aku teman mu

22 3 1
                                    

"jadikan aku temanmu,teman candamu,teman curhatmu,dan juga teman hidupmu"

Kedua nya masih berjabat tangan sembari melempar senyum satu sama lain.

"WAH WAH KAYAKNYA LAGI ADA YANG PDKT NIH,DAH YUK KELUAR TAKUT GANGGU GAES" teriak Bimbim dari pintu,dibelakangnya ada Dika,Gani,dan Clara.

"Gausah teriak! Telinga gw masih normal!" tukas Gani sembari memukul punggung Bimbim sedikit keras.

"Sakit anjir! Goblok banget si lo!" kesal Bimbim yang dibalas senyum sinis Gani.

"Lo berdua udah ngocehnya? Yuk gw anter suntik mati,biar ga ngebacot mulu" ucap Dika sembari menepuk pundak kedua temannya itu.

"Berisik lo semua! Ganggu aja lo semua!" teriak Rafa pada ketiga sahabatnya itu.

"Yaudah sih sans anjir" ucap Dika yang dibalas acuh Rafa.

Setelah keempat orang tadi duduk di bangku masing-masing,bel masuk pun berbunyi sangat nyaring diseluruh sudut sekolah.

"Udah sana ke kursi kamu Rafa" ucap
Nayara sembari mendorong pelan lengan Rafa.

"Yaudah iya iya,ini gw mau ke kursi gw kok" ucap Rafa dan guru mata pelajaran selanjutnya pun datang dan kelas pun dimulai.

~

Bel tanda pulang pun berbunyi keras sekali,semua kelas bersorak senang karena sudah bel.

"Ra,gw balik duluan ya,nih ayah gw ngechat,katanya gw dijemput,maaf ya,gw malah ngingkarin janji balik bareng sama lo" ucap Caca sembari cemberut.

"Ya ampun Ca,gak apa apa kali,santai aja,aku bisa pulang sendiri kok,tenang aja" ucap Nayara santai.

"Yakin?" tanya Caca meyakinkan.

"Yakin" ucap Nayara sungguh-sungguh.

"Yaudah deh,tiati di jalan okey? See you tomorrow,Ra" ucap Caca sembari melambaikan tangannya.

"Yaaa,dah see you" balas Nayara seadanya.

Tiba-tiba lengan Nayara ditarik dari belakang oleh Rafa.

"Ih apa sih kamu!" ketus Nayara sembari melepaskan tangan Rafa. Tetapi Rafa semakin kuat memegang lengan Nayara. Rafa masih terus menatap gadis yang ada dihadapannya itu.

"Faaa,sakitt" rintih Nayara yang mata nya sudah berkaca kaca sembari sedikit tertunduk.

Rafa yang sadar Nayara kesakitan akhir nya melepas genggaman nya itu.

"Maaf" lirih Rafa sembari tertunduk.

"Udah gausah minta maaf" dingin Nayara sembari keluar kelas.

Dika,Gani,Bimbim,dan Clara yang sedaritadi diam di belakang pun terbelalak kaget. Ada apa dengan temannya itu? Entahlah.

"Lo kenapa si? Ada beban hidup jangan di lampiasin ke cewek bego" ketus Dika yang mulai risih melihat temannya itu menendang-nendang angin di depannya.

"Niat gw awalnya mau ngajak dia jalan,eh jatohnya gw malah ngasarin dia,padahal kan gw cuma mau liat muka dia" lirih Rafa tak sadar sembari terus menunduk.

Teman-temannya semakin kaget mendengar itu.

"WAH? LO UDAH SUKA SAMA DIA? MANTAP! YOK GAS TEROS RAF!" teriak Bimbim,lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang