Love Destiny [✔]

✴️39✴️

"Eughh" Jimim dengan segera menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah Jiyeon.

Dilihat mata Jiyeon yang bergerak-gerak di dalam dan juga jemari Jiyeon yang berusaha berherak.

"Jiyeon!" Pekik Jimin, membuat mereka. Halmoni, Suzy, Sehun dan juga dua sejoin ituㅡSuho dan Irene menatap kaget ke arah Jimin.

"Hei nak ada apa?" Tanya nenek.

"Halmoni! Ji... Jiyeon sudah sadar!" Girang Jimin dengan mata berkaca-kaca.

Suzy mengerjapkan matanya berkali-kali dan bergegas mendekati Jiyeon.

Benar saja! Jiyeon sudah mulai membuka matanya.

Grep...

Jimin memeluk Jiyeon dengan segera, Jiyeon terkejut dengan hal itu karena tubuhnya yang masih lemas.

"Jimin-yya lepaskan dulu Jiyi, dia masih lemas" Jiyeon menggelengkan perintah nenek.

"O...ppa" Lirih Jiyeon.

Jiyeon berusaha mengumpulkan tenaganya agar segeraㅡ

Tuk...

"Aww... Ya! Jiyeon kenapa kau memukul kepalaku?!" Jimin meringis saat kepalanya menjadi bahan pukulan tangan Jiyeon.

Jiyeon bernafas lega setelah Jimin melepaskan pelukannya "Bodoh! Kau membuatku tak bisa bernafas!" Maki Jiyeon pada pria yang kini tengah menyengir siapa lagi kalau bukan Jimin.

"Dasar pendek!" Jimin membulatkan matanya, menatap tajam Jiyeon.

Halmoni dan yang lain hanya bisa melihat interaksi antara adik kakak itu dengan kikikan.

"Sudah sudah apa kalian tak lelah bertengkar?" Irene dengan baik hati melerai pertengkaran kecil itu.

"Jiyeon apa kau sudah ingat semuanya?" Tanya Suzy dengan nada yang agak sedikit was was.

"Kau siapa?" Tanya Jiyeon, oke itu membuat Suzy dan yang lain terkejut termasuk Jimin.

Jimin melirik ke arah neneknya dengan ekspresi seolah berbicara 'Apa apaan ini nek?'

Jiyeon yang melihat semuanya kebingungan hanya menahanㅡ

"Hahahahha kalian... Sungguh lucu... Hahahahaha" Tidak tidak Jiyeon tak bisa menahan tawanya.

Muka Jimin menjadi kesal tak hanya Jimin saja Suzy dan yang lain terkecuali nenek.

Nenek sudah menduga ini, sudah 70 tahun lebih nenek tinggal di bumi dan selalu memberikan resep obat tanpa gagal, dan sekarang? Bayangkan saja obat yang diberikan nenek pada Jiyeon itu obat terampuh.

"Jiyeon! Ini tak lucu" Tegas Jimin namun Jiyeon tetap tertawa.

...

Duo J dan Suzy kini tengah berpamitan untuk pulang. Yaa walaupun ini belum seminggu namun entah kenapa Jiyeon ingin segera pulang, alasannya ia takut ketinggalan pelajaran tentu saja itu hanya alibinya karena sebenarnya ia ingin- sudahlah ini masih menjadi rahasia.

Ia masih ingin di pedesaan namun karena ada sesuatu yang harus ia selesaikan di Seoul jadi mau tak mau ia harus pulang.

"Sehun-yya!" Panggil Jiyeon pada Sehun yang kini tengah berdiri di sisi nenek.

"Ada apa?"

"Ini, aku ingin kau sukses dan pergi kuliah di Seoul bersamaku nanti. Gelang ini akan mempermudahku untuk mengenalmu, mungkin saja kau sudah lebih tampan dari sekarang" Ujar Jiyeon panjang lebar.

Sehun terkekeh dan ia tak menyangka bahwa Jiyeon akan memakaikan gelang itu pada lengan kanannya.

"Gomawo Ji" Jiyeon tersenyum.

"Jiyeon! Ayo" Teriak Suzy dari dalam mobil.

"Halmoni, Irene eonni, Suho oppa, dan Sehun! Aku pulang! Dadah" Jiyeon berlari ke arah mobil Jimin seraya melambaikan tangannya.

'Aku akan kuliah bersamamu Ji dan aku akan selalu menjagamu sampai mati. Aku bersumpah itu'

Batin Sehun
✏️

✏️

✏️
Minggu, 22 Maret 2020

Tanggal publikasi : 5 April 2020

Ada rekomendasi drama Korea yang bagus gak buat Fris? Kalo ada tulis ya di kolom komentar ^^

Jangan lupain Fris— eh maksudnya jangan lupa klik bintang dan tinggalkan kritik kalian di kolom komentar. Sampai jumpa lain waktu, bye-bye!

HAPPY BIRTHDAY TO WATNABE HARUTO (TREASURE 13)

*Fris lagi bucinin Ruto guys ^^

HAPPY BIRTHDAY TO JUNG SUBIN (VICTON)