CHAPTER 6

26 3 1
                                    

Charissa keluar dari kamar mandi dan melihat masih ada Gisel dan Crystal yang sedang memainkan ponsel dan terpaksa Charissa harus memakai baju dikamar mandi. Charissa menuju lemarinya dan mengambil baju piyama unicorn berwarna pink dan kembali ke kamar mandi untuk memakai baju.

Setelah memakai baju ia menuju meja rias dan mengeringkan rambutnya setelah itu ia oleskan sedikut gel kekulitnya. Charissa berjalan keluar kamar menuruni tangga dan terlihat Aluna dan Kiara yang sedang menonton sembari memakan kripik singkong. Charissa duduk diantara mereka dan mencopot kripik singkong.

"Tadi kok lo pada ninggalin gue?"tanya Charissa.

"Kirain gue lo udah pulang"ujar Aluna sembari memindahkan chanel Tv.

"Emang lo pada gak nyariin gue?"tanya Charissa.

"Ya tadi kan gue sama Aluna mau nyari lo ehh kata Crystal udah lah biarin aja kan Charissa udah gede"jelas Kiara.

"Yah bener-bener gak setia kawan tuh anak"ujar Charissa.

"Terus tadi lo pulang sama siapa?tadi gue liat dibawah lo sama cowok"tanya Aluna.

"Owhh tadi tuh gue pulang sama Brian"ujar Charissa sembari mencomot kembali kripik singkong.

"Brian?"tanya Kiara kebingungan.

"Itu cowok yang sebangku sama gue"jelas Charissa.

"Owhh yang tadi ada dikantin ya"ujar Kiara kegirangan.

"Iya"

"Owhh iya Char"gantung Kiara.

"Apa?"tanya Charissa menaikan sebelah alisnya menghadapa Kiara.

"Mintain gue nomernya Aksa ya"pinta Kiara memegang tangan Charissa.

"Ya lo minta aja sendiri"ujar Charisaa.

"Ihh Charr bantuin gue lahh"mohon Kiara memasang pupyeyesnya.

Charissa mengambil napas panjang dan mengiyakan permintaan Kiara.

"Lun"panggil Charissa.

"Apa?"

"Bikinin gue makanan dong,gue laper nih"ujar Charissa mengelus-ngelus perutnya.

Aluna menatap Charissa sebentar dan akhirnya mengiyakan permintaan Charissa.

                                   ****

Vano memasukkan motornya kedalam garasi rumahnya dan segera masuk kedalam rumahnya sambil menenteng keresek belanjaan.

"Mikum...Vano ganteng comeback"teriak Vano,begitulah Vano dirumahnya seperti anak kecil dan sangat jahil berbeda dengan dia yang berada diluar seperti orang yang tidak bisa diajak bercanda.

"Masuk tuh bukannya baca salam malah tereak-tereak gak jelas"ujar wanita yang terbilang masih muda dan juga cantik menghampiri Vano sambil membawa pisau.

"Waduhh mamih kok serem banget sih pake bawa pisau segala kan Vano jadi takut"ujar Vano memundurkan dirinya.

"Owh pisau ini"ujar Vina mngacungkan pisaunya mengarah wajah Vano. "Mih pisaunya mih "Vano menyingkirkan pisaunya pelan.

"Mamih tuh lagi potong sayuran ehh kamu dateng nah mamih gak sempet buat simpen ni pisau"jelas Vina.

"Owhh yaudin"ujar Vano.

"Yaudah Van yaudah"koreksi Vina.

"Mamih tadi telepon Vano ada apa?"tanya Vano.

"Owhh tadi mamih cuman minta kamu buat bantuin potong sayuran"ujar Vina,Vano dibuat melongo dengan tutur kata mamihnya,dia teriak-teriak ditelepon dikira Vano ada apa ehh ternyata cuman minta potong sayuran kan ada kakaknya haduhh perlu ngusap dada nih gak disekolah gak dirumah ada aja.

ADELARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang