BRILIAN|03

10K 614 5
                                    

"Berpisah dengan orang yang telah menjadi sebagian dari kehidupanmu itu tidak mudah dan menghilangkan kebiasaan saat bersamanya itu sangat sulit tapi aku tahu semua itu yang terbaik."

-----


Brilian melewati seorang gadis yang selalu mengusik ketenangannya gadis tersebut nampak biasa saja tak seperti biasanya yang akan memanggil dirinya menariknya bahkan hingga membuat dirinya kesal.

Venny yang melihat Brilian melewati dirinya hanya menghela nafas lega sepertinya benar bahkan cowok tersebut tak menginginkan keberadaannya kemudian dia langsung memalingkan wajahnya ke arah lain dan melangkah menjauh.

Cowok tersebut menatap gadis berambut sebahu itu dengan senyuman miris ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya menjauh! Lalu ada apa dengan cowok tersebut mengapa dia jadi memikirkan cewek gila itu, lalu Brilian menghempaskan segala pemikirannya itu.

Venny memasuki kelasnya dan disambut dengan teriakan melengking milik sahabatnya itu.

"Jadi pusing gue, pagi pagi bukannya dapet sarapan malah dapet semprotan." celetuk gadis tersebut sambil menirukan gaya bicara gadis itu.

"Ih Lo mah ngeselin!" ucap Cika tak terima dirinya dikatakan seperti itu.

"Lo kenapa ven? Biasanya pagi-pagi semangat banget, kok sekarang kayak beda ya." ucap Rika yang mulai melihat raut berbeda dalam diri
venny.

"Ven, tangan Lo kenapa?" tanya Rika setelah melihat lengan gadis itu yang di perban.

"Oh ini, jatuh kemarin tapi gak apa-apa."

"Serius? Gue tahu Lo bohong ven, gue cuman bilang jangan jadikan beban, kalau kamu punya masalah cerita saja." ucap Rika

"Aeloh kali yang nyangka kayak gitu, gue gak kenapa Napa kok." ucap venny dengan menampilkan senyumnya yang manis.

"Gue yakin Lo punya masalah!, Jadi gue harap jangan dipendam sendiri." saran Rika melihat sang sahabat ini sepertinya sangat susah untuk berbicara tentang masalahnya itu mungkin setiap orang memang mempunyai privasi.

Pelajaran berjalan langsung Bu Yati menjelaskan secara lancar didepan dia berhenti sejenak saat melihat salah satu muridnya malah bengong sendiri dan tak mendengarkan dirinya ya gadis itu venny yang sedari tadi pikirannya berkelana tentang sang pangerannya yaitu Brilian.

"VENNY!!" panggil Bu Yati

"Ven, dipanggil Bu Yati tuh." ucap Cika lalu menyenggol lengan venny namun tak di gubris oleh gadis itu.

"VENNY!!, KAMU DENGAR SAYA?" teriak Bu Yati sambil menaikkan nada suara bicaranya.

"Ehh iyaa bri." jawab gadis itu sambil gelagapan.

"Ehh maaf Bu, iya Bu ada apa?" tanyanya lagi seperti orang polos saja.

"Huaaa waakakkakaka." gelak tawa seluruh siswa memenuhi ruang kelas tersebut.

"Sudah diam semua." ucap Bu Yati mulai merendahkan nada suaranya.

"Sekarang kamu keluar sampai jam istirahat." ucap Bu Yati mempersilahkan venny keluar.

"Baik bu." jawab gadis dengan lesu masalah satu aja belum selesai datang lagi lainnya.

Venny berjalan menuju kantin sekolah diperjalanan menuju kantin tak sengaja matanya menangkap segerombolan anak anak sedang menyaksikan pertengkaran venny yang mulai kepo akhirnya bertanya pada seorang gadis cantik yang dia ketahui bernama rain itu.

"Eh ada apa ya?" tanya venny pada gadis itu.

"Katanya kak Brilian sama kak Angkasa lagi berantem tentang kak Renata." jawab gadis itu kemudian hendak pergi namun venny menghentikannya dan mengucapkan terimakasih.

BrilianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang