prolog

59 4 0
                                    

"Ara tungguin,jangan lari!" Rafa kecil berteriak sambil terus berlari mengejar Nayara ke kebun yang penuh bunga.

"Gamau,pasti kamu mau ini kan" ucap Nayara kecil sembari terus berlari dan mengangkat buku yang sedikit lusuh.

"Jangan dibaca! Aku malu!" teriak Rafa makin kencang karena Nayara terus berlari jauh.

"Ga! Aku baca ya!" ucap Nayara sembari membuka buku tersebut.
"Nayara Meysha punya Rafa,Rafa Pratama punya Ara!" teriak Nayara sembari tertawa kecil.

"Nah kena!" ucap Rafa sembari memegang lengan Nayara.

"Aduh,sakit tau Afa!" rengek Nayara pada Rafa yang tersenyum puas.

"Biarin,habisnya kamu nakal baca buku aku tanpa izin" oceh Rafa yang dibalas tawa riang Nayara.

"Lo kenapa senyam-senyum gitu? Creepy banget si" ketus Caca yang sedang menyeruput es teh nya.

"Eh? Kenapa Ca?" jawab Nayara linglung sendiri. Sebab ia melamun di kantin. Padahal daritadi Caca terus mengoceh tidak jelas.

"Nyesel deh gw cerita sama lo,lo nya aja ga dengerin" ucap Caca dengan nada bercanda.

"Hehe maafin ya Ca,aku juga tetiba ngelamun dan mikirin Afa" jawab Nayara tanpa sadar.

"Hah? Afa? Siapa? Kok gw baru denger namanya" tanya Caca memastikan.

"Eh gajadi deh gajadi" ucap Nayara sembari menutupi wajah nya yang memerah seperti tomat.

"Iyain deh iyain" jawab Caca mengiyakan saja.

"Hei" sapa cowok tinggi di hadapan Nayara.

Caca dan Nayara sontak mendongkak melihat siapa yang menyapa. Nayara langsung mematung seketika.

"Eum gw boleh kenalan sama lo nggak?" tanya cowok itu sembari tersenyum manis pada Nayara. Nayara langsung membuang muka nya. Ia takut tertangkap basah karena salting.

"Yeh dasar lo playboy! Ngapa disini lo? Biasanya lo kumpul sama temen-temen lo" ketus Caca karena melihat Rafa Pratama yang sedang memodusi temannya itu.

"Emang gw ga boleh kenalan sama murid baru apa? Sirik aja lo botol aqua!" ucap Rafa acuh sembari tersenyum licik kepada Caca.

"Cantik gini di bilang botol aqua,kaca lo kurang gede ya Raf?" kesal Caca.

"Biarin,lagian tujuan gw kesini bukan karena lo,tapi buat– eh mana anak baru nya?" ucapan Rafa terpotong karena kursi yang di duduki Nayara tadi kosong.

"Yaelah si Nayara! Gw ditinggal" ucap Caca sembari mengejar Nayara.

"Hah? Nayara?" batin Rafa mulai muncul berbagai banyak pertanyaan.

Sedangkan disisi lain Nayara terus berlari karena malu.

"Ya ampun gimana nih,kenapa harus satu sekolah sama Afa sih!" batin Nayara kesal.

–Kata Author.

Annyeong–!
Huwa akhir nya yang selama ini di pendam bisa Saa curahkan di cerita imi hiks T - T
Maaf banget buat kalian yang mikir " update yang lain aja jarang,sok-sok an bikin cerita baru! " maaf banget yaaa,Saa emang gini mood nya. Naik turun terus. Jadinya Saa selalu buat cerita baru mulu. Semoga kalian jadii readers yang menghargai karya orang lain ya hehe :)
Moga suka sama cerita baru Saa! Bagi yang baru baca cerita Saa yang ini,jangan lupa mampir ke profile Saa ya! Gomawo :)

khamsahamnida! borahae <3
i  p u r p l e  y o u 💜
~ S a a .

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang