Bagian 31

1.7K 72 3
                                    

Pagi ini lumayan cerah. Berhubung hari ini hari libur, Yoel dan Rara berniat jalan-jalan hari ini. Kemana pun itu Rara tidak perduli asalkan dirinya bersama Yoel.

Rara sudah berdiri di depan mobil menunggu seseorang cepat keluar dan pergi bersamanya. Rara melihat ke arah jam di pergelangan tangannya.

"Kak Yoel! Jadi jalan gak? Ayo cepetan! Udah mau jam 9 ini!" teriaknya dari luar.

Tak lama seseorang keluar dari rumah dengan kunci mobil di genggamannya. Yap! Siapa lagi kalau bukan Yoel.

"Yuk!" ajak Yoel sambil membuka pintu mobil untuk Rara.
Rara tak diam saja. Ia segera masuk kedalam mobil.

Waktu mereka untuk bersama hanya 2 hari sebelum Lina pulang kembali ke Indonesia. Mereka harus mempergunakan waktu sebaik mungkin bukan?

"Sudah siap?"
"Berangkat!" riang Rara.

Yoel melajukan mobilnya.

-------------
Di Cafe.

"Kita mampir dulu. Saya takut kamu kelaparan. Kamu belum sarapan soalnya," ucap Yoel seraya membuka sabuk pengaman yang di kenakan Rara.

"Oke!" sahut Rara.

Mereka keluar dari mobil dan masuk menuju cafe.

Suasana di sini cukup ramai. Mungkin karena hari ini weekend jadi cafe lumayan ramai pengunjung.

"Kita cari tempat kosongnya yang di luar aja. Di dalem rame banget. Saya takut kamu pengap." ujar Yoel.
Rara hanya menganggukan kepalanya.

Saat mereka sudah selesai memilih tempat. Yoel segera pergi menuju bar Cafe untuk memesan makanan. Sambil menunggu Yoel, Rara membuka ponsel lama nya yang ia temukan di kolong ranjang tadi pagi. Yap! Rara pernah kehilangan handphone nya.

Rara mengaktifkan handphone Iphone 8 miliknya yang sudah 2 bulan hilang itu.

"Hp nya belum rusak nih. Tinggal di charger juga aktif lagi nih hp." gumam Rara.

Kemudian, Rara mengambil charger di tas miliknya. Ia melihat stopkontak di samping tempat duduknya. Tanpa berlama-lama, Rara segera mencolokan charger itu ke stopkontak, dan men cas hp lama miliknya.

Yoel datang dengan membawa nampan berisi cheesecake, 2 buah donat madu, coffe latte, dan minuman red velvet.

"Handphone siapa tuh?" tanya Yoel.
"Ini, hp lama gue yang sempet ilang, Kak."
"Masih bagus sih ini."
"Niatnya sih mau di kasihin ke Bi Susi."
"Ya udah, Kasihin aja. Kamu punya yang baru kan?"

Rara hanya menganggukan kepalanya.

Rara mulai memakan cheesecake nya. Mata Yoel tak berhenti memandang Rara.
"Apaan sih, liat-liat. Kesambet ya?"
"Kesambet kamu."celetuk Yoel.

Rara menahan agar tidak baper kepada Yoel. Karena Yoel akhir-akhir ini memang sangat suka menggombal kepadanya.

"Makan yang banyak ya, Cantik."

Uhuukk!!!

Rara terbatuk dengan ucapan Yoel barusan. Menggelikan.

"Alay banget lo, Kak."
"Untung di bilang 'alay' nya sama orang yang paling di cinta."
"Gak waras."
"Gak waras karena kamu," Yoel cengengesan.

Rara menutup mulutnya rapat-rapat. Ia berhenti berbicara agar Yoel juga berhenti berbicara.

"Kamu masih temenan, Ra? Sama si Fajar?" tanya Yoel tiba-tiba.
"Ya masih lah. Sampai kapanpun juga masih."
"Saya tuh gak suka kalo kamu terlalu deket sama dia, Rara. Mana ada temenan pelukan, main di kamar , nempel terus kaya perangko. Gak ada. Pertemanan kalian tuh terlalu berlebihan di tambah dia yang kelihatannya ada rasa sama kamu. Saya bener-bener gak suka."

"Kak Yoel cemburu?"
"Ya jelas!"
"Kok cemburu?"
"Namanya juga takut kehilangan. Pake ditanya segala heran."

Pengakuan Yoel membuat Rara tertawa.

Tanpa Yoel sadari, Rara memotretnya diam-diam. Momen Yoel cemberut harus di abadikan.

Setelah melihat hasilnya Rara sangat puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah melihat hasilnya Rara sangat puas. Yoel benar-benar menggemaskan. Sebelum Rara ketahuan, Rara segera mematikan handphone nya.

Rara segera menghabiskan makanannya. Ia  ingin tau Yoel akan mengajaknya kemana lagi hari ini.

Setelah mereka selesai, Yoel menggandeng lengan Rara kembali.

Mereka masuk kedalam mobil. Dan Yoel memasangkan sabuk pengaman untuk Rara.

"Dari deket cantik banget. Makannya apa sih?"
"Kak, stop! Yuk, jalanin mobilnya." Yoel mernaruh tangan Rara di dada bidangnya ,"Kerasa gak? setiap saya deket kamu saya deg-degan." gadis itu menaruh tealpak tangannya di dada bidang pria di depannya ini ,"Ini juga yang gue rasain setiap gue liat lo, atau berada di dekat lo," lirihnya. Pria itu menangkup wajah Rara, " I am yours." ujarnnya. " Ayo jalan! Mau sampai kapan kita begini?" titah Rara.

"Iya, Sayang."

Yoel segera menyalakan mobil dan menggenggam tangan Rara. Ia tak berniat untuk melepasnya hari ini adalah waktu untuk mereka dan mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.



"Berangkat!"

STEPFATHER- [The journey of the love story of Rara & Yoel] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang