"Wanita yang tulus akan selalu sabar dengan sikapmu, jangan sakiti hatinya, karena ketika wanita itu mulai kecewa dia tidak akan lagi berbuat baik kepada siapapun."
-----
"Rian, tungguin dong aku kan juga mau bareng kamu." ucap Venny sambil berlari menyusul brilian."Pergi gak Lo dari sini!!, DASAR CEWEK MURAHAN!!" bentaknya dihadapan Venny
"Kenapa? Apa gak ada kesempatan buat aku?" tanyanya sambil menunduk dia memainkan jemarinya Venny takut melihat mata elang milik Brilian yang memancarkan amarah dia takut Brilian memarahinya.
"Mimpi!, CEWEK MURAHAN PANTESNYA DI SAMPAH!!" bentak Brilian pada gadis itu.
Venny meninggalkan kantin banyak yang menatapnya jijik bahkan ada yang mengatainya secara terang terangan namun dia hiraukan sekarang hanya cepat sampai dikelas dalam pikirannya.
Baginya sudah sangat menyakitkan mengingat kembali bagaimana wajah Brilian saat itu, wajah penuh amarah, wajah penuh penolakan, dan bahkan sangat jelas bahwa Brilian tak menginginkan keberadaannya walau sampai kapan pun Brilian akan tetap pada pendiriannya venny yakin akan hal itu.
"Lo kenapa ven?" tanya Rika kemudian beralih duduk disamping gadis itu.
"Aku gak papa kok, biasa." jawab Venny sambil menelungkupkan kepalanya.
"Gue yakin Lo gak baik baik aja, gue gak maksa Lo buat cerita, tapi sebaiknya kalau punya masalah jangan dipendam sendiri, siapa tahu kita bisa bantu, kita itu sahabat Lo." ucap Cika sambil menepuk pundak Venny pertanda dia siap kapan pun sahabatnya butuh.
Sementara dikelas seorang Most Wanted tidak ada guru pengajarnya dikarenakan guru tersebut sakit jadi tidak dapat mengajar, jadi kelas sekarang menjadi ramai, ada yang tidur, ada yang bermain ponsel, ada juga yang nyanyi gak jelas didepan bahkan kelas sekarang seperti pasar ramai dan berantakan karena ulah mereka.
"Woy bri." panggil Arsen seraya menggeplak kepala cowok tersebut.
Brilian tak menanggapi panggilan sahabatnya yang satu ini baginya tidak penting, pasti hal biasa yang membuatnya jengkel.
Rendy yang melihat pemandangan seperti itu hanya diam saja baginya sudah biasa melihat pertengkaran kecil dihadapannya saat ini.
-----
Venny berjalan lesu menuju gerbang sekolah hari ini sangat menyakitkan baginya namun seakan terlupa itu semua setelah melihat sang pujaan hatinya ya Brilian siapa lagi kalau bukan dia.Venny berlari menghampiri cowok tersebut tanpa rasa takut!! Bahkan sebelumnya dia telah disakiti oleh si dingin itu tapi hatinya begitu kebal dengan itu semua, hingga melupakan harga dirinya.
"Bri, Venny ikut ya." pinta Venny sambil menarik lengan Brilian, dia menatap cowok itu dengan memohon.
"Lepas!!" perintah brilian dengan menghempaskan tangan Venny yang berada di lengannya.
Bilanglah bahwa brilian kejam!!
Venny terlonjak kaget saat cowok tersebut menghempaskan tangannya dengan kasar hingga membuat dirinya terhempas banyak yang menyaksikan itu semua bahkan sang sahabatnya meringis melihat perlakuan yang diterima oleh sahabatnya itu namun Venny seakan bodo amat dengan sekitarnya dia terus meminta brilian mengantarkannya namun sebelum Venny mengucapkan lagi brilian langsung meninggalkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brilian
Novela Juvenil[mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak nyamanan, cerita ini ditulis hanya dengan ketidak sengajaan, dengan pengetahuan yang masih minim] Brilian Argantara sosoknya yang dingin dan di kenal dengan tatapan tajamnya. Ia juga merupakan most wanted...