07

2.4K 324 179
                                    

Hari-hari berlalu dengan damai dan pagi ini Minhee bangun tidur seperti biasa. Dia harus pergi kuliah. Sayangnya Minhee menghabiskan banyak waktu di depan cermin, memandangi pipinya yang terlihat lebih berisi.

"Apa gue harus diet ya?"

Ga lama kemudian ada telpon masuk dari Jungmo. Dengan malas Minhee pun menerimanya.

"Halo?"

"Pagi sayang, kamu kuliah ga?"

Minhee merinding begitu dipanggil sayang. Rasanya aneh banget, hampir sebulan break dan Minhee ga pernah denger sapaan itu.

"Iya kuliah. Kenapa?"

"Aku jemput ya? Aku juga kuliah pagi."

Sebenernya Minhee ga mau ketemu Jungmo soalnya pasti bakal disosor lagi. Tapi daripada Jungmo emosi pagi-pagi jadi diterima aja.

"Boleh deh. Tunggu dulu ya aku lagi prepare."

"Oke sayang."

Minhee ngerasa panggilan sayang itu bukan buat dia. Minhee tau sendiri kalo Jungmo punya cewek selama mereka break. Yaudahlah Minhee ga mau mikirin itu sekarang nanti bisa telat ke kampus.

Selama di dalam mobil Minhee cuma diem. Ga enak badan gitu rasanya apalagi harus dengerin ocehannya Jungmo.

"Sayang, kapan kita balikan?"

"Umm... Kamu masih suka kasar ga?"

"Ngga sayang, aku janji ga bakal nampar kamu lagi."

"Tapi aku masih butuh waktu."

"Kita udah sebulan kayak gini terus. Kamu ga kangen sama aku?"

Minhee menatap Jungmo hingga dia melihat sebuah hickey di leher Jungmo.

"Leher kamu kenapa?" tanya Minhee membuat Jungmo salah tingkah.

"Gapapa kok, ini gatel makanya aku garuk sampe merah gini."

"Ooh~"

Minhee kembali diem sambil melihat keluar jendela. Mau mengelak gimana pun Minhee udah tau semuanya.

Minhee iseng melirik ke bawah. Ternyata ada sebuah cincin yang dia injak. Pantesan daritadi kayak ada yang aneh.

"Ini punya siapa?" tanya Minhee begitu mengambil cincin tersebut.

Jungmo tiba-tiba mengerem mendadak. Hampir saja mereka menabrak mobil di depan.

"Kamu nemu di mana??"

"Di sini di bawah sepatu aku."

"I-itu... Itu punya mama aku! Iya itu punya mama," jawab Jungmo diikuti cengiran yang terlihat canggung.

"Yaudah nih, simpen baik-baik jangan sampe jatuh lagi," kata Minhee sambil menyerahkan cincin tersebut.

Bete sih, kenapa Jungmo ga jujur aja? Lagian Minhee juga udah memantapkan hati untuk minta putus. Cuma perlu nunggu waktu yang tepat.



•••



"Minhee, belakangan ini lo doyan makan ya..."

"Iya nih Sa, gue juga ga tau kenapa laper terus," sahut Minhee sambil mengunyah makan siangnya di kantin kampus.

Eunsang hanya tersenyum kemudian meneguk air mineral.

"Biasanya juga lo sering nyisain makanan," ledek Eunsang.

"Gue kena karma kali ya? Jadi gendutan sekarang."

Setelah makan Minhee masih bisa nampung es krim di perutnya. Eunsang sampe geleng-geleng kepala.

Mulberry | hwangmini ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang