🍁1.0 : firasat

146 21 17
                                    

Maap kelamaan😭

•••

"Aku tanya dimana ayahmu?!"

Aku terdiam, badanku bergetar hebat. Apakah mereka telah menjebakku? Lebih tepatnya Pak Jinhwan. Sudah cukup lama aku tidak melihat ayahku. Apartemennya juga terlihat kosong. Aku tak bohong kalau aku memang tidak tahu keberadaannya.

"A-aku tidak tahu," cicitku pelan sambil menundukkan kepala.

Dia berjalan mendekat ke arahku. "Ck! Jangan berbohong!" teriaknya lagi.

"A-aku benar-benar tidak tahu..."

Pria itu kini mencengkeram rahangku. "Bagus sekali kau menyembunyikannya! Huh?!"

BRAAKK

"YAK! LEPASKAN DIA!"

Renjun?

Bugh!

"Ck! Dasar payah! Bisa-bisanya kau kasar terhadap wanita, huh!"

SREKK

BRAKK!

Renjun menarik baju pria itu lalu menghempaskannya ke tembok.

"Kau ditugaskan untuk mencari ayahnya! Bukan anaknya! Ck!"

Bugh!

Bugh!

"RENJUN!"

Sudah cukup. Dia tidak perlu sampai berlebihan seperti ini. Sudut bibir pria itu sudah berdarah dan terdapat lebam di pipinya, tetapi Renjun tetap gencar untuk menghajarnya.

"Hahh.. Hahh..." Renjun menghentikan kegiatannya. Kini ia sedang berdiri membelakangiku, tertunduk sambil meredam amarahnya.

Sedangkan pria itu sedang terduduk lemas sambil menyenderkan badan pada tembok dibelakangnya. Perlahan, pria itu berdiri.

"Maafkan aku."

Pria itu membungkuk kepada Renjun. Aku yang melihatnya pun kaget bukan main. Sebenarnya Renjun ini siapa? Apakah dia yang menyuruh pria itu?

"Ah sudahlah," ucap Renjun acuh. Ia tak sedikitpun melirik pada pria itu.

Sekarang pria itu menghadapku. "Aku juga minta maaf padamu. Seharusnya aku bertanya baik-baik," ucapnya seraya membungkuk lagi.

"Hm, lupakan. Tapi kau harus bertanggung jawab atas teman-temanku. Mereka masih belum sadar," ujarku.

"Terima kasih. Akan kupastikan mereka akan segera sadar."

"... Oh ya, namaku Mark Lee. Salam kenal," ucapnya sambil tersenyum lalu mengulurkan tangannya padaku. Tunggu, kenapa dia jadi baik begini? Kemana perginya aura yang menyeramkan itu?

"Kau ini bagaimana! Lepaskan tanganku dulu!" Mark tertawa lalu tangannya terarah pada tali yang menjerat kedua tanganku. Aku pun menerima uluran tangan darinya.

DETECTIVE || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang