Vano terbangun dari tidurnya karena suara jam beker sudah berbunyi nyaring di seluruh penjuru kamar.
"Sialan"Vano berdecak keras dan mematikan jam bekernya yang berada dinakas samping tempat tidurnya. Vano mengubah posisinya menjadi duduk mengumpulkan nyawanya dan merengangkan ototnya ia masih terkantuk-kantuk dan sampai akhirnya ia dikejutkan oleh teriakan mamihnya dari luar kamarnya
"Vann bangun udah siang"teriak Vina.
"Iyah mih Vano udah bangun kok"teriak Vano sambil melirik jam yang berada dihadapannya yang menunjukan pukul 05.30. Ia segera bergegas mandi untuk pergi kesekolah.
Setelah mandi dan memakai seragam ia bergegas keluar kamar menuju meja makan dan terlihat disana ada Tara dan mamihnya,Vano sudah tidak heran lagi dengan papiphnya itu setiap hari ia disibukan oleh pekerjaan kantor jadi tidak ada waktu untuk mereka berkomunikasi selain makan malam itu pun kalau sudah tidak ada lagi kerjaan.
Vano duduk disebelah Tara yang sedang memakan roti. "Van mau selai apa?"tanya Vina.
"Kk ada upil noh"tunjuk Vano pada mata Tara.
"Mana orang bersih gini"ujar Tara masih mencari-cari keberadan upil disebelah matanya yang dimaksud oleh Vano.
"Noh disana tuh banyak upil"tunjuk Vano pada lubang hidung Tara.
"Sialan lo"teriak Tara menjambak rambut Vano.
"Sakit anjir"pekik Vano menjauhkan tangan Tara dari kepalanya.
"Ini tuh pelajaran buat orang goblok kaya lo"bisik Tara.
"Anjing lo"bisik Vano pada Tara.
Vano menyantap roti yang sudah diberikan oleh ibunya setalah selesai ia meminum susu coklatnya dan beranjak dari tempat duduknya.
"Mihh Vano berangkat"ujar Vano menyalami tangan Vina.
"Ke gue kagak?"tanya Tara.
"Owhh lo mau gue salimin gitu?"tanya Vano Tara hanya mengangguk.
"Enggak ahh nanti tangan gue kena virus"ujar Vano mengusap-ngusap tangannya lalu melenggang pergi.
"Sialan lo Vann"pekik Tara didalam rumah.
Vano hanya terkekeh geli,ia memakai helm dan mengendarai motor ninja merahnya itu. Selang beberapa menit Vano sudah sampai diparkiran sekolah banyak siswi-siswi yang berteriak histeris kala Vano membuka helm dan menyugar rambutnya kebelakang.
Vano mengedarkan pandangannya dan ternyata anak-anak Trytor sudah datang dengan motor ninja berwarna merah bertenger disebelahnya dan ia tidak sengaja menangkap sosok perempuan dan laki-laki memakai motor ninja berwarna biru tua baru saja memasuki daerah parkiran. Vano memicingkan matanya dan ia mengenali sosok perempuan yang berada diatas motor tersebut Vano yakin dia adalah perempuan yang kemarin resmi menjadi pembantunya dalam waktu dua bulan kedepan.
Charissa segera turun dari motor Brian dan memberikan helmnya pada Brian banyak siswi-siswi yang menarap Charissa kagum dan menyinyir.
'Enak yah jadi orang cantik,baru juga masuk sekolah ehh udah dapet cogan'
'Yahh Brian gimana sihh kok malah milih anak baru itu sih padahal kalau muka ya jelas cantikan gue lah'
'Anjir Charissa sama Brian cocok deh'
'Owhh itu yang namanya Charissa,pantes aja banyak yang ngomongin ehh ternyata cantik tohh'
'Kayanya Zenia sekarang bakal ada saingan nih'
Kurang lebih begitulah bisik-bisik para siswi tapi Charissa tidak menanggapinya. Setelah Brian memarkirkan motornya Charissa dan Brian berjalan beriringan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARD
RomanceCinta itu lembut sentuhan meresap kerelung hati terdalam, bila sentilan yang tergelarkan kan hadirkan luka cakaran yang mengakar, susah cari obatnya