakyung tersenyum

" Oke apa? Lo mau gak jadi pacar gw? " tanya renjun kembali membuat jantung nakyung berdetak dengan cepatnya

" H-harus banget ya kita pacaran? " tanya nakyung

" Ngak, tapi biasanya cewe cewe jaman sekarang itu gak suka digantungin dan mereka butuh kepastian. Jadi dari pada nanti lo kaya mereka mending jadian dari sekarang " ucap renjun enteng

" E-oh? Oke " ucal nakyung lagi

" Yaudah, yuk pacar gw anterin lo kekelas atau mau kekantin? " tanya renjun sambil berdiri dan menggenggam tangan nakyung menyusuri koridor

" Aku mau kekamar mandi dulu " ucap nakyung

" mau ngapain? "

" Ganti baju "

" oh oke, gw tunggu didepan loker ya" kata renjun, dan nakyung hanya menganggukan kepalanya polos

***

Setelah kejadian tadi keduanya terlihat sedang berjalan di koridor sambil berpegangan tangan

" Lo tinggal sama siapa? " tanya renjun

" Sendiri "

" Orang tua lo? "

" Mereka gak pengen aku ada,bahkan semesta pun mendukunganya. Jadi aku bisa apa? Aku hanya bisa diam dan berdoa agar tuhan menyayangiku dan mengembalikan mereka padaku " ucap nakyung pedih. Renjun menghentikan langkahnya kemudian tanganya bergerak merengkuh nakyung kedalam pelukannya

" Peluk gw,setiap lo merasa lelah, gundah, sedih,senang. Gw akan selalu ada buat lo jadi sandaran buat lo! Ceriata apapun gw bakal dengar. Jangan pernah ngerasa sendiri ada gw. Disini buat lo" ucap renjun mengeratkan pelukannya

Mendengar itu, nakyung hanya mengangis pilu. Ia merasa renjun sangat tulus padanya.

Tuhan, boleh kan aku meminta padamu agar jangan biarkan renjun pergi dari ku. Biarkan renjun selalu disampingku. Dan biarkan dia menjadi sandaran dan tempat meringankan segala pelik yang telah kau berikan?
Kumohon.

-batin nakyung



++++++++++++++++++

YEYEYEYEYEYY

INI BARU PART 2?

IYAP.

SEMOGA SUKA YA!
JANGAN LUPA KOMEN DAN JUGA VOTE.

TELIMAKASI

PELUK KU UNTUK PELIKMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang