Author pov
Diruangan bernuansa putih lengkap dengan infus dan juga alat alat medis lainnya,gue duduk disebelah aminah yang terbaring lemah dengan infus ditangannya.
Fikri pun membacakan surah Ar-rahman di sampingnya,setelah membacanya gak ada yang berubah aminah masih saja belum sadar,fikri memang baru saja menjadi ayah,tapi dia binggung ini adalah kebahagiaan atau kesedihan.
Kebahagiaan karena fikri dan aminah sudah menjadi orang tua dan kesedihannya adalah ketika anak mereka lahir aminah masih belum sadar.
Jam pun menunjukan pukul 02:30,nizam yang tertidur sambil memegangi tangan aminah,terbangun seketika terbangun
"Astagfirullah,ketiduran lagi"ucapnya lalu mengelus pucuk kepala aminah yang masih belum sadar
"De,aa mau sholat tahajud dulu yah,aa mau doain ade biar kamu cepet sadar dan liat anak kita"ucap fikri dan saat itu juga air matanya jatuh tepat di telapak tangan aminah.
Lalu fikri pun pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.setelah itu dia melaksanalam sholat tahajud
setelah sholat tahajud dia berdoa untuk kesembuhan aminah,dan juga anaknya,fikri tau kok aminah itu lagi berjuang di sana dan dia tau kalau aminah itu perempuan yang kuat,dia gak akan patah semangat,dan terus berdoa yang terbaik untuk istri tercintanya.
selesai berdoa fikri duduk disamping aminah dan membacakan alqur'an lagi.tak lama adzan subuh pun berkumandang,lalu gue menyelesaikan bacaan alqur'an ini.
"De,aa mau sholat subuh dulu,ade ikut juga gak papa kok,dimimpi juga gak papa kok,maafin aa yah de,aa gak bisa dampingin ade kemarin"ucap gue
Fikri memilih untuk sholat di ruangan saja,karena tidak ada yang jagain aminah.ketika disujud terakhir,dia benar benar berdoa untuk kesembuhan aminah...lalu setelah salam fikri mulai menadahkan tangannya dan berdoa meminta agar istrinya cepat sadar.
Ketika gue membaca alfatihah,gue mendengar suara
"A..."
Lalu dia mengaminkan doanya lalu bertingkah seperti orang kebinggungan
"astaghfirullah,suara siapa itu,apa jangan jangan allah marah karena gue gak sholat jama'ah dimasjid"halunya sudah melebihi batasTak lama suara itu terdengar lagi
"A...aa..."Lalu gue bangkit dan tertuju kepada aminah dan ternyata dia benar benar sudah siuman
"Ya allah,nah kamu udah sadar,alhamdulillah Ya Allah"ucap gue senang lalu langsung mendekap aminah
Dan dia hanya tersenyum lemas
"Tapi sebentar,ini angka berapa nah?"ucap gue sambil menunjukan angka 3 kepada aminah"3,a"jawabnya denga suara paraunya,sepertinya dia masih lemas akibat tidur panjangnya
"Alhamdulillah,makasih ya allah,engkau jabah doa doa hamba...alhamdulillah nah,kamu udah sadar,aa cemas banget tau"ucap fikri sambil mengelus pucuk kepala istrinya dan mengecup tangannya
"Iya a,tapi anak kita mana a?"tanya dia
"Ada,sama suster katanya nanti pagi baru dibawa keruangan,kok kamu bisa sih ketubannya pecah?"tanya gue
"Gak tau a,aminah lupa,aminah ingetnya ulfa yang bawa aminah ke rumah sakit"ucap nya dengan suara yang memelan
"ya sudah,sekarang kamu harus makan yang banyak,kan kamu baru aja siuman pasti laper kan,tidur mulu sih"ucapnya dengan jahil menyentuh hidung mancung istrinya itu.
"Aminah,mau minum a"pintanya
"Untung aja,nizam sama ning ulfa beliin minum kemarin,sebentar"ucap gue.lalu memgambil air minum di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL VS COOL USTADZ [REVISI]
Randomassalamualaikum readers disini author ada cerita baru judulnya BAD GIRL VS COOL USTADZ dicerita ini ada seorang gadis yang terpaksa masuk pesantren karena paksaan kedua orang tuanya dan disana dia akan mendapatkan pelajaran yang berharga dalam hidup...