Sembilan belas

2.6K 166 23
                                    

Assalamualaikum semua.

Masih ada yang inget sama aku?

Kali ini Aku ngilangnya lama banget ya hehe, masih ada yang inget sama cerita ini?

Atau udh pada lupa, yang lupa bisa kalian baca ulang.

Beberapa bulan lalu Aku emang harus fokus banget ke dunia luar, tapi alhamdulillah mulai hari ini kembali ke dunia orange ini. Doain semoga bisa teruss update dan selesain semua cerita Aku.

Nah udah segitu aja dulu, Aku tau kalian udah penasaran.

Eeeiissstt jangan lupa like dan komen semangatnya aku tunggu.

Satu lagi, bantu cari typo ya.

****

Asyika tengah duduk di balkon kamarnya, memandangi langit malam yang entah kenapa terasa lebih indah dari pada malam-malam sebelumnya. di temani secangkir hot coklat yang dia sudah siapkan sebelumnya.

Asyika masih tak meyangka jika tadi sore Dirinya dan juga Aslan bisa seakrab itu, biasanya mereka berdua hanya akan menjadi seperti anjing dan kucing yang saat mana di pertemukan yang terjadi hanyalah pertengkaran, dan tak lebih dari itu.

Asyika juga tak tau kenapa dirinya langsung saja mengampiri Aslan yang saat itu tengah sendiri, ah memikirkan itu malah membuat Asyika pusing sendiri.

"Sayang, kenapa malem-malem ada di luar.?" tiba-tiba suara itu menghampiri indra pendengarannya.

Asyika menengok, mendapati sosok Kamila-Bundanya yang sudah ada di belakang, senyuman hangat langsung melingkar di bibirnya.

"Nggak apa-apa Bun, Aku cuma lagi liat langit malam ini yang indah." Jawab Asyika.

Sontak mata Kamila langsung mengarah ke atas, ternyata benar ucapan Asyika bahwa langit malam ini lebih indah. terbukti dari banyaknya bintang-bintang yang bertebaran di sana, di temani bulan sabit yang melingkar dengan sangat mulusnya.

"Jangan terlalu fokus pada keadaan langit yang sekarang, ingat. langit malam bisa saja berubah menjadi monster yang sangat menakutkan."

Perkataan Bundanya langsung menghadirkan kerutan di kening Asyika. "Maksudnya bun.?"

Kamila tersenyum, lalu ikut duduk di samping Asyika. "Maksudnya adalah, jangan terlalu terlena dengan kehidupan kita yang sekarang, manusia biasanya akan lupa saat di berikan nikmat oleh Allah, hingga mereka lalai untuk bersyukur kepada-Nya. sehingga Allah bisa dengan mudahnya memberikan cobaan kepada manusia itu sendiri, dan saat itu barulah mereka sadar bahwa setiap apa yang mereka dapatkan itu murni kehendak Allah, dan mereka juga akan mengerti bahwa kita hanyalah Zat yang sangat kecil yang tidak ada apa-apanya." Unjar Kamila.

"Masyaa Allah Bunda, terimakasih slalu memberikan nasihat-nasihat yang membuat Aku bersyukur bisa lahir dari rahim Bunda." Ucap Asyika yang langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Bundanya dari belakang.

"Sama-sama sayang, sudah tugas bunda untuk selalu menuntun Kamu di jalan yang benar."

"Bunda mau tau apa yang slalu Aku minta sama Allah di setiap sujud Aku.?" Ucap Asyika.

"Apa.?"

"Aku slalu minta agar Aku nggak hanya bisa jadi anak Ayah dan Bunda di dunia saja, tapi sampai syurgaNya, Aku akan tetap jadi anak Ayah sama Bunda." kata Asyika yang langsung membuat hati Kamila terenyuh

"Aamiin allahumma aamiin, in syaa Allah ya."

"Yaudah sekarang Kamu masuk, besok harus kuliah kan.?" Tanya kamila

"Iya Bun."

"Yaudah selamat malam putri kesayangannya Bunda."

"Malam bidadari syurganya Ayah."

Aslan dan AsyikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang