Puing-puing kenangan

28 0 0
                                    

Adakah kau ingat diriku
Seperti ku ingat kamu
Yang jelasku tak henti berharap
Yang kita rasakan sama

Bayang dan kenangan yang lalu
Seakan bangkit kembali

KLBK – Yovie Nuno

Leisha, Karina dan Kana sedang berkumpul di salah satu café tempat biasa mereka bertemu untuk sekedar berbagi gossip dan cerita

Lei, km masih inget sama Nara nggak?”, tanyaku.
“Nara? Kakak kelas kita dulu?” Aku mengangguk. “Masih. Kenapa?”
“Tau kabarnya?”, pura-pura aku tanya Leisha.
“Kenapa?” Tanya Leisha “Yaaa... Nggak apa-apa”
“Cie...cie… Mau CLBK?”, tanya Leisha.
“CLBK apaan? Jadian aja belom, balikan”

“Nara ini siapa?”, tanya Karina. Karina emang nggak dari daerah yang sama dengan kami. Karina teman kuliahku dan Leisha. Sedangkan Leisha teman sejak SMA.

“Nara ini, dulu…duluuuuuuu banget pernah deket sama Kana. Udah kaya kembar siam kemana-mana berdua. Tapi nggak tahu berakhir si Kana jadian sama lainnya”, jawab Leisha. “Jadi sebenarnya, dulu kamu ngarep ya?”, tanya Leisha kembali kepadaku.

“Ihhhssshh... Apa sih? Ditanyain juga, dijawab dong”
“Iyeeeee... Kalo intens ya nggak, kan yg kenal kakak gw. Tapi tau kabarnya kok, anaknya 1”

“Udah nikah?”, tanyaku. “Lhah neng, kalo anak 1 masak belom nikah?”
“Ya kali kumpul kebo”
“Sekarang di luar jawa tapi ga tau dmana tepatnya. Tapi istrinya masih di Solo.”
“Oooh... Istrinya kenapa nggak diajak?”
“Yeee.... Mana hamba tau nona, tanya sama orangnya aja sendiri”
Aku hanya tersenyum. Jadi si Nara udah merit, kok ga pernah menyinggung istrinya sama sekali ya?
“Ati-ati... sama swami orang. Yang udah punya anak biasanya lebih menantang”

“Maksudnya?”
“Siapa tahu aja elo kepincut secara nggak sengaja sama dia”

Kepincut secara nggak sengaja?
Masa iya ada, nggak mungkin lah.

Lagian masanya aku sama Nara itu udah lewat dulu, waktu masih SMA sekarang udah beda. Dia sudah suami orang, sedangkan aku… ya aku nantinya jadi istri orang, tapi nanti. Nggak tahu kapan.

Long Distance AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang