[21+] Drama Erotika vs Stensil

288 17 20
                                    

[WARNING]

Topik di bawah adalah ocehan, omelan, dan caci maki saya dari topik yang sudah memakan banyak korban jiwa, amarah, dan tenaga, di  wattpad. Penuh dengan kata-kata tidak sopan dan makian. Kalian sudah diperingatkan.

-

Ini kejadian udah sekitar dua tahunan lalu, tapi nggak pernah saya angkat. Mumpung saya lagi mau nyebarin aib, saya puaskan curhatan saya di sini saja. Itung-itung nyambung sama chapter sebelumnya.

-

Saya sebenarnya orang yang kurang suka drama. Hidup dan waktu rasanya terlalu berharga untuk dibuang ke drama-drama daring yang nggak perlu. Tapi ada satu ketika, di topik yang sensitif menyangkut genre sejuta umat ini, saya ikut terseret ke dalam drama mereka.

Penyebabnya juga simpel dan konyol: hanya karena ada seorang pengarang berpengikut >150ribu nimbrung dan bertanya: "Eh, works eksplisit yang dipisah itu stensil ya? Baru tau. Wah, aku juga ikut bikin, lagi. Gimana dong?"

Dan saya tidak perlu menjelaskan lagi kan? Ketika kamu berada di genre yang penuh dengan pembaca kelewat solid, ketika kamu ngajak ngobrol si A, maka B sampai Z akan ikut nimbrung, walau nggak diundang. Dan mereka nggak akan mau pergi walaupun udah diusir.

-

Saya sarankan kalian berhenti baca sampai di sini, karena mulai dari titik inilah, saya akan membuka lembaran drama dua tahun lalu.

-

Q: Erotika itu apa, sih, kak?

Menurut wikipedia, erotika adalah kisah tentang perkembangan hubungan romantis melalui interaksi seksual. Yaitu ketika interaksi seksual menjadi bagian penting dan tidak terhindarkan dari cerita, perkembangan karakter, dan perkembangan hubungan antar karakter. Dan tidak bisa dipisahkan dari cerita tanpa merusak esensi cerita tersebut.

Singkatnya, Erotika adalah karya sastra yang berisi konten seksual, bukan buat anak kecil, dan yang jelas akan bolong melompong kalau bagian seksualnya disensor.

-

Q: Terus Stensil di atas maksudnya apa, Kak?

Stensil, singkat kata adalah cerita porno. Noh, yang kalau di Google Play bisa kalian dapetin dengan harga gocengan.

Bahasa frontalnya, itu cerita yang bertujuan cuma buat merangsang hasrat seksual siapa pun yang baca. Bahasa sopannya: fan service.

Bentar, emang stensilan punya fan base? Yah pokoknya gitu deh.

-

Q: Jadi nggak ada plot gitu? Karakter? Latar?

Plot, karakter, dan setting adalah omong kosong.

Novel stensilan cuma kenal satu hal satu: terong. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JURNAL KREATIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang