02

27 8 0
                                    


Pernah, ketika Jhean sedang berada di taman sendirian. Jhean melihat banyak anak-anak Yang sedang berlari, bermain, dan bersenda gurau dengan orang tua mereka.

Kemudian tanpa sadar Jhean membayangkan dirinya dan Rey sedang berada di taman dan bermain bersama anak mereka.

Lalu Jhean tersadar Dari lamunanyanya, dan tiba-tiba setetes air mata jatuh ditanganya, dia mengusapnya.

Membayangkannya saja sudah membuat Jhean meneteskan air Mata, bagaimana jika Hal tersebut terjadi? Jhean akan bersumpah untuk menjadi wanita Yang paling bahagia di dunia.

***

Jhean,Feby, dan Rara. Sebut saja mereka komplotan gadis Yang selalu menyita perhatian kaum Adam di kampus.

Feby, paras cantik yang dia miliki selalu membut kaum Adam Yang melihatnya tak bisa berkedip.

Rara, tak Kala menawannya dari Feby, wajahnya yang cantik dan manis itu bisa membuat para lelaki terhipnotis.Tapi apalah gunanya, para lelaki itu hanya dapat memandangnya saja mengingat Rara sudah memiliki kekasih yang juga sangat selaras dengannya.

Lalu,bagaimana dengan Jhean?

Gadis berusia 19 tahun, wajahnya yang cantik, kulit putih dan terawat,tinggi badan yang ideal, dan suaranya yang dapat menghipnotis siapapun yang mendengarnya. Membuatnya tampak seperti bidadari tak bersayap yang datang ke bumi.

Mereka bertiga sudah berteman sejak masa SMA. Dan hingga sekarang mereka melanjutkan pendidikan di universitas yang sama di Malang.
Jhean mengambil jurusan pendidikan kimia, Feby jurusan manajemen, dan Rara jurusan psikologi.

Meskipun mereka bertiga berbeda jurusan, pertemanan mereka tetap akrab dan selalu rukun. Sesekali jika mereka tidak ada kegiatan lain dengan pasangannya, mereka berjalan bersama ke kantin atau hanya sekedar mengelilingi kampus.

Tapi jangan berpikir jika mereka keliling-keliling kampus untuk tebar pesona. Itu salah, mereka memang suka jika bersama meski hanya sekedar berkeliling kampus saja.

***

Rey berdiri di dekat parkiran menunggu gadisnya datang.

"Rey, sebatang dulu yuk"
Ucap Tara Yang tiba-tiba datang dan menepuk pundak Rei.

"Nggak deh Tar, gue udah mau pulang nih" timpal Rey.

"Cupu banget sih Lo Rei, bilang aja lo takut ketahuan Jhean" balas Tara sambil tertawa.

"Yaudah deh gue cabut" ucap Tara lagi.

"Oke, hati-hati bro" balas Rey.

15 menit kemudian

"Kok lama bamget sih sayang, aku udah lumutan tau nungguin kamu" ucap Rey sedikit kesal ketika Jhean datang.

"Kamu gak lumutan kok, masi anteng-anteng aja tuh" balas Jhean sambil mengeluarkan senyum termanisnya.

"Kamu yah selalu buat aku gabisa marah dengan kamu" ucap Rey sambil mencubit pipi Jhean dengan gemas.

"Aww sakit Reyy! " Teriak Jhean cepat.

-PENANTIAN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang