Di pecat?

317 154 123
                                    

"KAU!!" Ucapku sangat terkejut melihat wajah Pak Reiner yang ternyata...
.
.
.

LESYA POV.

Ya tuhan lelaki di depanku ini.. lelaki sialan yang tadi pagi hampir menabrakku!! Batinku bersorak marah.

"Kau! kenapa ada di sini?" Bentakku emosi terhadapnya. Lelaki itu menatapku sambil tersenyum miring.

"Ohh.. ternyata gadis bodoh ini kerja di tempatku." Katanya sambil memandang remeh terhadapku.

Siapa dia? apa dia Pak Reiner yang selalu orang-orang ceritakan itu. bullshit, jadi dia bos baruku? tidak-tidak aku tidak maauuu..Batinku teriak frustasi.

REINER POV.

"Ohh.. ternyata gadis bodoh ini kerja di tempatku." Aku menatap remeh gadis di depanku ini.

Dia kelihatan begitu terkejut menatapku. aku juga sedikit terkejut bahwa gadis yang ku panggil ternyata gadis bodoh yang kutemui tadi pagi. Skenario yang bagus.

"Kau.. Pak Reiner?" Ucapnya takut-takut dan lihat yang tadinya membentakku sekarang dia bicara sangat pelan.

Dasar tsundere. Aku tidak suka gadis bar-bar seperti dia ini. "Iya. Dan kau! saya pecat." Kataku final dan kembali melanjutkan pekerjaanku.

Aku yakin dia pasti mengerti dan langsung pergi tanpa kusuruh. tapi perkiraanku salah, dia masih berdiri rapi di depanku dan menatapku tajam. kenapa lagi dia? gak terima kalau aku memecatnya.

"Apa maksud bapak? memecat saya? kenapa? apa kesalahan saya?" Tanya dia bertubi-tubi sambil emosi menatapku.

"Kau sudah bekerja berapa lama di sini?" Tanyaku balik. Dan lihat raut wajahnya tambah emosi, ternyata dia orangnya emosian.

"Jika kau sudah lama bekerja di sini berarti kau sudah tau semua peraturan di kantor bukan?" Tanyaku lagi.

"Telat?" Jawabnya tepat sasaran. baguslah jika dia mengerti kesalahannya.

Aku sangat tidak suka dengan orang yang melanggar peraturan. entah itu kecil atau besar, sekali melanggar yah berarti terimalah konsekuensinya.

"Aku hanya telat sedikit pak, jika saja insiden di jalan itu tidak terjadi saya tidak akan telat seperti ini." Ucapnya membela diri.

"Mau telat sedikit ataupun banyak tetaplah telat! dan kau pasti sudah tau kalau setiap pegawai yang kerja di sini harus sampai sebelum jam delapan. dan kau datang jam delapan lewat." Kataku sambil menatapnya tajam.

"Pak saya hanya telat lima menit. dan ini pertama kalinya saya telat, sebelumnya saya selalu tepat waktu." Ucapnya tidak terima.

Entahlah aku sangat suka melihat wajah emosinya itu wajah marahnya. baru kali ini aku ketemu dengan gadis yang berani melawanku, setiap gadis pasti akan bunkam jika aku bicara sekali. gadis ini membuatku sedikit terhibur.

AUTHOR POV.

"Tapi pada akhirnya kau telat juga kan." Jawab reiner dengan santainya. Lesya yang mendengar itu sangat marah. Sambil menatap tajam pria sombong di depannya. "Jika saja saya tidak ketemu dengan pria sialan itu tadi pagi, saya tidak akan telat seperti ini." Balas lesya dengan emosi. Lesya sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Pria di depannya ini benar-benar membuatnya sangat marah.

"Kau sangat berani tenyata. APA KAU TIDAK TAU DENGAN SIAPA KAU BICARA INI!" Bentak reiner marah. Lesya yang di bentakpun mulai takut nyalinya ciut. Tentu saja lesya takut, ditatap tajam oleh reiner pak bos sombongnya ini.. sungguh itu sangat menakutkan bagi dirinya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang