Tepat hari senin, tanggal 30 September, Merry bersekolah seperti biasa. Meski dengan berita hilangnya murid tercerdas di Chris High, tidak menjadi penghalang untuk murid lainnya menuntut ilmu. Benar, tidak ada kata libur bagi Chris High, mungkin kalaupun ada badai tornado, gunung api meletus, ataupun hujan asam, Chris High tetap berjalan melakukan kegiatannya seperti biasa.
"MERRYYYYY" teriakan yang memanggil dari ujung lorong sekolah terdengar jelas sampai ke telinga Merry. Siapa lagi kalau bukan Mike, ntah apa yang membuatnya berlari sambil berteriak, membuat kedua indra pendengaran Merry tidak ingin perduli dan segera dia lanjut berjalan.
"Hei kau harusnya berhenti setelah aku memanggil mu" keluh si Mendes dengan suara yang agak tersengal akibat berlari. Ya sekali lagi Merry tidak perduli dan tetap berjalan santai di koridor sekolah.
"Merry, kau tahu tidak?"
"Gak" jawaban Merry teramat spontan karena tidak ingin meladeni gosipan pagi Mike.
"Anjir? Kau harusnya mendengarkan aku terlebih dahulu. Sekolah kita kedatangan murid baru, bahkan ada dua siswa."
Baiklah ini sedikit menarik, karena belum pernah ada keluarga baru yang pindah dan menetap di Woodlively. Lebih seringnya, warga Woodlively asli lah yang meninggalkan kota nan sejuk ini. "Mungkin orangtuanya dipindahkan tugas kemari karena kerjaan" batin Merry.
Mike melanjutkan gosip pagi harinya yang sebenarnya tidak ada yang memintanya berceloteh "Dan kerennya, ternyata mereka kembar. Lelaki dan perempuan"
Lihat, baru pagi hari saja Mike sudah mendapatkan info banyak begitu. Memang kalau idaman sekolah akan lebih mudah mendapat gosipan dari siswi-siswi yang mencoba mendekatinya. Merry Larson mengakui sahabatnya itu tampan dan kharismatik, apalagi saat bermain basket, semua siswi akan teriak seperti orang gila saat menontonya shooting bola basket masuk ke dalam ring. Tetapi tidak diindahkan oleh mata Merry, yang wanita itu lihat hanyalah Mike si penakut dan Mike si mulut kereta. Meskipun pria Mendes itu akan banyak bicara ketika bersama Merry saja.
Tidak disangka, kedua murid baru yang Mike ceritakan sebelumnya akan menjadi teman sekelas salah satu wanita Larson itu. Benar, mereka berdua sedang berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan diri.
"Selamat pagi murid-murid ku, Aku turut bersedih atas hilangnya salah satu murid tercedas sekolah. But we know, life must go on, biarkan ini menjadi urusan yang berwajib, kalian selaku siswa tetap menjalankan tugas dalam belajar di sekolah"
Mendengar kalimat yang dilontarkan Madam Alison seperti papan saja, flat tanpa rasa iba sedikit pun. Begitulah guru-guru di Chris High, tegas namun tidak mengenal waktu. Dalam keadaan seperti ini, masih saja mengingatkan ke para siswa untuk belajar. Tidak ada salahnya, cuma waktunya aja yang tidak tepat.
"Kemudian dibalik kabar menyedihkan terdapat juga kabar yang menyenangkan, kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing" Madam Alison mempersilahkan si kembar yang berdiri tepat di depan papan tulis untuk mengambil alih pembicaraan.
"Perkenalkan saya Claudia Bane dan ini kakak saya Abigail Bane"
"Halo semua, semoga kita bisa berteman baik" Abigail menyahut setelah perkenalan dari Claudia. Suara yang Abigail keluarkan begitu khas, dalam namun lantang, dan juga terdengar sexy. Parasnya benar-benar menawan. Selamat kepada Mike, akhirnya si tampan idaman siswi Chris High ini memiliki saingan.
"Kalian berdua boleh duduk dibelakang Mike dan Merry" Madam Alison berbicara tepat si kembar selesai dengan perkenalannya.
=
KAMU SEDANG MEMBACA
WOODLIVELY
Mystery / ThrillerSana seorang anak yang menawan dan cerdas ditemukan sudah tak bernyawa. Tak disangka dengan berita kematiannya membawa kegelapan dan kesunyian di kota yang seharusnya indah, Woodlively. Mungkin akan ada unsur kekerasan jadinya 18+