Kajian di Sekolah

10 1 0
                                    

"Tak ada kata terlambat untuk memulai. Apalagi, jika yang hendak dimulai itu adalah sesuatu yang baik". -Zahra

Setelah sampai di lapangan upacara, kami berdua pun segera mencari tempat duduk. Dena mengajakku untuk duduk dibelakang,  tapi ku tepis karena aku ingin bisa mendengarkan tausiyah dari ustadz dengan jelas. Akhirnya kami pun duduk di barisan tengah. Sekaligus mengisi tempat yang masih kosong di barisan tersebut.

Area akhwat (perempuan) berada di sisi sebelah kiri lapangan,  sedangkan area ikhwan (laki-laki) berada di sisi sebelah kanan. Ada pembatas (hijab) yang lumayan tinggi diantara area ikhwan dan akhwat.Tak lupa, panggung untuk pembicara berada di tengah-tengah.

Karena ini kajian internal khusus warga sekolah, jadi semua peserta kajian ini hanya warga sekolah saja. Hanya ustadz yang menjadi pembicara, dan beberapa jajaran tamu undangan saja yang berasal dari luar.

Sebentar lagi kajian dimulai, tapi tiba-tiba dena mengajakku pergi ke kamar mandi.

"Ra, temenin yukk aku kebelet pipis ini" bisik dena di telinga kiriku.
"Yahh den, kan sebentar lagi mau mulai.. Yudah ayok tapi jangan lama-lama ya".
"Oke, cuss.."

Kamipun keluar dari barisan dan segera bergegas menuju kamar mandi. Setelah dena selesai, kami berduapun lansung berjalan lagi menuju lapangan upacara. Karena letak kamar mandi dengan lapangan upacara lumayan jauh, kami berjalan agak buru-buru.

"Brukkk"
"Aduhh" "innalillahi"
Aku dan dena tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang membawa mushaf al-quran tepat di koridor kelas menuju lapangan upacara. Eittss, bukan bertabrakan aneh-aneh ya, cuma kami tidak sengaja menyenggol lengan kakak tersebut. Untung saja, masih ada kain baju yang melindungi kami sehingga tidak saling bersentuhan.

Kami berduapun jatuh terduduk di lantai. Karena koridor depan kelas tersebut berbelok, jadi tidak jarang ada siswa-siswi yang bertabrakan jika tidak hati-hati saat berjalan.

"Kalian tidak papa? "
"Tidak kak, maaf kami tidak sengaja" aku dan dena minta maaf kepada laki-laki tersebut yang sepertinya kakak kelas kami.

"Alhamdulillah, kalo gitu silakan kembali ke tempat kajian ya, itu acaranya sudah dibuka sama MC".
Kata laki-laki tersebut kepada kami, sambil memberi interupsi supaya kami segera balik e tempat kajian yang memang dari kejauhan sudah terdengar suara MC yang membuka acara.

"Baik kak, sekali lagi kami minta maaf ya kak" ucapku kepada kakak itu.
Dan cuma dibalas anggukan kepala.

Kami berdua pun berjalan lagi menuju lapangan upacara, dan langsung menempati barisan kosong yang tadi sudah sempat kami singgahi beberapa menit.

Di atas pangung, tampak 2 orang laki-laki sedang membacakan susunan acara kajian internal sekolah kali ini. Mulai dari pembukaan, tilawah, sambutan-sambutan,  acara inti, doorprize, hiburan, serta penutup.

Tepat saat MC menyebutkan waktunya pembacaan tilawah Al-Quran aku dan dena terkejut bukan main. Ternyata...

Biru "Tak Semua Tentangku Harus Selalu Tentangmu"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang