🍁1.3 : selidik

25 3 0
                                    

Jadilah pembaca yang baik

~
Selamat membaca!

"Entahlah, seperti ada kilatan transisi warna yang sangat cepat, sampai pusing aku dibuatnya," tutur Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Entahlah, seperti ada kilatan transisi warna yang sangat cepat, sampai pusing aku dibuatnya," tutur Guanlin.

Banyak wartawan yang sibuk hari ini. Meskipun hari sudah malam, mereka berhamburan di depan rumah sakit-rumah sakit besar hanya untuk sekedar mencari informasi tentang kejadian yang sungguh di luar dugaan ini. Meskipun yang mereka dapatkan hanya secuil informasi karena kurangnya saksi.

Semua stasiun televisi juga tengah menayangkan hasil update dari kasus ini. Semuanya berlomba-lomba untuk menayangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada pemirsa. Bahkan ada juga stasiun televisi yang sejak 4 jam yang lalu tak henti-hentinya menayangkan program berita ini tanpa jeda iklan.

Melihat dari berita televisi, belum ada korban dari kejadian ini yang pulih. Meskipun sekarang sudah masuk jam ke-enam setelah kejadian tersebut berlangsung.

"Kalau begitu kita harus bagaimana?"

Jisung dan Guanlin hanya diam sambil berpikir setelah mendengar pertanyaanku. "Dan kau, Guanlin, apa kau masih merasakan gejalanya? Kenapa gejalamu lebih ringan dibandingkan korban lain?"

Guanlin menyamankan posisi duduknya, "Sudah tidak apa-apa, kalau dilihat dari berita di tv, kebanyakan korban adalah anak-anak. Mungkin karena aku termasuk dewasa maka gejalaku tidak separah yang lain."

"Kalau begitu ayo kita pergi ke rumah sakit. Tidak mungkin, 'kan kita hanya diam disini tanpa melakukan apapun?" Ucapan Jisung ada benarnya juga.

"Tapi tidakkah kalian mendapat panggilan dari atasan kalian?"

"Kalau kasus semacam ini terkadang polisi yang terlebih dahulu turun ke lapangan langsung. Kami hanya bekerja secara tenang dan terkesan diam-diam," balas Jisung.

Wajahku berubah sumringah, "Kalau begitu ayo kita selidiki kasus ini!"

Meskipun aku bukan detektif, tetapi tidak mungkin 'kan aku menyia-nyiakan otakku yang lumayan cerdas ini? Lagipula besok libur sekolah.

_DETECTIVE [Huang Renjun]_

Setelah menuruni taksi, kami bertiga pun berunding.

"Jadi bagaimana?"

"Begini saja, lebih baik kita berpencar. Aku dan Radina ke dalam, mencari informasi disana. Dan kau carilah informasi yang sekiranya bisa didapat di luaran sini," jelas Jisung.

DETECTIVE || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang