Wellcome back!
Happy Reading! 💙Say hai!
Seorang lelaki duduk diatas balkon menatap bintang yang bersinar malam ini, mereka slalu Menemaninya dalam sepi dan sunyi hidupnya.
"Den, makan malam sudah siap" Salah satu pelayan dirumahnya memanggilnya dari pintu kamarnyaDia bangkit dari duduknya, melangkah ke arah pintu lalu keluar dari ruangan yang selama ini menyembunyikan semua yang dia rasakan,
Dia Melangkah menuruni tangga, wajahnya menatap sekeliling
Dia paham situasi ini, situasi yang sudah biasa baginya
Zeen memandang makanan di depan, banyak makanan yang tersaji, dan dijamin pasti lezat.
Tapi entahlah baginya semua itu hambar, dengan dia yang duduk diantara kursi kursi di meja makan yang kosong dan sepi.- -
Gadis berambut panjang itu berbaring di kasurnya yang empuk dan nyaman, mengabaikan gedoran pintu yang sedari tadi semakin kencang
"Nataa! Buka pintunya!!! "
"Bangun woyy....Udah siang ini!!"
Dengan malas iya duduk dari tidurnya, mengucek matanya dan membukanya perlahan. Rasa lelah masih melingkupi tubuhnya, ohhh dia benar benar malas!
Dia bangkit dari kasurnya dan berjalan kearah pintu,
Saat sudah dibuka, tampil lah wajah sang mami yang Menatapnya garang, Seolah ingin memakannya hidup hidup detik itu juga" Apa sih mi!? Nata capek banget! Sumpah deh" Ujar Natasya dengan jengah, oh ini menyebalkan. Sangat
"Bangun bocah, tuh liat udah jam berapa? Hah! Jam 7.15 nata! "Geram sang mami, Renata
" Yaudah, trus kenapa?"ujar Natasya sambil mengucek ngucek matanya, berharap rasa kantuk nya segera pergi
"Astaga nata! Bager banget deh ni anak dibilangin."Kesal sang mami, sambil melipat tangganya di dada, pandangan tajam ke arah Natasya
"REYHAN! ANAK LO NIH BANDEL!! BUANG AJAH! "lanjut mami lalu meninggalkan Natasya yang masih menutup telinganya
"Gila mami, itu kecilnya suka ngemilin toa kali ya?" Heran Natasya sambil meniup niup kuping nya lalu kembali masuk ke kamar menjalankan Ritual pagi alias mandi
* *
Natasya turun dari tangga, senyumnya merekah. Dia slalu suka suasana ini, dimana ada Mami dan Papinya yang slalu menunggunya diruang makan
"Pagi Mamiku sayang!!"ucap Natasya lalu mengecup Pipi Renata dengan sayang
" Selamat pagi Kaum bandel!!" Renata menoleh kearah Natasya sambil memperlihatkan senyum manisnya, woo jangan salah paham dulu, dibalik senyum manis yang Renata berikan tersirat bau bau mengejek yang lumayan tercium.
"Dih mami, udah disayang sayang malah ngeledek lagi"Natasya menampilkan raut Sebalnya, mami nya ini memang sangat menyebalkan, tapi ya begitu Natasya sangat menyayangi wanita itu.
Renata hanya memandangnya sekilas lalu kembali mengambil sarapan untuk Natasya dan Reyhan" PAPI!! LIAT TUH MAMI! "Sebal Natasya memuncak, maminya ini memang paling bisa bikin dia naik darah.
tak henti hentinya perdebatan diantara mereka
Sampai akhirnya Reyhan memutuskan untuk melerai pertengkaran diantara keduanya yang tak berujung dari tadi" Diem atau fasilitas kalian, Papi sita!." Hanya beberapa kata membuat 2 orang yang tadi saling adu, mulut kini mengatup kan bibir mereka masing masing, Reyhan memang ampuh membuat keduanya mati kutuk, hawa menjadi tegang
Dentingan sendok dan garpu kini terdengar, hening."Nah gitu kan bagus" Lanjutnya lagi membuat keduanya tersenyum masam, berdoa supaya Reyhan tak jadi mengambil fasilitas dia wanita itu
Natasya memang memiliki uang pribadi, bahkan uangnya mampu untuk dirinya membeli berbagai macam hal yang dia ingin kan
Tapi tetap saja, dimata Reyhan ataupun Renata Natasya juga anak anak biasa, mendapat hukuman bila dia melakukan kesalahan, mendapat uang saku sekolah setiap harinya, fasilitas mobil dan lainnya
Uang yang Natasya punya hanya untuk keperluan yang mendesak yang dia butuhkan saja.
Renata pun begitu,

KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA
Teen Fictiongadis yang masa kecilnya penuh dengan kegelapan tak dianggap? sudah biasa dihina? baginya itu percakapan yang biasa ia dengar dia slalu menjadi yang tersembunyi dibalik pintu kamar saat keluarganya mengadakan pesta besar di rumah. dia yang slalu me...