Ditengah teriknya matahari di salah satu Universitas ternama daerah Bandung, mereka berempat pastinya lebih memilih untuk segera melipir ke best part mereka di kampus, yaitu DPR.
Iya DPR (Dibawah Pohon Rindang) itu Devan yang kasih nama, pohon tua yang besar dan dibawahnya di lingkari oleh bangku kayu yang sudah dibuat modern, menjadi favorite place-nya mereka buat sebat atau untuk sekedar cuci mata dan nongki sebelum masuk kelas.
Tapi untuk Devan gabisa kalo hanya sekedar cuci mata, begini katanya "Ada cewek cakep malah diliatin doang? Wahh cupu lo pada" iya. Itu Devan dengan rasa percaya dirinya yang di dukung juga dengan segala macam pesonanya, yang mampu meluluhkan lawan jenisnya dengan mudah kecuali satu.
Mereka yang di maksud disini adalah, ya siapa lagi kalau bukan teman dekat Devan yang lainnya yaitu Laskar, Sergio, dan Saga. Mereka berempat berteman layaknya pertemanan seperti biasa, hanya saja intensitas pertemuan mereka lebih sering di bandingkan dengan pertemanan biasanya karena berbagai hal.
Tapi Berbeda dengan Gio dan Saga, mereka berdua sudah berteman sejak Sma. Gio yang kala itu hanya murid pindahan, lalu bertemu dengan Saga yang welcome sehingga sifat Gio yang mudah berteman menjadikan Saga sebagai teman pertamanya kala itu. Dan dari sanalah pertemanan mereka dimulai, hingga berlanjut sampai satu kampus dan satu kost-an pula.
"Untung gak se-prodi lah kita, kalo iya muntaber gue, ketemunya lo lagi lo lagi mana sefakultas lagi anjing.." itu candaan Gio untuk Saga yang kala itu juga senang karena ternyata mereka memilih prodi yang berbeda.
"Ya anjing gue juga enek liat muka lo terus hahaha" timpal Saga diringi tawa khasnya
Ya begitu mereka kalo deket akur gak akur, tapi lebih banyak ga akurnya sih dan giliran jauh-jauhan aja pasti nanyain kapan balik, dengan alesan gaada yang bacot pagi-pagi lah atau bikinin indomie lah atau di titipin beli bubur mang Darto lah. Itu semua hanya alasan-alasan bullshit karena sebenernya mereka kangen aja kalo salah satunya lagi jauh, cuma cringe aja kalo bilang kangen ke sesama cowok. Pikir mereka.
Berbeda dengan sifat mereka yang lain, yaitu Laskar. Dia satu-satunya yang selalu menjadi penengah dikala mereka sedang melakukan aksi saling bacot alias berdebat tentang apa aja yang berakhir di debatkan, entah itu memilih makanan, tempat nongrong, atau bahkan karena hal-hal bodoh yang mereka lakukan dan berujung menjadi perdebatan.
Laskar yang selalu bisa mendamaikan suasana yang tak bersahabat menjadi aman terkendali. Karena hanya Laskar yang sebisa mungkin selalu mampu untuk mengontrol emosinya pada situasi apapun. Dia akan menjadi danau yang tenang untuk ombak yang pasang.
🔅🔅
Sas's Zone.
Pict diatas kurang Gio karena dia yang fotoin 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdistraksi : secukupnya
FanfictionBerdistraksi lah secukupnya. Karena semuanya harus sesuai dengan porsinya, sebab sesuatu yang berlebihan tidak akan berakhir baik bukan? Atau mungkin bisa menjadi sebaliknya?