🍁0.5 : Liu Yangyang?

236 27 1
                                    

Jadilah pembaca yang baik!

~
Selamat membaca!

Felix membuka pintu ruang kerja Pak Jinhwan dengan kasar. Wajahnya dipenuhi oleh keringat yang bercucuran. Nafasnya juga terdengar terengah-engah.

"Ada apa?"

"I-itu.. Tahanan nomor 671 me- melarikan diri!"

Pak Jinhwan terlihat sedang mengingat-ingat sesuatu sambil menyentuh bibirnya dengan bolpoin hitam yang sedang dipegangnya.

"Apa?! Nakamoto Yuta melarikan diri?! Bagaimana bisa?!"

"Tadi dia sedang diwawancarai oleh profiler Jaehyun di ruangannya. Profiler Jaehyun meninggalkannya sebentar, dan saat ia kembali ke ruangannya, tahanan itu tidak ada di kursi."

Setelah mendengar cerita dari Felix, aku bisa melihat Pak Jinhwan mengepalkan tangannya, mukanya memerah, bisa dilihat dia sedang marah, sangat marah. Wajahnya sangat berbeda ketika menertawaiku tadi.

Brak!

"Sial!" ucap Pak Jinhwan setelah meninju meja kerjanya dan kemudian dia langsung pergi meninggalkan ruangannya diikuti Felix yang berjalan di belakangnya. Dengan langkah cepat, Felix berusaha untuk mengejar Pak Jinhwan.

Sepeninggal mereka berdua, kini di ruang kerja Pak Jinhwan hanya menyisakan aku, Jisung, dan Guanlin.

Aku kira Jisung dan Guanlin akan membantu Pak Jinhwan, mengekorinya seperti Felix. Namun dugaanku salah, mereka malah duduk bersantai seakan-akan tidak terjadi apapun.

Sekitar 3 menit di ruangan itu tidak ada yang bersuara satupun. Baik aku, Jisung, ataupun Guanlin sepertinya sedang berkalut dengan pikiran masing-masing.

"Ki- kita harus apa?" celetukku dengan berbata-bata sambil memandang kedua manusia yang satu duduk di atas meja, dan yang lainnya duduk di kursi Pak Jinhwan.

Aku tidak mengerti apakah mereka berdua setenang ini menjadi detektif. Bisa-bisanya mereka terlihat sangat bersantai sedangkan ada tahanan yang melarikan diri. Bahkan pimpinan mereka saja terlihat sangat takut tadi.

"Entahlah, bagaimana kalau kita membantu?" jawab Jisung yang sedang duduk di atas meja.

"Ayo! Sepertinya itu akan menyenangkan." timpal Guanlin yang kini sedang duduk di kursi sambil meletakkan kedua kakinya di meja.

"T- tapi aku tidak tahu apapun. Aku masih baru disini. Mana mungkin aku langsung turun ke lapangan seperti ini."

"Kau ini kenapa sih? Kan ada kami." ucap Jisung sambil tersenyum lalu menepuk bahuku untuk memberikan semangat.

Aku hanya menunduk pesimis. Aku tidak tahu apa aku bisa melakukan ini atau tidak.

"Tapi, bagaimana cara kita membantu?"

Jisung dan Guanlin lalu saling menatap kemudian tersenyum satu sama lain. Sebelum akhirnya mereka berdua beranjak dari posisinya masing-masing.

"Mari kita buntuti Pak Jinhwan dan Felix." ucap Guanlin dengan mantap. Matanya berbinar menggambarkan dia sangat bersemangat melakukan ini.

Tanpa aba-aba, Guanlin langsung pergi keluar ruangan. Aku dan Jisung hanya mengikutinya di belakang. Tidak, hanya aku. Jisung bahkan sudah menyamakan langkahnya di sebelah Guanlin. Aku? Masih berjalan dengan langkah cepat dibelakang mereka berusaha menyamakan langkah dengan langkah mereka berdua.

"Sssttt." Guanlin mendesis sambil meletakkan telunjuknya di bibirnya. Lalu tiba-tiba menyandarkan tubuhnya di dinding dekat pintu. Jisung juga melakukannya. Aku pun mengikutinya. Ternyata mereka berdua sedang menguping percakapan Pak Jinhwan dengan seseorang yang berada di dalam ruangan.

DETECTIVE || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang