PROLOG

63 14 6
                                    


4 Tahun yang lalu

"Kak tunggu!" Seru seorang perempuan yang memakai baju putih abu - abu.

"Apalagi ?!" Ketus suara laki - laki itu menjawab seraya berbalik menghadap kearah si perempuan.

"Aku beneran cinta sama kaka, aku ....." Pernyataan perempuan dengan nada memelas itu dipotong oleh si laki - laki.

"Maaf. Tapi aku hanya mengganggap kamu sebagai adek aku. Engga lebih!". Lirih laki - laki itu menjawab.

Deg

Sakit. Itulah yang si perempuan rasakan saat itu. Tidak tahu apa yang akan dia lakukan lagi, seperti dunia yang kau pikir akan menjadi sebuah gravitasi yang hanya akan terjadi antara dia dan laki - laki yang dia cinta harus musnah dan binasa hanya karena sebuah rasa yang tidak terbalaskan dan mengatasnamakan adek kaka.

Cih, menyebalkan bukan!

Akhirnya, si perempuan lari dengan berderai air mata meninggalkan laki - laki yang menatapnya dengan raut muka yang sulit diartikan. Bahkan si laki - laki itu tidak tahu apa dia rasakan sekarang hampa kah atau senang karena sudah jujur atas rasa yang tidak dia miliki -kepada si perempuan- agar tidak ada lagi hati yang tersakiti.

Dan saat itu dunia menjadi saksi dimana dua orang anak manusia yang memiliki sebuah ikatan tak kasat mata hancur hanya karena -sebuah rasa yang tidak bersalah- dan semua itu tak akan lagi sama hingga salah satu diantara mereka menyadari apa itu arti dari rasa yang dia punya.

Cerita pertama aku :) :)
Semoga pada suka yaaa, mohon untuk kritik dan saran nya karna aku masih baru pertama kali bikin cerita hihihi ;)

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang