Biar pun waktu menjarah tenaga dan airmataku.
Sepertinya petrikor menggantikanku menggigil pada sukma yang tercambuk celaan.
Badanku bergetar, bibirku bungkam tapi nada terus menembus nirwana.
Aku luluh.
Semua terpupus karna satu hela : rela.
Tetapi jemari membiru, lalu aku mati.
Dalam lamat ilusi, tubuhku mengering.
Air langit mengabar, bersama lukaku tlah nanar.
03 Desember 2019
AnnisaRH
KAMU SEDANG MEMBACA
Meredam Gelisah
PoetryPuisi tentang hari ini : tentang kegelisahan, kegundahan, kesedihan dan semua kekhawatiran yang tak mampu terucapkan.