Tertangkap basah

9.1K 414 24
                                    

ULFA pov
Pagi hari pun tiba aku bangun seperti biasa lalu shalat subuh dan menyiapkan segala kebutuhan uda.

"Wah...cerah banget pagi ini"ucap ku sambil membuka jendela kamar

Tak lama uda datang
"De,nanti siang uda sama fikri mau dampingin anak anak hadroh buat acara festival hadroh di kota jadi,kayaknya agak malem atau agak sore deh pulangnya"jelas uda

"Iya,gak papa kok da"jawab ku setelah itu aku keluar untuk menyiakan makanan di dapur.sesampainya aku didapur aku melihat aminah juga sedang menyiapkan makanan

"Hai nah"sapa ku

"Eh,ulfa"jawab nya

"Eh,kamu masih baper gak sih sama drama yang kemarin?"tanya ku

"Iyaa...hemm kasihan banget,tapi aku seneng karena endingnya bahagia"ucap aminah

Tak lama kemudian uda dan ustad fikri datang lalu mereka duduk.setelah sarapan selesai aku dan aminah mengantarkan uda dan ustad fikri,karena mereka akan jalan pagi ini

"De,hati hati yah,jangan ngerjain yang berat berat oke"ucap uda

"Iyaaa uda,yang penting kamu fokus sama lomba hadroh ini,semoga keberuntungan memihak ponpes alamanah"ucap ku

"Amiin"dijawab serempak oleh para santri

"De,kamu juga hati hati yah,kami janji akan bawa piala untuk pondok ini dan untuk umi dan abi"ucap ustad fikri

"Iya a,ade akan tunggu"jawab aminah

Setelah semuanya berkumpul mereka pun pergi dengan santri santri uang telah ditunjuk,ini khusus santri laki laki karena eventnya itu lombo untuk santri kalo untuk santriwati kayaknya belum ada.

Setelah kepergian mereka,aku dan aminah duduk ditaman pondok santriwati sambil melihat lihat santriwati yang sedang beraktivitas

"Huh...nah,kamu inget gak?aku masuk ke sini karena paksaan orang tua ku,aku benar benar gak betah dan gak mau ada disini"ucap ku

"Hem,aku tau itu"jawab aminah

"Mungkin allah sedang baik sama aku,waktu itu aku dikirim sahabat yang sangat baik,dan sampai sekarang aku bersyukur sahabatan sama dia"

"Iya fa,aku juga bersyukur punya sahabat kayak kamu,suka duka kita ada disini,tapi kamu perlu tau fa,aku ini pernah iri sama kamu,tapi aku gak mau kamu tau,nanti kalo kamu tau pasti kamu akan memberikannya pada aku"ucap aminah lalu aku menoleh kepadanya

"Emang kamu iri apa sama aku,padahal kamu kan yang terbaik,kamu ahlaknya baik terus lemah lembut,gak kayak aku yang tomboy dan suka ngebangkang"

"Haha,itu semua benar fa,tapi aku iri pas kamu jadi santriwati terbaik,lebih tepatnya pas kamu lulua dengan nilai terbaik,aku iri pas waktu itu,ketika kamu mendapat sanjungan oleh orang banyak,tapi ketika aku shalat malam aku tersadar bahwa iri itu akan membawa perpecahan bagi persahabatan kita"jelas aminah

"Kenapa aku gak tau?"tanya ku

"Aku kan memendam didalam diri ku sendiri,jadi hanya aku dan allah yang tau,tapi aku udah membuang jauh jauh sifat iri itu kok"ucap aminah

"Makasih yah nah kamu udah jadi sahabat terbaik ku sampe sampe kita terus bersama dan mendapatkan suami yang sama sama bersahabat,walaupun ustad fikri itu anak angkat dari umi dan abi,tapi tetap mereka itu sama sama sahabat seperti kita"jelas ku

"Iya fa,aku teh juga binggung kok kita bisa samaan kayak gini yah,aku seneng banget bisa sama sama terus kayak dulu"jawab aminah

Kita berdua duduk sambil menikmati pagi hari yang cerah,dan bernostalgia ketika kita berdua menjadi santriwati di pondok ini,dan aku juga gak tau bahwa akan mendapatkan jodoh disini,aku masuk pesanteren ini karena paksaan umi dan ayahku tapi kalo aminah itu masuk kesini karena keinginan abahnya dan dia menimati hari harinya disini,tidak seperti aku bisa dibilag aku ini adalah Bad girl yang masuk pesantren

BAD GIRL VS COOL USTADZ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang