Bab 5

2.3K 130 6
                                    

Sekarang waktu sudah sore, Rangga baru pulang dari jalan jalan sama teman temannya dan kini telah ganti baju. Di ruang sudah ada Yongki dan Hartato.

"Pa, mas Yongki, mama sama Natasya mana, kok dari tadi tidak kelihatan"

"Papa sama mas Yongki juga belum lihat mama mu, padahal kan seharusnya sudah di rumah"

"Papa kek ngak tau mama aja, mama sudah bilang ingin belanja, mama kalau bilang begitu akan lupa waktu pa, papa tinggal tunggu aja panggilan dari kartu kredit papa lagi" ujar Yongki.

"Mama kalian itu benar benar, heran papa, suka sekali belanja, ujung ujungnya ngak di pakai juga"

"Jadi Natasya masih di luar dari tadi, mama gimana sih, Rangga harus telopon mama sekarang, kasihan anak orang lagi sakit di bawa keluyuran"

Rangga hendak menelpon mamanya tapi sudah ke buru mama nya masuk.

"Lho kok mama pulang sendiri mana teman Rangga"

"Ah itu, Cha Cha kecapekan karena mama ajak belanja"

"Cha Cha?" heran Rangga.

"Itu panggilan sayang mama ke nak Natasya"

"Sudah lah terserah mama" balas Rangga.

"Terus nak Natasya mana ma"

"Cha Cha ketiduran di mobil, mas Yongki sana kamu bawa masuk Cha Cha"

"Kenapa harus Yongki ma"

"Lah kalau bukan kamu siapa lagi, sana keluar bawa masuk Cha Cha diakan calon istri mu, nggak sah banyak alasan" Melisa langsung menarik dan mendorong Yongki keluar.

Yongki masuk lagi dengan Natasya di dalam gendongannya

"Wah romantisnya mama jadi teringat saat muda dulu"

"Ma inget umur"

Melisa melempar bantar yang di pegang tadi ke arah Rangga yang langsung di hindar sama Rangga.

'Mama kebiasaan deh lempar lempar bantal, apa salah nya bantal coba'
Rangga mengambil bantal yang di lempar Melisa dan menaruh kembali di sofa.

"Kamu ini ngak bisa lihat mama senang"
Sewot Melisa.

"Permisi nyonya, ada orang yang ingin mengantarkan barang"

"Oh suruh masuk saja dan kamu tolong ambilkan barang belanjaan saya yang lainnya di bagasi mobil ya, bawa semua ke sini"

"Baik nyonya"

Kini pelayan itu kembali keluar.

Yongki baru saja sampai di tempat tadi dia duduk, dia bisa melihat banyak sekali belanjaan yang mamanya beli. Yongki duduk kembali ke tempat tadi melanjutkan minum kopi yang tertunda.

"Ma banyak banget belanjanya, tapi kenapa semua baju ke gini" Rangga heran baju dan barang yang mama nya beli tidak sesuai dengan umur mamanya.

"Ini tuh untuk nak Cha Cha"

"Punya mama mana"

"Untuk mama ngak ada, mama cuma belanja untuk menantu mana aja, gimana bagus kan"

"Mama ini belanja segitu banyaknya, bahkan mereka belum menikah" Rangga sebel kalau untuk Angel mamanya nggak beli apapun, ingat pun tidak.

Melisa mengabaikan Rangga, dia masih asyik melihat hasil buruannya kali ini.

"Berapa banyak kali ini uang papa yang mama pakai" tanya Rangga lagi,

Rangga bisa melihat merk baju dan perhiasan yang mama nya beli, pasti tidak sedikit uang papanya habis, Rangga kasihan sama papanya.

Di Buru Nikah (Pindah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang